Belitung Timur (ANTARA) - Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Wagub Babel) Abdul Fatah meninjau langsung abrasi yang terjadi di Pantai Serdang Belitung Timur yang dikhawatirkan dapat mengurangi kunjungan wisatawan ke negeri laskar pelangi itu,
"Saya sudah meminta kepala organisasi perangkat daerah terkait untuk membantu menangani persoalan abrasi di Pantai Serdang yang menjadi objek wisata di Belitung Timur ini," kata Abdul Fatah di Pantai Serdang, Jumat.
Ia mengatakan pemantauan ini sebagai tindak lanjut laporan Kelompok Sadar Wisata yang melaporkan Pantai Serdang mengalami kerusakan cukup parah, karena abrasi pantai sehingga mengurangi keindahan alam pantai tersebut.
"Saya sudah menghubungi dinas terkait dan menjelaskan apa yang terjadi di sini," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Babel bangun 14 titik hotspot internet di kawasan wisata ramai kunjungan
Menurut dia salah satu solusi untuk mengatasi abrasi pantai ini diantaranya membangun talud penahan ombak, agar ombak besar yang datang tidak langsung menghantam bibir pantai, dipecah dulu oleh talud.
"Kalau rencana sudah tersusun, maka akan segera ditindaklanjuti paling cepat tahun ini, atau pada awal 2021 talud penahan ombak ini dibangun," katanya.
Ia menambahkan Pantai Serdang merupakan salah satu objek wisata andalan Pemkab Belitung Timur untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di negeri laskar pelangi itu.
"Yang menjadi daya tarik utama dari pantai ini, selain air laut yang biru dan pasirnya yang putih, di tempat ini banyak kater/perahu berwarna warni, dan ini menjadi modal untuk mendukung kemajuan pariwisata," katanya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Baru, Totok Iswanto mengatakan abrasi pantai terjadi karena ombak pasang air laut yang terjadi beberapa pekan terakhir. Ke depannya, dikhawatirkan dampak abrasi ini akan semakin parah jika tidak segera ditanggulangi.
"Abrasi seperti ini, terjadi hampir setiap tahun pada musim angin barat. Tetapi yang terjadi pada tahun ini sangat mengkhawatirkan dibanding tahun sebelumnya. Sampai saat ini, sudah banyak pohon cemara yang tumbang karena hantaman ombak," ujarnya.
Baca juga: Wisata mangrove jadi harapan baru warga pesisir Tanjungpunai, Bangka Barat
Sementara, di sisi selatan pantai terjadi pendangkalan alur masuk kapal nelayan ke sungai, dimana kebanyakan nelayan menambatkan perahunya di sungai tersebut," tambahnya.
"Saya sudah meminta kepala organisasi perangkat daerah terkait untuk membantu menangani persoalan abrasi di Pantai Serdang yang menjadi objek wisata di Belitung Timur ini," kata Abdul Fatah di Pantai Serdang, Jumat.
Ia mengatakan pemantauan ini sebagai tindak lanjut laporan Kelompok Sadar Wisata yang melaporkan Pantai Serdang mengalami kerusakan cukup parah, karena abrasi pantai sehingga mengurangi keindahan alam pantai tersebut.
"Saya sudah menghubungi dinas terkait dan menjelaskan apa yang terjadi di sini," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Babel bangun 14 titik hotspot internet di kawasan wisata ramai kunjungan
Menurut dia salah satu solusi untuk mengatasi abrasi pantai ini diantaranya membangun talud penahan ombak, agar ombak besar yang datang tidak langsung menghantam bibir pantai, dipecah dulu oleh talud.
"Kalau rencana sudah tersusun, maka akan segera ditindaklanjuti paling cepat tahun ini, atau pada awal 2021 talud penahan ombak ini dibangun," katanya.
Ia menambahkan Pantai Serdang merupakan salah satu objek wisata andalan Pemkab Belitung Timur untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di negeri laskar pelangi itu.
"Yang menjadi daya tarik utama dari pantai ini, selain air laut yang biru dan pasirnya yang putih, di tempat ini banyak kater/perahu berwarna warni, dan ini menjadi modal untuk mendukung kemajuan pariwisata," katanya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Baru, Totok Iswanto mengatakan abrasi pantai terjadi karena ombak pasang air laut yang terjadi beberapa pekan terakhir. Ke depannya, dikhawatirkan dampak abrasi ini akan semakin parah jika tidak segera ditanggulangi.
"Abrasi seperti ini, terjadi hampir setiap tahun pada musim angin barat. Tetapi yang terjadi pada tahun ini sangat mengkhawatirkan dibanding tahun sebelumnya. Sampai saat ini, sudah banyak pohon cemara yang tumbang karena hantaman ombak," ujarnya.
Baca juga: Wisata mangrove jadi harapan baru warga pesisir Tanjungpunai, Bangka Barat
Sementara, di sisi selatan pantai terjadi pendangkalan alur masuk kapal nelayan ke sungai, dimana kebanyakan nelayan menambatkan perahunya di sungai tersebut," tambahnya.