Badung (ANTARA) - Badan Promosi Pariwisata Daerah atau BPPD Badung, Bali, mendorong maskapai penerbangan khususnya Garuda Indonesia untuk membuka penerbangan langsung yang menghubungkan Bali-India, sebagai salah satu upaya untuk pemulihan kondisi pariwisata yang terdampak penyebaran wabah COVID-19.
"India adalah pasar yang sangat amat potensial. Memiliki 1,3 miliar orang penduduk dan pertumbuhan ekonominya juga cukup stabil. Kami mendorong Garuda Indonesia kembali membuka penerbangan langsung Bali-India karena kelemahan kita adalah transportasi dan konektivitas kedua negara," ujar Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung, I Made Ramia Adnyana, di Mangupura, Minggu.
Baca juga: Pantai Pandawa Badung di Bali ditata sesuai masterplan tahun 2021 mendatang
Ia mengatakan, pada tahun 2020, wisatawan mancanegara asal India ke Badung ditargetkan mencapai angka 600.000 orang. Jumlah itu meningkat dari capaian tahun sebelumnya yaitu sekitar 377.000 kunjungan wisatawan India.
Untuk mencapai target tersebut, ia kembali menegaskan bahwa penerbangan langsung Bali-India sangat perlu ditingkatkan karena sebenarnya ada permintaan konektivitas kedua wilayah yang tergolong besar.
"Saat kami melakukan Sales Mission di India pada awal tahun 2020 lalu, kami menerima keluhan masyarakat India bahwa tidak ada konektivitas dari kota-kota di India ke Pulau Bali. Pariwisata intinya aksesibilitas, kalau konektivitas tidak ada bagaimana mereka bisa datang ke Indonesia." kata Made Ramia.
Ia mengatakan, pihaknya sangat mendorong Garuda Indonesia kembali membuka rute direct flight rute Bali-India karena Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan nasional yang dimiliki Indonesia.
"Di negara lain seperti Singapore Airlines ada konektivitas ke seluruh dunia, sebagai national carrier kami berharap ke Garuda Indonesia. Maskapai lain bisa eksis, India ini merupakan pasar yang sangat potensial," ungkapnya.
Baca juga: Dispar Badung Bali targetkan 6,2 juta kunjungan turis asing
Selain India, ia juga berharap maskapai penerbangan juga meningkatkan konektivitas Bandara Bali dengan negara-negara emerging market lain yang memiliki potensi besar yang mampu berkontribusi pada pencapaian target kunjungan wisatawan sebagai solusi terjadinya penurunan wisatawan sebagai dampak dari virus Corona.
Sebelumnya, Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, juga telah menemui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio dan menyampaikan, bahwa Badung mendorong agar maskapai penerbangan dapat lebih banyak membuka jalur penerbangan langsung atau direct ke Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Pada kesempatan itu, salah satu rute penerbangan yang didorong agar dapat dibuka kembali adalah penerbangan langsung yang menghubungkan berbagai destinasi di India dan Pulau Dewata.
"India adalah pasar yang sangat amat potensial. Memiliki 1,3 miliar orang penduduk dan pertumbuhan ekonominya juga cukup stabil. Kami mendorong Garuda Indonesia kembali membuka penerbangan langsung Bali-India karena kelemahan kita adalah transportasi dan konektivitas kedua negara," ujar Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung, I Made Ramia Adnyana, di Mangupura, Minggu.
Baca juga: Pantai Pandawa Badung di Bali ditata sesuai masterplan tahun 2021 mendatang
Ia mengatakan, pada tahun 2020, wisatawan mancanegara asal India ke Badung ditargetkan mencapai angka 600.000 orang. Jumlah itu meningkat dari capaian tahun sebelumnya yaitu sekitar 377.000 kunjungan wisatawan India.
Untuk mencapai target tersebut, ia kembali menegaskan bahwa penerbangan langsung Bali-India sangat perlu ditingkatkan karena sebenarnya ada permintaan konektivitas kedua wilayah yang tergolong besar.
"Saat kami melakukan Sales Mission di India pada awal tahun 2020 lalu, kami menerima keluhan masyarakat India bahwa tidak ada konektivitas dari kota-kota di India ke Pulau Bali. Pariwisata intinya aksesibilitas, kalau konektivitas tidak ada bagaimana mereka bisa datang ke Indonesia." kata Made Ramia.
Ia mengatakan, pihaknya sangat mendorong Garuda Indonesia kembali membuka rute direct flight rute Bali-India karena Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan nasional yang dimiliki Indonesia.
"Di negara lain seperti Singapore Airlines ada konektivitas ke seluruh dunia, sebagai national carrier kami berharap ke Garuda Indonesia. Maskapai lain bisa eksis, India ini merupakan pasar yang sangat potensial," ungkapnya.
Baca juga: Dispar Badung Bali targetkan 6,2 juta kunjungan turis asing
Selain India, ia juga berharap maskapai penerbangan juga meningkatkan konektivitas Bandara Bali dengan negara-negara emerging market lain yang memiliki potensi besar yang mampu berkontribusi pada pencapaian target kunjungan wisatawan sebagai solusi terjadinya penurunan wisatawan sebagai dampak dari virus Corona.
Sebelumnya, Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, juga telah menemui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio dan menyampaikan, bahwa Badung mendorong agar maskapai penerbangan dapat lebih banyak membuka jalur penerbangan langsung atau direct ke Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Pada kesempatan itu, salah satu rute penerbangan yang didorong agar dapat dibuka kembali adalah penerbangan langsung yang menghubungkan berbagai destinasi di India dan Pulau Dewata.