Bandarlampung (ANTARA) - Otoritas kesehatan China pada Senin menyebutkan ada 202 kasus baru yang positif terinfeksi virus corona novel, dan 42 orang meninggal pada Minggu, di daratan China.
Seluruh pasien meninggal ada di Provinsi Hubei, demikian Komisi Kesehatan Nasional China.
Selain itu, ada 141 kasus baru suspek terinfeksi virus corona.
Pada Minggu ada 2.837 orang dipulangkan dari rumah sakit setelah sembuh, sementara jumlah kasus berat berkurang menjadi 7.110 pasien.
Seluruh kasus positif terinfeksi virus corona di daratan China telah mencapai 80.026 hingga Minggu, termasuk 32.652 pasien yang masih mendapatkan pengobatan dan 44.462 pasien yang telah dipulangkan karena sembuh, serta 2.912 orang yang meninggal akibat penyakit tersebut.
Komisi Kesehatan China juga menyebutkan ada total 715 orang yang masih ketegori suspek terinfeksi oleh virus corona.
Hingga Minggu, ada 98 kasus baru dan dua kematian dilaporkan di Hong Kong, 10 kasus positif di Makao, 40 kasus di Taiwan dan satu meninggal. Sebanyak 36 pasien di Hong Kong, 8 di Makao dan 12 di Taiwan telah meninggalkan rumah sakit karena sembuh, demikian Xinhua.
Seluruh pasien meninggal ada di Provinsi Hubei, demikian Komisi Kesehatan Nasional China.
Selain itu, ada 141 kasus baru suspek terinfeksi virus corona.
Pada Minggu ada 2.837 orang dipulangkan dari rumah sakit setelah sembuh, sementara jumlah kasus berat berkurang menjadi 7.110 pasien.
Seluruh kasus positif terinfeksi virus corona di daratan China telah mencapai 80.026 hingga Minggu, termasuk 32.652 pasien yang masih mendapatkan pengobatan dan 44.462 pasien yang telah dipulangkan karena sembuh, serta 2.912 orang yang meninggal akibat penyakit tersebut.
Komisi Kesehatan China juga menyebutkan ada total 715 orang yang masih ketegori suspek terinfeksi oleh virus corona.
Hingga Minggu, ada 98 kasus baru dan dua kematian dilaporkan di Hong Kong, 10 kasus positif di Makao, 40 kasus di Taiwan dan satu meninggal. Sebanyak 36 pasien di Hong Kong, 8 di Makao dan 12 di Taiwan telah meninggalkan rumah sakit karena sembuh, demikian Xinhua.