Jakarta (ANTARA) - Janda Kobe Bryant, Vanessa, "benar-benar terpukul" oleh laporan bahwa deputi sheriff mungkin telah berbagi foto-foto grafis lokasi kecelakaan helikopter yang menewaskan legenda NBA tersebut bersama delapan lainnya, kata perwakilannya, Minggu.
Departemen Sheriff Los Angeles County pada Jumat mengatakan, mereka sedang menyelidiki laporan Los Angeles Times bahwa deputi mungkin telah membagi gambar yang menunjukkan sisa-sisa manusia pada hari-hari setelah kecelakaan pada 26 Januari di perbukitan barat Los Angeles.
Pernyataan yang ditulis oleh Gary Robb, pengacara yang mewakili Vanessa Bryant, dan diposting pada halaman Instagramnya, mengatakan ia secara spesifik meminta pejabat sheriff pada hari kecelakaan itu untuk menyatakan area tersebut sebagai zona larangan terbang untuk berjaga-jaga terhadap fotografer yang mencoba mendapatkan uang dari kecelakaan tersebut.
"Ini sangat penting baginya karena ia ingin melindungi martabat semua korban, dan keluarga mereka," kata pernyataan tersebut. "Pada saat itu, Sheriff Alex Villanueva meyakinkan kami semua tindakan akan dilakukan untuk melindungi privasi keluarga, dan kami mengerti bahwa ia telah bekerja keras untuk memenuhi permintaan itu."
Membagikan foto lokasi kecelakaan, di mana putri Bryant yang berusia 13 tahun Gianna juga berada di antara para korban, "adalah pelanggaran yang tak terkatakan atas kesusilaan manusia, rasa hormat, dan hak-hak privasi korban dan keluarga mereka," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa Bryant dan pengacaranya meminta penyelidikan internal departemen sheriff atas dugaan tersebut.
Laporan Los Angeles Times pada Kamis menyebutkan masih belum jelas berapa orang yang mungkin sudah melihat foto-foto itu atau apakah para deputi yang mengambil foto tersebut atau menerimanya dari orang lain.
Laman berita hiburan TMZ.com, Jumat, melaporkan bahwa dugaan tersebut pertama kali muncul setelah adanya pengaduan.
TMZ, mengutip sumber penegak hukum yang tidak disebutkan identitasnya, mengatakan seorang deputi sheriff peserta pelatihan di lokasi kecelakaan telah mengambil foto dengan telepon pintar dan kemudian didengar oleh bartender menunjukkan gambar-gambar tersebut kepada pelanggan bar. Bartender tersebut kemudian mengajukan pengaduan, lapor TMZ, seperti disiarkan AFP.
Departemen Sheriff Los Angeles County pada Jumat mengatakan, mereka sedang menyelidiki laporan Los Angeles Times bahwa deputi mungkin telah membagi gambar yang menunjukkan sisa-sisa manusia pada hari-hari setelah kecelakaan pada 26 Januari di perbukitan barat Los Angeles.
Pernyataan yang ditulis oleh Gary Robb, pengacara yang mewakili Vanessa Bryant, dan diposting pada halaman Instagramnya, mengatakan ia secara spesifik meminta pejabat sheriff pada hari kecelakaan itu untuk menyatakan area tersebut sebagai zona larangan terbang untuk berjaga-jaga terhadap fotografer yang mencoba mendapatkan uang dari kecelakaan tersebut.
"Ini sangat penting baginya karena ia ingin melindungi martabat semua korban, dan keluarga mereka," kata pernyataan tersebut. "Pada saat itu, Sheriff Alex Villanueva meyakinkan kami semua tindakan akan dilakukan untuk melindungi privasi keluarga, dan kami mengerti bahwa ia telah bekerja keras untuk memenuhi permintaan itu."
Membagikan foto lokasi kecelakaan, di mana putri Bryant yang berusia 13 tahun Gianna juga berada di antara para korban, "adalah pelanggaran yang tak terkatakan atas kesusilaan manusia, rasa hormat, dan hak-hak privasi korban dan keluarga mereka," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa Bryant dan pengacaranya meminta penyelidikan internal departemen sheriff atas dugaan tersebut.
Laporan Los Angeles Times pada Kamis menyebutkan masih belum jelas berapa orang yang mungkin sudah melihat foto-foto itu atau apakah para deputi yang mengambil foto tersebut atau menerimanya dari orang lain.
Laman berita hiburan TMZ.com, Jumat, melaporkan bahwa dugaan tersebut pertama kali muncul setelah adanya pengaduan.
TMZ, mengutip sumber penegak hukum yang tidak disebutkan identitasnya, mengatakan seorang deputi sheriff peserta pelatihan di lokasi kecelakaan telah mengambil foto dengan telepon pintar dan kemudian didengar oleh bartender menunjukkan gambar-gambar tersebut kepada pelanggan bar. Bartender tersebut kemudian mengajukan pengaduan, lapor TMZ, seperti disiarkan AFP.