Denpasar (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Zimbabwe, Dewa Made Juniarta Sastrawan, Jumat berkunjung ke Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Bali untuk menjajaki kerja sama di bidang budaya, ekonomi kreatif dan pariwisata.
Dalam kunjungan itu, Dubes Dewa Juniarta diterima Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, didampingi sejumlah organisasi perangkat daerah terkait.
Dewa Juniarta mengatakan prestasi yang telah diraih Pemkot Denpasar dalam berbagai bidang, yang tidak terlepas dari peran Wali Kota Rai Mantra dan Wakil Wali Koya Jaya Negara dalam perlindungan budaya, serta dalam penguatan budaya, seperti penataan Jalan Gajah Mada, Taman Kumbasari, Tukad (Sungai) Badung yang perlu ditiru dan dipromosikan.
Di samping itu mendukung promosi pembangunan masa depan lewat pembangunan tempat kreatif Dharma Negara Alaya (DNA).
Baca juga: Ketua PHRI Kota Denpasar raih dua penghargaan, "ITTA" dan "Suksma Bali"
Ia mengatakan Pemkot Denpasar telah melakukan kerja sama dengan negara-negara di Afrika yang nantinya dapat lebih memperkuat kerja sama di masa depan.
Keberadaan produk UKM Denpasar, menurut dia, telah menjadi produk global. Diharapkan produk ini dapat berkembang melalui program "Orange Ekonomi Pemkot Denpasar" dari Wali Kota Rai Mantra.
Ia mengatakan ada program kewirausahaan yang berkembang melalui pemanfaatan bonus demografi Denpasar. sehingga dapat dijual dan dipromosikan di Afrika, mulai dari proses produk itu dibuat, seperti pelatihan, pemasaran serta melalui penjualan produk kerajinan hingga pertanian yang nantinya mampu membuat Denpasar menuju era global bersama masyarakat melalui produk kreatifnya.
"Kerja sama program yang telah berhasil di Kota Denpasar perlu dipromosikan, terlebih saat ini dalam pengembangan pembangunan masa depan di DNA," katanya sembari mengatakan melalui kerja sama ini diharapkan Denpasar lebih maju menjadi kota pusaka budaya dan global.
Sementara Wali Kota Rai Mantra menyambut baik langkah kerja sama ini yang nantinya mampu dibahas dengan keterlibatan dan keberimbangan komunikasi.
Ia memberi contoh kerja sama antar-kota seperti dengan Kota Mossel Bay lewat kunjungan delegasi Mossel Bay di Graha Sewaka Dharma Lumintang tahun lalu terkait reformasi birokrasi.
Baca juga: PT Pegadaian Denpasar memperluas sinergi dengan kalangan pariwisata di Bali
Ia mengatakan langkah ini diteruskan bersama perguruan tinggi di Kota Denpasar. Hal ini juga tidak terlepas nantinya mampu membangun kolaborasi antara akademisi, komunitas dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di Denpasar.
"Membangun DNA untuk membangun kolaborasi universitas/perguruan tinggi, komunitas dan CSR dengan ambisi jangka panjang serta mampu menjadi pembangunan kreatifitas," katanya.
Wali kota juga mengatakan dengan adanya DNA ini mampu menciptakan inovasi yang menantang, dengan konsep "orange ekonomi" yang harus dikembangkan.
Karena, katanya, pertumbuhan ekonomi dunia tidak terlepas dari konsep "orange ekonomi" dari orang Bali yang mengenal konsep ini dengan melakukan sentuhan globalisasi yang mampu memberikan pertumbuhan ekonomi tanpa menghilangkan identitas Bali itu sendiri.
Dalam kesempatan tersebut Dubes RI, Dewa Juniarta bersama rombongan berkesempatan meninjau DNA Denpasar yang berlokasi di kawasan Lumintang Denpasar.
Dalam kunjungan itu, Dubes Dewa Juniarta diterima Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, didampingi sejumlah organisasi perangkat daerah terkait.
Dewa Juniarta mengatakan prestasi yang telah diraih Pemkot Denpasar dalam berbagai bidang, yang tidak terlepas dari peran Wali Kota Rai Mantra dan Wakil Wali Koya Jaya Negara dalam perlindungan budaya, serta dalam penguatan budaya, seperti penataan Jalan Gajah Mada, Taman Kumbasari, Tukad (Sungai) Badung yang perlu ditiru dan dipromosikan.
Di samping itu mendukung promosi pembangunan masa depan lewat pembangunan tempat kreatif Dharma Negara Alaya (DNA).
Baca juga: Ketua PHRI Kota Denpasar raih dua penghargaan, "ITTA" dan "Suksma Bali"
Ia mengatakan Pemkot Denpasar telah melakukan kerja sama dengan negara-negara di Afrika yang nantinya dapat lebih memperkuat kerja sama di masa depan.
Keberadaan produk UKM Denpasar, menurut dia, telah menjadi produk global. Diharapkan produk ini dapat berkembang melalui program "Orange Ekonomi Pemkot Denpasar" dari Wali Kota Rai Mantra.
Ia mengatakan ada program kewirausahaan yang berkembang melalui pemanfaatan bonus demografi Denpasar. sehingga dapat dijual dan dipromosikan di Afrika, mulai dari proses produk itu dibuat, seperti pelatihan, pemasaran serta melalui penjualan produk kerajinan hingga pertanian yang nantinya mampu membuat Denpasar menuju era global bersama masyarakat melalui produk kreatifnya.
"Kerja sama program yang telah berhasil di Kota Denpasar perlu dipromosikan, terlebih saat ini dalam pengembangan pembangunan masa depan di DNA," katanya sembari mengatakan melalui kerja sama ini diharapkan Denpasar lebih maju menjadi kota pusaka budaya dan global.
Sementara Wali Kota Rai Mantra menyambut baik langkah kerja sama ini yang nantinya mampu dibahas dengan keterlibatan dan keberimbangan komunikasi.
Ia memberi contoh kerja sama antar-kota seperti dengan Kota Mossel Bay lewat kunjungan delegasi Mossel Bay di Graha Sewaka Dharma Lumintang tahun lalu terkait reformasi birokrasi.
Baca juga: PT Pegadaian Denpasar memperluas sinergi dengan kalangan pariwisata di Bali
Ia mengatakan langkah ini diteruskan bersama perguruan tinggi di Kota Denpasar. Hal ini juga tidak terlepas nantinya mampu membangun kolaborasi antara akademisi, komunitas dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di Denpasar.
"Membangun DNA untuk membangun kolaborasi universitas/perguruan tinggi, komunitas dan CSR dengan ambisi jangka panjang serta mampu menjadi pembangunan kreatifitas," katanya.
Wali kota juga mengatakan dengan adanya DNA ini mampu menciptakan inovasi yang menantang, dengan konsep "orange ekonomi" yang harus dikembangkan.
Karena, katanya, pertumbuhan ekonomi dunia tidak terlepas dari konsep "orange ekonomi" dari orang Bali yang mengenal konsep ini dengan melakukan sentuhan globalisasi yang mampu memberikan pertumbuhan ekonomi tanpa menghilangkan identitas Bali itu sendiri.
Dalam kesempatan tersebut Dubes RI, Dewa Juniarta bersama rombongan berkesempatan meninjau DNA Denpasar yang berlokasi di kawasan Lumintang Denpasar.