Tangerang (ANTARA) - Aparat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, mencanangkan Desa Kayu Bongkok, Kecamatan Sepatan sebagai destinasi wisata sehingga dapat menarik wisatawan mengunjungi kawasan tersebut dengan pemandangan alam pedesaan.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Senin, mengatakan sudah mengerahkan aparat terkait terutama camat agar Kayu Bongkok sebagai lokasi wisata kuliner dan argowisata.
"Areal persawahan dengan irigasi teknis merupakan daya tarik tersendiri bagi warga perkotaan, ini yang perlu dikemas," katanya pula.
Ahmed mengemukakan upaya tersebut tentunya didukung oleh warga setempat karena dominan penduduk sebagai petani dan mereka menyambut antusias sebagai destinasi wisata.
Menurut dia, pemerintah daerah mendorong agar penduduk setempat membangun argowisata diantaranya dengan membuka usaha rumah makan dengan menu ikan dan sayuran yang ditanam pada areal sekitar.
Dia menambahkan warga ibukota sudah jenuh dengan rutinitas kerja dan kemacetan arus lalu lintas, maka salah satu alternatif adalah mengunjungi Desa Kayu Bongkok, melihat persawahan hijau yang juga terdapat irigasi teknis.
Mantan anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan budaya dan adat istiadat penduduk setempat membuat keaslian desa tetap terjaga, ini juga ditunjang kerukunan antarwarga.
Pada banyak provinsi seperti di DI Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah mereka memanfaatkan saluran irigasi sebagai penunjang yang ada di desa sebagai destinasi wisata.
Demikian pula pada akhir pekan banyak kaum milenia yang mengunjungi Desa Kayu Bongkok untuk berwisata sembari berswafoto dan mencicipi ikan bakar air tawar dan sayuran yang tumbuh di sekitarnya.
Baca juga: Disbudpar Palangka Raya latih pemandu wisata alam pedesaan
Sementara itu, Camat Sepatan, Dadang Sudrajat menyebutkan pihaknya menyambut positif adanya keinginan warga untuk membangun wisata kuliner dan argowisata di Desa Kayu Bongkok.
Dadang menambahkan wisata kuliner tersebut memanfaatkan suasana pedesaan, nantinya akan lebih diminati para pengunjung dari berbagai wilayah sekitar ibu kota Jakarta dan Banten.
Namun Desa Kayu Bongkok, katanya sebagai desa yang nyaman dan memiliki fasilitas ruang terbuka hijau (RTH) serta didukung oleh mayoritas warga karena mereka menjaga lingkungan.
Hal tersebut, di Kayu Bongkok terdapat taman dan fasilitas lingkungan yang sudah dibangun saat Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) atau lomba P2WKSS tingkat Provinsi Banten tahun 2019.
Demikian pula warga sekitar tetap menjaga lingkungan dan merawat fasilitas publik itu termasuk rutin membersihkan saluran irigasi.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Senin, mengatakan sudah mengerahkan aparat terkait terutama camat agar Kayu Bongkok sebagai lokasi wisata kuliner dan argowisata.
"Areal persawahan dengan irigasi teknis merupakan daya tarik tersendiri bagi warga perkotaan, ini yang perlu dikemas," katanya pula.
Ahmed mengemukakan upaya tersebut tentunya didukung oleh warga setempat karena dominan penduduk sebagai petani dan mereka menyambut antusias sebagai destinasi wisata.
Menurut dia, pemerintah daerah mendorong agar penduduk setempat membangun argowisata diantaranya dengan membuka usaha rumah makan dengan menu ikan dan sayuran yang ditanam pada areal sekitar.
Dia menambahkan warga ibukota sudah jenuh dengan rutinitas kerja dan kemacetan arus lalu lintas, maka salah satu alternatif adalah mengunjungi Desa Kayu Bongkok, melihat persawahan hijau yang juga terdapat irigasi teknis.
Mantan anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan budaya dan adat istiadat penduduk setempat membuat keaslian desa tetap terjaga, ini juga ditunjang kerukunan antarwarga.
Pada banyak provinsi seperti di DI Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah mereka memanfaatkan saluran irigasi sebagai penunjang yang ada di desa sebagai destinasi wisata.
Demikian pula pada akhir pekan banyak kaum milenia yang mengunjungi Desa Kayu Bongkok untuk berwisata sembari berswafoto dan mencicipi ikan bakar air tawar dan sayuran yang tumbuh di sekitarnya.
Baca juga: Disbudpar Palangka Raya latih pemandu wisata alam pedesaan
Sementara itu, Camat Sepatan, Dadang Sudrajat menyebutkan pihaknya menyambut positif adanya keinginan warga untuk membangun wisata kuliner dan argowisata di Desa Kayu Bongkok.
Dadang menambahkan wisata kuliner tersebut memanfaatkan suasana pedesaan, nantinya akan lebih diminati para pengunjung dari berbagai wilayah sekitar ibu kota Jakarta dan Banten.
Namun Desa Kayu Bongkok, katanya sebagai desa yang nyaman dan memiliki fasilitas ruang terbuka hijau (RTH) serta didukung oleh mayoritas warga karena mereka menjaga lingkungan.
Hal tersebut, di Kayu Bongkok terdapat taman dan fasilitas lingkungan yang sudah dibangun saat Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) atau lomba P2WKSS tingkat Provinsi Banten tahun 2019.
Demikian pula warga sekitar tetap menjaga lingkungan dan merawat fasilitas publik itu termasuk rutin membersihkan saluran irigasi.