Lebak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lebak menutup sementara destinasi wisata "Negeri di Atas Awan" untuk mengantisipasi bencana alam menjelang liburan panjang Natal dan Tahun Baru 2020.
"Kami berharap wisatawan tidak mengunjungi kawasan wisata itu," kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi di Lebak, Sabtu.
Destinasi wisata "Negeri di Atas Awan " berlokasi di Gunung Luhur Desa Citorek, Kecamatan Cibeber masuk kategori daerah rawan bencana alam longsoran.
Sebab, kawasan wisata itu berada di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Baca juga: Kembangkan wisata B-29 Pemkab Lumajang benahi infrastruktur
Selama ini juga kawasan tersebut belum stabil pascaterjadi bencana longsor dan banjir bandang.
"Kami minta wisatawan tidak merayakan liburan Natal dan tahun baru di objek wisata 'Negeri di Atas Awan' itu," katanya menjelaskan.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Lebak Ajun Komisaris Fikry Ardiansyah mengatakan pihaknya mengimbau pengunjung tidak merayakan liburan Natal dan tahun baru ke lokasi wisata "Negeri di Atas Awan".
Saat ini, jalan menuju ke objek wisata tersebut masih terjadi longsoran hingga menutupi sebagian besar badan jalan.
Padahal, jalan tersebut belum lama ini dibangun Pemerintah Provinsi Banten.
"Kami menutup jalan menuju wisata Negeri di Atas Awan karena khawatir menimbulkan bencana alam," katanya.
Baca juga: Distan Banten mendorong wisata pertanian dukung 'Negeri Di Atas Awan'
Ia mengatakan, pihaknya juga menerjunkan petugas untuk melakukan penjagaan secara bergantian karena di jalur wisata tersebut sepanjang jalan terdapat tebing tanah merah dan jurang yang cukup dalam.
Apalagi, saat ini curah hujan cenderung meningkat sehingga kondisi tanahnya belum stabil.
"Kami menerjunkan sebanyak 10 personel untuk menjaga jalur menuju lokasi wisata Negeri di Atas Awan," katanya.
"Kami berharap wisatawan tidak mengunjungi kawasan wisata itu," kata Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi di Lebak, Sabtu.
Destinasi wisata "Negeri di Atas Awan " berlokasi di Gunung Luhur Desa Citorek, Kecamatan Cibeber masuk kategori daerah rawan bencana alam longsoran.
Sebab, kawasan wisata itu berada di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Baca juga: Kembangkan wisata B-29 Pemkab Lumajang benahi infrastruktur
Selama ini juga kawasan tersebut belum stabil pascaterjadi bencana longsor dan banjir bandang.
"Kami minta wisatawan tidak merayakan liburan Natal dan tahun baru di objek wisata 'Negeri di Atas Awan' itu," katanya menjelaskan.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Lebak Ajun Komisaris Fikry Ardiansyah mengatakan pihaknya mengimbau pengunjung tidak merayakan liburan Natal dan tahun baru ke lokasi wisata "Negeri di Atas Awan".
Saat ini, jalan menuju ke objek wisata tersebut masih terjadi longsoran hingga menutupi sebagian besar badan jalan.
Padahal, jalan tersebut belum lama ini dibangun Pemerintah Provinsi Banten.
"Kami menutup jalan menuju wisata Negeri di Atas Awan karena khawatir menimbulkan bencana alam," katanya.
Baca juga: Distan Banten mendorong wisata pertanian dukung 'Negeri Di Atas Awan'
Ia mengatakan, pihaknya juga menerjunkan petugas untuk melakukan penjagaan secara bergantian karena di jalur wisata tersebut sepanjang jalan terdapat tebing tanah merah dan jurang yang cukup dalam.
Apalagi, saat ini curah hujan cenderung meningkat sehingga kondisi tanahnya belum stabil.
"Kami menerjunkan sebanyak 10 personel untuk menjaga jalur menuju lokasi wisata Negeri di Atas Awan," katanya.