Palembang (ANTARA) - Sektor pariwisata Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada 2019 menyumbang sekitar 30 persen dari Rp1,3 triliun target Pendapatan Asli Daerah (PAD), angka tersebut naik dibanding 2018 sebesar 20 persen atau Rp185 miliar dari total PAD Rp1 triliun.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani, Minggu, mengatakan realisasi PAD pada sektor pariwisata berasal dari pajak hotel, hiburan dan restoran yang meningkat pasca pemasangan tapping box.
"Artinya sektor pariwisata hampir sepertiganya dari PAD, tahun depan pasti kami tingkatkan lagi," ujar Isnaini.
Baca juga: Dispar Kota Palembang petakan destinasi wisata unggulan, gaet wisatawan mancanegara
Meski sempat didera permasalahan naiknya tiket pesawat pada awal 2019 yang sempat menurunkan jumlah wisatawan, namun masalah tersebut bisa di atasi dengan pengetatan retribusi pajak, penawaran paket-paket wisata dan berbagai kegiatan olahraga skala nasional maupun internasional sepanjang 2019.
Meningkatnya PAD dari sektor pariwisata mengindikasikan Kota Palembang sejalan dengan tujuan pemerintah pusat yang menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai lokomotif perekonomian nasional, kata dia.
Dari sektor ekonomi kreatif, pada pertengahan 2019 Kota Palembang telah dinobatkan sebagai Kota Kreatif dari Bekraf untuk kategori ekosistem bisnis kuliner yakni pempek, pihaknya akan mengembangkan ekspansi penjualan pempek ke pasar internasional agar sektor pariwisata ikut terkerek.
"Tentunya hal ini akan menjadi acuan kami untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata," kata Isnaini.
Baca juga: PHRI Sumsel mendorong pengembangan wisata nostalgia
Sementara PAD Kota Palembang pada 2020 diproyeksikan sebesar Rp1,5 triliun.
Selain itu, pada 2020 Dispar Kota Palembang akan membenahi dan mengembangkan objek wisata baru seperti kawasan Sungai Sekanak dan atraksi tambahan di Pulau Kemaro.
Keberadaanya akan melengkapi destinasi wisata yang sudah populer seperti Benteng Kuto Besak, Jembatan Ampera, Rumah Alquran Alakbar, Kampung Arab Almunawar, Kampung Kapiten, Komplek Olahraga Jakabaring dan Kampung Tuan Kentang.
Tidak hanya meningkatkan PAD, namun sektor pariwisata yang menjadi andalan kota 'pempek' tersebut juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik pelaku usaha kecik maupun menengah.
Baca juga: Dispar Kota Palembang tambah fasilitas objek wisata di Bumi Sriwijaya
Terkait kunjungan wisatawan, ia belum bisa merincikan karena masih dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang akan dirilis awal 2020.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani, Minggu, mengatakan realisasi PAD pada sektor pariwisata berasal dari pajak hotel, hiburan dan restoran yang meningkat pasca pemasangan tapping box.
"Artinya sektor pariwisata hampir sepertiganya dari PAD, tahun depan pasti kami tingkatkan lagi," ujar Isnaini.
Baca juga: Dispar Kota Palembang petakan destinasi wisata unggulan, gaet wisatawan mancanegara
Meski sempat didera permasalahan naiknya tiket pesawat pada awal 2019 yang sempat menurunkan jumlah wisatawan, namun masalah tersebut bisa di atasi dengan pengetatan retribusi pajak, penawaran paket-paket wisata dan berbagai kegiatan olahraga skala nasional maupun internasional sepanjang 2019.
Meningkatnya PAD dari sektor pariwisata mengindikasikan Kota Palembang sejalan dengan tujuan pemerintah pusat yang menjadikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai lokomotif perekonomian nasional, kata dia.
Dari sektor ekonomi kreatif, pada pertengahan 2019 Kota Palembang telah dinobatkan sebagai Kota Kreatif dari Bekraf untuk kategori ekosistem bisnis kuliner yakni pempek, pihaknya akan mengembangkan ekspansi penjualan pempek ke pasar internasional agar sektor pariwisata ikut terkerek.
"Tentunya hal ini akan menjadi acuan kami untuk meningkatkan PAD dari sektor pariwisata," kata Isnaini.
Baca juga: PHRI Sumsel mendorong pengembangan wisata nostalgia
Sementara PAD Kota Palembang pada 2020 diproyeksikan sebesar Rp1,5 triliun.
Selain itu, pada 2020 Dispar Kota Palembang akan membenahi dan mengembangkan objek wisata baru seperti kawasan Sungai Sekanak dan atraksi tambahan di Pulau Kemaro.
Keberadaanya akan melengkapi destinasi wisata yang sudah populer seperti Benteng Kuto Besak, Jembatan Ampera, Rumah Alquran Alakbar, Kampung Arab Almunawar, Kampung Kapiten, Komplek Olahraga Jakabaring dan Kampung Tuan Kentang.
Tidak hanya meningkatkan PAD, namun sektor pariwisata yang menjadi andalan kota 'pempek' tersebut juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik pelaku usaha kecik maupun menengah.
Baca juga: Dispar Kota Palembang tambah fasilitas objek wisata di Bumi Sriwijaya
Terkait kunjungan wisatawan, ia belum bisa merincikan karena masih dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang akan dirilis awal 2020.