Lampung Timur (ANTARA) - Masyarakat dan Petugas Balai Taman Nasional Way Kambas, Lampung menghalau puluhan gajah liar yang ke luar dari hutan dan akan masuk perkebunan milik warga desa untuk mencari makan.
Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Subakir di Lampung Timur, Rabu malam mengatakan, petugasnya dibantu masyarakat sedang menghalau puluhan gajah liar agar tidak masuk ke perkebunan warga Desa Braja Yekti, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur.
Baca juga: Wisata konservasi gajah Way Kambas makin berkembang
"Malam ini kami sedang melakukan penggiringan gajah liar sebanyak 27 ekor, posisi di Rawa Berak Genteng Wilayah Resort Margahayu SPTN Wilayah III Kuala Penet TNWK. Gajah liar terpantau mulai jam17.40," kata Subakir.
Subakir mengatakan, gajah-gajah liar itu dihalau supaya kembali ke dalam hutan Way Kambas.
"Gajah-gajah itu kan dijaga, sekarang kita halau agar tidak masuk ke perkebunan. Kasihan masyarakat kalau sampai masuk makan tanaman warga," ujarnya.
Subakir menjelaskan, petugas menggiring gajah-gajah liar itu menggunakan gajah jinak dilengkapi perlengkapan lampu senter dan mercon atau petasan.
"Menggiringnya pakai gajah jinak," jelasnya.
Baca juga: Dispar kembangkan wisata konservasi gajah Way Kambas
Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Subakir di Lampung Timur, Rabu malam mengatakan, petugasnya dibantu masyarakat sedang menghalau puluhan gajah liar agar tidak masuk ke perkebunan warga Desa Braja Yekti, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur.
Baca juga: Wisata konservasi gajah Way Kambas makin berkembang
"Malam ini kami sedang melakukan penggiringan gajah liar sebanyak 27 ekor, posisi di Rawa Berak Genteng Wilayah Resort Margahayu SPTN Wilayah III Kuala Penet TNWK. Gajah liar terpantau mulai jam17.40," kata Subakir.
Subakir mengatakan, gajah-gajah liar itu dihalau supaya kembali ke dalam hutan Way Kambas.
"Gajah-gajah itu kan dijaga, sekarang kita halau agar tidak masuk ke perkebunan. Kasihan masyarakat kalau sampai masuk makan tanaman warga," ujarnya.
Subakir menjelaskan, petugas menggiring gajah-gajah liar itu menggunakan gajah jinak dilengkapi perlengkapan lampu senter dan mercon atau petasan.
"Menggiringnya pakai gajah jinak," jelasnya.
Baca juga: Dispar kembangkan wisata konservasi gajah Way Kambas