Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Jawa Tengah akan fokus mengembangkan wisata malam dengan mengoptimalkan kekayaan kuliner khas Kota Solo, Jawa Tengah.
"Mengenai pengembangan wisata malam, tahun ini ada instruksi dari kepala dinas untuk memikirkan itu. Wisata malam di Solo akan lebih fokus di kuliner, seperti Galabo Kota Barat dan Pucang sawit," kata Kepala Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kota Surakarta Weni Andrianto di Solo, Selasa.
Ia mengatakan sejauh ini yang sudah diinventarisasi oleh Dinas Pariwisata yaitu daya tarik di sektor kuliner. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan ke depan akan diperbanyak untuk atraksi rutinnya.
"Kalau sementara ini atraksi rutin ada wayang orang yang sudah daily performance. Ke depan ada rencana di tempat-tempat tertentu akan ditambah dengan street music," katanya.
Baca juga: Asita optimistis pariwisata Solo 2020, garap wisata premium super prioritas
Mengenai wacana akan dimaksimalkannya Benteng Vastenburg untuk wisata malam, pihaknya belum bisa memastikan mengingat bangunan cagar budaya tersebut tidak dikelola oleh Pemkot Surakarta, melainkan personal.
"Di sini kami tidak memikirkan Vastenburg dari sisi objeknya tetapi pendekatan dari sisi kawasan. Gedung Juang kan sudah ada usaha pariwisata yang cukup menarik. Nanti akan kami padukan," katanya.
Ia mengatakan kawasan Benteng Vastenburg dengan Gedung Juang akan dimaksimalkan untuk kebutuhan wisata malam, sehingga ke depan diharapkan wisatawan tidak lagi kebingungan saat ingin berjalan-jalan saat malam hari.
Sebelumnya, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Tengah Daryono mengatakan untuk wisata malam di Kota Solo belum digarap secara maksimal.
"Kalau malam kami sering bingung mau ajak wisatawan kemana, beda dengan Yogya. Kalau di sana kan gampang mau cari tempat hiburan malam," katanya.
Baca juga: Asita prediksi kenaikan jumlah wisatawan ke Solo akhir tahun
"Mengenai pengembangan wisata malam, tahun ini ada instruksi dari kepala dinas untuk memikirkan itu. Wisata malam di Solo akan lebih fokus di kuliner, seperti Galabo Kota Barat dan Pucang sawit," kata Kepala Seksi Pengembangan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Kota Surakarta Weni Andrianto di Solo, Selasa.
Ia mengatakan sejauh ini yang sudah diinventarisasi oleh Dinas Pariwisata yaitu daya tarik di sektor kuliner. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan ke depan akan diperbanyak untuk atraksi rutinnya.
"Kalau sementara ini atraksi rutin ada wayang orang yang sudah daily performance. Ke depan ada rencana di tempat-tempat tertentu akan ditambah dengan street music," katanya.
Baca juga: Asita optimistis pariwisata Solo 2020, garap wisata premium super prioritas
Mengenai wacana akan dimaksimalkannya Benteng Vastenburg untuk wisata malam, pihaknya belum bisa memastikan mengingat bangunan cagar budaya tersebut tidak dikelola oleh Pemkot Surakarta, melainkan personal.
"Di sini kami tidak memikirkan Vastenburg dari sisi objeknya tetapi pendekatan dari sisi kawasan. Gedung Juang kan sudah ada usaha pariwisata yang cukup menarik. Nanti akan kami padukan," katanya.
Ia mengatakan kawasan Benteng Vastenburg dengan Gedung Juang akan dimaksimalkan untuk kebutuhan wisata malam, sehingga ke depan diharapkan wisatawan tidak lagi kebingungan saat ingin berjalan-jalan saat malam hari.
Sebelumnya, Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Tengah Daryono mengatakan untuk wisata malam di Kota Solo belum digarap secara maksimal.
"Kalau malam kami sering bingung mau ajak wisatawan kemana, beda dengan Yogya. Kalau di sana kan gampang mau cari tempat hiburan malam," katanya.
Baca juga: Asita prediksi kenaikan jumlah wisatawan ke Solo akhir tahun