KUALA LUMPUR (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyampaikan satu orang pasien corona dari klaster jamaah tablig Masjid Seri Petaling Kuala Lumpur meninggal dunia.
"Pusat Tanggap dan Kesiapan Krisis (CPRC) Kebangsaan telah menerima laporan satu kematian pada jam 18.27 petang, menjadikan jumlah keseluruhan kematian corona sejauh ini tiga kasus," ujar Dirjen Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Jumat.
Kasus ke-152 ini, ujar dia, merupakan lelaki warga negara Malaysia berumur 58 tahun dari klaster jamaah tablig.
"Beliau telah dimasukkan ke Hospital Tawau pada 9 Maret 2020 dengan mengalami gejala infeksi pernapasan akut parah. Beliau telah diberi bantuan mesin pernapasan dan dimasukkan ke kamar perawatan intensif pada hari yang sama," katanya.
Dia mengatakan kesehatan yang bersangkutan merosot hari demi hari dan meninggal dunia.
Baca juga: Dua pasien COVID-19 di Malaysia meninggal dunia
Kematian tersebut menjadikan pasien corona yang meninggal dunia di Malaysia tiga orang.
Sementara itu pada hari yang sama dalam siaran langsung melalui televisi, Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah mengajak rakyat supaya mematuhi Perintah Pengendalian Pergerakan (MCO) dalam usaha membatasi penularan wabah corona.
Sultan Abdullah juga menyarankan rakyat tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan penting.
"Saya juga meminta batalkan hasrat untuk balik kampung. Jangan berkumpul atau menghadiri sembarang aktivitas sosial di luar rumah," katanya.
Baca juga: Kasus infeksi COVID-19 di Malaysia turun
Sultan Abdullah juga menasihati orang tua pengantin supaya menangguhkan majelis kenduri hingga keadaan berangsur pulih.
Dia menasihati rakyat jangan panik karena persediaan barang keperluan dijamin cukup oleh pemerintah.
"Rakyat juga jangan suka menyebar berita hoaks. Paling penting jaga kebersihan diri, kerap membasuh tangan, menggunakan ‘hand sanitizer’ dan pakai masker serta praktikkan jaga jarak sosial ," katanya.
Baca juga: WNI di Malaysia positif corona jadi tiga orang
"Pusat Tanggap dan Kesiapan Krisis (CPRC) Kebangsaan telah menerima laporan satu kematian pada jam 18.27 petang, menjadikan jumlah keseluruhan kematian corona sejauh ini tiga kasus," ujar Dirjen Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Jumat.
Kasus ke-152 ini, ujar dia, merupakan lelaki warga negara Malaysia berumur 58 tahun dari klaster jamaah tablig.
"Beliau telah dimasukkan ke Hospital Tawau pada 9 Maret 2020 dengan mengalami gejala infeksi pernapasan akut parah. Beliau telah diberi bantuan mesin pernapasan dan dimasukkan ke kamar perawatan intensif pada hari yang sama," katanya.
Dia mengatakan kesehatan yang bersangkutan merosot hari demi hari dan meninggal dunia.
Baca juga: Dua pasien COVID-19 di Malaysia meninggal dunia
Kematian tersebut menjadikan pasien corona yang meninggal dunia di Malaysia tiga orang.
Sementara itu pada hari yang sama dalam siaran langsung melalui televisi, Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah mengajak rakyat supaya mematuhi Perintah Pengendalian Pergerakan (MCO) dalam usaha membatasi penularan wabah corona.
Sultan Abdullah juga menyarankan rakyat tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan penting.
"Saya juga meminta batalkan hasrat untuk balik kampung. Jangan berkumpul atau menghadiri sembarang aktivitas sosial di luar rumah," katanya.
Baca juga: Kasus infeksi COVID-19 di Malaysia turun
Sultan Abdullah juga menasihati orang tua pengantin supaya menangguhkan majelis kenduri hingga keadaan berangsur pulih.
Dia menasihati rakyat jangan panik karena persediaan barang keperluan dijamin cukup oleh pemerintah.
"Rakyat juga jangan suka menyebar berita hoaks. Paling penting jaga kebersihan diri, kerap membasuh tangan, menggunakan ‘hand sanitizer’ dan pakai masker serta praktikkan jaga jarak sosial ," katanya.
Baca juga: WNI di Malaysia positif corona jadi tiga orang