Solo (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Tengah (Jateng) memprediksi kenaikan jumlah wisatawan ke Kota Solo, Jawa Tengah pada periode akhir tahun ini seiring dengan kemudahan akses transportasi.
"Perkiraan kami akan ada kenaikan lebih dari 20 persen dibandingkan hari normal," kata Wakil Ketua Asita Jawa Tengah Daryono, di Solo, Selasa.
Ia mengatakan Bandara Internasional Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mulai beroperasi pada kisaran Maret-April 2020 kemungkinan akan memberikan dampak positif pada kenaikan jumlah penumpang.
"Perkiraan kami akan ada banyak wisatawan yang memilih datang ke Kota Solo melalui Bandara Adi Soemarmo. Meski belum terlihat, kemungkinan akan ada beberapa maskapai yang menambah frekuensi ke Solo," katanya.
Baca juga: Pengelola kampung wisata di Kota Solo berharap keterlibatan pemerintah secara optimal
Selain itu, dikatakannya, saat ini sudah ada pesawat carter internasional salah satunya rute Solo-Kunming, Tiongkok. Bahkan, akan ada kota lain di Tiongkok yang tertarik untuk membuka rute Solo.
"Ini satu peluang untuk Kota Solo. Semester pertama di tahun depan akan bergairah," katanya.
Mengenai daya tarik pariwisata di Kota Solo, dikatakannya, masih dari sisi budaya, wisata belanja, dan kuliner. Ke depan, pihaknya akan mengkombinasikan tiga sektor tersebut dengan wisata alam yang ada di sekitar Kota Solo.
"Banyak objek wisata alam yang ada di Karanganyar, Boyolali, Klaten, dan Wonogiri. Sekarang wisatawan juga membutuhkan kegiatan 'outdoor'. Kami berharap Wonogiri dan Sragen mulai berbenah karena mudah menjangkaunya," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kota Surakarta pada tahun ini rata-rata jumlah wisatawan yang masuk ke Kota Solo sekitar 408.000 orang/bulan.
"Perkiraan kami akan ada kenaikan lebih dari 20 persen dibandingkan hari normal," kata Wakil Ketua Asita Jawa Tengah Daryono, di Solo, Selasa.
Ia mengatakan Bandara Internasional Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mulai beroperasi pada kisaran Maret-April 2020 kemungkinan akan memberikan dampak positif pada kenaikan jumlah penumpang.
"Perkiraan kami akan ada banyak wisatawan yang memilih datang ke Kota Solo melalui Bandara Adi Soemarmo. Meski belum terlihat, kemungkinan akan ada beberapa maskapai yang menambah frekuensi ke Solo," katanya.
Baca juga: Pengelola kampung wisata di Kota Solo berharap keterlibatan pemerintah secara optimal
Selain itu, dikatakannya, saat ini sudah ada pesawat carter internasional salah satunya rute Solo-Kunming, Tiongkok. Bahkan, akan ada kota lain di Tiongkok yang tertarik untuk membuka rute Solo.
"Ini satu peluang untuk Kota Solo. Semester pertama di tahun depan akan bergairah," katanya.
Mengenai daya tarik pariwisata di Kota Solo, dikatakannya, masih dari sisi budaya, wisata belanja, dan kuliner. Ke depan, pihaknya akan mengkombinasikan tiga sektor tersebut dengan wisata alam yang ada di sekitar Kota Solo.
"Banyak objek wisata alam yang ada di Karanganyar, Boyolali, Klaten, dan Wonogiri. Sekarang wisatawan juga membutuhkan kegiatan 'outdoor'. Kami berharap Wonogiri dan Sragen mulai berbenah karena mudah menjangkaunya," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kota Surakarta pada tahun ini rata-rata jumlah wisatawan yang masuk ke Kota Solo sekitar 408.000 orang/bulan.