Metro (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyoroti serius anjloknya harga cabai di daerah setempat akibat pandemi COVID-19.
"Saya mengimbau warga membeli cabai dari petani dengan harga yang lebih manusiawi," kata Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) usai meninjau pertanian cabai di wilayah Metro, Selasa.
Ia menyebutkan, pandemi COVID-19 memiliki efek domino pada berbagai sektor, tak hanya kesehatan tetapi juga di bidang ekonomi, dan lainnya.
"Tadi saya langsung berbincang dengan petani cabai yang hari ini harganya drop banget sebagai salah satu dampak pandemi COVID-19," jelasnya.
Nunik mengakui dampak pandemi COVID-19 berefek pada banyak kegiatan, seperti acara-acara rutin yang sering dilaksanakan, banyak restoran yang tutup, kegiatan massal banyak yang berhenti, termasuk pada Hari Raya Lebaran lalu.
"Mungkin salah prediksi sehingga ketika panen raya harganya jadi anjlok," ujarnya.
Namun demikian, lanjut Nunik, petani harus tetap semangat karena ke depan akan memasuki musim kemarau. Saat ini, banyak negara sudah menghentikan ekspor yang sifatnya produksi pertanian.
"Para petani jangan putus asa, tetap semangat menanam. Insya Allah, pemerintah akan memikirkan solusinya. Termasuk hari ini, kita mencoba membeli cabai dengan harga yang lebih manusiawi agar petani kita bisa tertolong," ujar dia.
Nunik berharap warga mau membeli hasil pertanian dari petani Lampung dengan harga yang manusiawi.
"Belilah hasil pertanian dari petani Lampung dengan harga yang manusiawi," tambahnya.
"Saya mengimbau warga membeli cabai dari petani dengan harga yang lebih manusiawi," kata Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) usai meninjau pertanian cabai di wilayah Metro, Selasa.
Ia menyebutkan, pandemi COVID-19 memiliki efek domino pada berbagai sektor, tak hanya kesehatan tetapi juga di bidang ekonomi, dan lainnya.
"Tadi saya langsung berbincang dengan petani cabai yang hari ini harganya drop banget sebagai salah satu dampak pandemi COVID-19," jelasnya.
Nunik mengakui dampak pandemi COVID-19 berefek pada banyak kegiatan, seperti acara-acara rutin yang sering dilaksanakan, banyak restoran yang tutup, kegiatan massal banyak yang berhenti, termasuk pada Hari Raya Lebaran lalu.
"Mungkin salah prediksi sehingga ketika panen raya harganya jadi anjlok," ujarnya.
Namun demikian, lanjut Nunik, petani harus tetap semangat karena ke depan akan memasuki musim kemarau. Saat ini, banyak negara sudah menghentikan ekspor yang sifatnya produksi pertanian.
"Para petani jangan putus asa, tetap semangat menanam. Insya Allah, pemerintah akan memikirkan solusinya. Termasuk hari ini, kita mencoba membeli cabai dengan harga yang lebih manusiawi agar petani kita bisa tertolong," ujar dia.
Nunik berharap warga mau membeli hasil pertanian dari petani Lampung dengan harga yang manusiawi.
"Belilah hasil pertanian dari petani Lampung dengan harga yang manusiawi," tambahnya.