Bandarlampung (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung segera menjalin kerjasama dengan Perpustakaan Nasional guna meningkatkan minat baca masyarakat dengan menambah beberapa koleksi buku dan fasilitas yang terkoneksi langsung ke pusat.
"Kita ingin bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional agar semua masyarakat bisa langsung mengakses informasi dan bahan bacaan yang menyambung ke kantor pusat baca tersebut," kata Wali Kota Bandarlampung Herman HN, di Bandarlampung, Selasa.
Pada acara peresmian Kantor Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kota Bandarlampung itu, ia mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya budaya membaca untuk menambah ilmu pengetahuan.
"Meskipun kita sudah tua harus tetap rajin membuka buku jangan sampai bosan membaca karena nanti cepat termakan berita bohong," kata dia.
Menurutnya, tantangan untuk membiasakan membaca buku kepada masyarakat pada zaman sekarang akan semakin berat karena kebanyakan dari mereka lebih meminati membaca media sosial (medsos) di telpon pintarnya ketimbang buku.
"Bagaimana kita mau bermanfaat untuk orang banyak kalo bacaanya medsos yang informasinya terkadang tidak benar dan dibumbu-bumbui," kata dia.
Sementara itu Kepala Perpustakaan RI M Syarif Bando menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan Pemkot Bandarlampung untuk menyediakan yang diperlukan baik itu fisik maupun fasilitas lainnya yakni teknologi informasi.
"Nantinya kita akan menambah buku di sini bisa dari hibah dan buku rutin yang biasa kita berikan ke perpustakaan daerah," kata dia.
Untuk menghadapi era teknologi digital, kata dia, pihaknya pun terus berbenah dengan membuat sebuah aplikasi yang di dalamnya dapat memudahkan masyarakat dalam mencari buku yang ingin dibaca.
"Saat ini semua orang punya telpon pintar keren dan kita tidak bisa melarangnya oleh karena itu perpustakaan juga harus berubah dengan mendigitalkan semua koleksi agar lebih mudah diakses," jelasnya.
Dia pun menyampaikan pentingnya untuk memperdalam literasi untuk mendapatkan informasi hingga unsur terkecil agar tidak mudah tertipu dan termakan hoaks.
"Banyak dari orang kita yang terkena tipu seperti, haji murah, perumahan murah dan lainnya itu menandakan rendahnya literasi masyarakat kita maka jangan pernah lelah menambah ilmu pengetahuan dengan membaca buku," kata dia.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung segera menjalin kerjasama dengan Perpustakaan Nasional guna meningkatkan minat baca masyarakat dengan menambah beberapa koleksi buku dan fasilitas yang terkoneksi langsung ke pusat.
"Kita ingin bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional agar semua masyarakat bisa langsung mengakses informasi dan bahan bacaan yang menyambung ke kantor pusat baca tersebut," kata Wali Kota Bandarlampung Herman HN, di Bandarlampung, Selasa.
Pada acara peresmian Kantor Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kota Bandarlampung itu, ia mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya budaya membaca untuk menambah ilmu pengetahuan.
"Meskipun kita sudah tua harus tetap rajin membuka buku jangan sampai bosan membaca karena nanti cepat termakan berita bohong," kata dia.
Menurutnya, tantangan untuk membiasakan membaca buku kepada masyarakat pada zaman sekarang akan semakin berat karena kebanyakan dari mereka lebih meminati membaca media sosial (medsos) di telpon pintarnya ketimbang buku.
"Bagaimana kita mau bermanfaat untuk orang banyak kalo bacaanya medsos yang informasinya terkadang tidak benar dan dibumbu-bumbui," kata dia.
Sementara itu Kepala Perpustakaan RI M Syarif Bando menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan Pemkot Bandarlampung untuk menyediakan yang diperlukan baik itu fisik maupun fasilitas lainnya yakni teknologi informasi.
"Nantinya kita akan menambah buku di sini bisa dari hibah dan buku rutin yang biasa kita berikan ke perpustakaan daerah," kata dia.
Untuk menghadapi era teknologi digital, kata dia, pihaknya pun terus berbenah dengan membuat sebuah aplikasi yang di dalamnya dapat memudahkan masyarakat dalam mencari buku yang ingin dibaca.
"Saat ini semua orang punya telpon pintar keren dan kita tidak bisa melarangnya oleh karena itu perpustakaan juga harus berubah dengan mendigitalkan semua koleksi agar lebih mudah diakses," jelasnya.
Dia pun menyampaikan pentingnya untuk memperdalam literasi untuk mendapatkan informasi hingga unsur terkecil agar tidak mudah tertipu dan termakan hoaks.
"Banyak dari orang kita yang terkena tipu seperti, haji murah, perumahan murah dan lainnya itu menandakan rendahnya literasi masyarakat kita maka jangan pernah lelah menambah ilmu pengetahuan dengan membaca buku," kata dia.