Jakarta (ANTARA) - Ketua dan Pendiri Trisakti Tourism Awards Wiryanti Sukamdani mengemukakan bahwa pariwisata Indonesia salah satu ujung tombak pertumbuhan ekonomi nasional.
"Indonesia adalah mutiara khatulistiwa yang wajib kita kelola dan dijaga sebaik-baiknya. Kita tidak boleh meninabobokan atas sumber daya alam yang melimpah karena pariwisata Indonesia sebagai salah satu ujung tombak pertumbuhan ekonomi nasional," ujar dia dalam sambutan acara Trisakti Tourism Awards 2019 di Jakarta, Minggu malam.
Ia mengatakan kekayaan alam Indonesia tak hanya melulu soal sumber daya, tetapi juga potensi pariwisata.
Ia mengatakan potensi itu belakangan mulai digarap serius oleh pemerintah daerah sebagai sumber retribusi yang menjanjikan.
"Menyimak tentang perlambatan perekonomian global dan nasional serta defisit neraca perdagangan saya tidak pernah patah arang, tetap optimis sektor pariwisata adalah angin segar bagi negara kita. Pariwisata adalah sektor yang berkelanjutan tidak pernah berhenti dan habis dibandingkan lainnya seperti migas," kata Wiryanti Sukamdani.
Baca juga: KBRI manfaatkan bus promosikan Wonderful Indonesia di Tashkent, Uzbekistan
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan Trisakti Tourism Award merupakan "masterpiece" yang diinisiasi Yayasan Kusuma Pertiwi.
Ajang kompetisi itu, lanjut dia, mendorong pemerintah daerah memajukan sektor pariwisata di daerah masing-masing dan mengapreasi pemerintah kota dan pemerintah daerah yang berprestasi dalam mengembangkan pariwisata.
Ia mengemukakan Trisakti Tourism Award terinspirasi pidato Bung Karno, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.
Di bidang politik, ia mengemukakan, pariwisata dapat membangun karakter bangsa, siap bergaul di kancah internasional, dan membuka diri terhadap wisatawan mancanegara.
Di bidang ekonomi, lanjut dia, pariwisata dapat membangun ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan UMKM, membuka lapangan kerja, baik formal maupun informal, serta membangun kuliner nusantara.
"Di bidang budaya, yaitu melestarikan budaya, pemanfaatan budaya, dan meningkatkan kearifan lokal," ujar dia.
Baca juga: Pengamat nilai sektor pariwisata Indonesia makin berkembang sepanjang 2019
Melalui Trisakti Tourism Awards, ia mengharapkan para kepala daerah semakin terpacu dan bekerja keras membangun destinasi dan industri pariwisatanya.
"Kita harus bergerak cepat, pariwisata harus menjadi motor penggerak devisa dan memberikan 'multiplayer effect' yang mendorong perekonomian kita lebih tinggi," ujarnya.
"Indonesia adalah mutiara khatulistiwa yang wajib kita kelola dan dijaga sebaik-baiknya. Kita tidak boleh meninabobokan atas sumber daya alam yang melimpah karena pariwisata Indonesia sebagai salah satu ujung tombak pertumbuhan ekonomi nasional," ujar dia dalam sambutan acara Trisakti Tourism Awards 2019 di Jakarta, Minggu malam.
Ia mengatakan kekayaan alam Indonesia tak hanya melulu soal sumber daya, tetapi juga potensi pariwisata.
Ia mengatakan potensi itu belakangan mulai digarap serius oleh pemerintah daerah sebagai sumber retribusi yang menjanjikan.
"Menyimak tentang perlambatan perekonomian global dan nasional serta defisit neraca perdagangan saya tidak pernah patah arang, tetap optimis sektor pariwisata adalah angin segar bagi negara kita. Pariwisata adalah sektor yang berkelanjutan tidak pernah berhenti dan habis dibandingkan lainnya seperti migas," kata Wiryanti Sukamdani.
Baca juga: KBRI manfaatkan bus promosikan Wonderful Indonesia di Tashkent, Uzbekistan
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan Trisakti Tourism Award merupakan "masterpiece" yang diinisiasi Yayasan Kusuma Pertiwi.
Ajang kompetisi itu, lanjut dia, mendorong pemerintah daerah memajukan sektor pariwisata di daerah masing-masing dan mengapreasi pemerintah kota dan pemerintah daerah yang berprestasi dalam mengembangkan pariwisata.
Ia mengemukakan Trisakti Tourism Award terinspirasi pidato Bung Karno, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya.
Di bidang politik, ia mengemukakan, pariwisata dapat membangun karakter bangsa, siap bergaul di kancah internasional, dan membuka diri terhadap wisatawan mancanegara.
Di bidang ekonomi, lanjut dia, pariwisata dapat membangun ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan UMKM, membuka lapangan kerja, baik formal maupun informal, serta membangun kuliner nusantara.
"Di bidang budaya, yaitu melestarikan budaya, pemanfaatan budaya, dan meningkatkan kearifan lokal," ujar dia.
Baca juga: Pengamat nilai sektor pariwisata Indonesia makin berkembang sepanjang 2019
Melalui Trisakti Tourism Awards, ia mengharapkan para kepala daerah semakin terpacu dan bekerja keras membangun destinasi dan industri pariwisatanya.
"Kita harus bergerak cepat, pariwisata harus menjadi motor penggerak devisa dan memberikan 'multiplayer effect' yang mendorong perekonomian kita lebih tinggi," ujarnya.