Temanggung (ANTARA) - Angin kencang terjang Desa Tlahab, Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengakibatkan 58 rumah rusak.
Kepala Dusun Kalianggrung Desa Tlahab Yaskur di Temanggung, Selasa, mengatakan sejumlah rumah rusak tersebut berada di Dusun Kalianggrung sebanyak 43 rumah dan di Dusun Tlahab senyak 15 rumah.
Ia mengatakan hujan disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, saat itu sebagian besar warga sedang berada di dalam rumah, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini.
Baca juga: Hujan angin kencang landa Manila, bendera kontingen SEA Games 2019 diturunkan
"Semula terjadi hujan cukup deras, beberapa saat kemudian tiba-tiba angin kencang datang," katanya.
Ia menyebutkan 43 rumah rusak di Dusun Kalianggrung tersebut tersebar di di RT 20 sebanyak 26 rumah dan di RT 21 sebanyak 17 rumah rusak, sebagian besar rumah mengalami kerusakan pada bagian atap.
"Di RT 21 ada dua rumah yang mengalami rusak parah," katanya.
Kemudian sebanyak 15 rumah rusak di Dusun Tlahab berada di RT 1 sebanyak tiga rumah dan satu musola, di RT 18 sebanyak 11 rumah.
Warga Dusun Kalianggrung, Sumarno, yang rumahnya mengalami kerusakan ringan, menuturkan setelah shalat Dhuhur, cuaca sudah berubah, gumpalan awan hitam pekat mulai menutupi langit, dan kemudian udara dingin mulai terasa.
Kemudian lanjutnya sekitar pukul 14.00 WIB, hujan mulai turun dan mnguyur Dusunnya, namun awalnya warga tidak akan mengira kalau akan terjadi bencana seperti ini, karena awalnya hujan tidak disertai dengan angin kencang.
"Angin datang dari arah timur, sangat kencang. Hanya beberapa menit saja tetapi mengakibatkan kerusakan yang cukup parah," katanya.
Kepala Dusun Kalianggrung Desa Tlahab Yaskur di Temanggung, Selasa, mengatakan sejumlah rumah rusak tersebut berada di Dusun Kalianggrung sebanyak 43 rumah dan di Dusun Tlahab senyak 15 rumah.
Ia mengatakan hujan disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, saat itu sebagian besar warga sedang berada di dalam rumah, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini.
Baca juga: Hujan angin kencang landa Manila, bendera kontingen SEA Games 2019 diturunkan
"Semula terjadi hujan cukup deras, beberapa saat kemudian tiba-tiba angin kencang datang," katanya.
Ia menyebutkan 43 rumah rusak di Dusun Kalianggrung tersebut tersebar di di RT 20 sebanyak 26 rumah dan di RT 21 sebanyak 17 rumah rusak, sebagian besar rumah mengalami kerusakan pada bagian atap.
"Di RT 21 ada dua rumah yang mengalami rusak parah," katanya.
Kemudian sebanyak 15 rumah rusak di Dusun Tlahab berada di RT 1 sebanyak tiga rumah dan satu musola, di RT 18 sebanyak 11 rumah.
Warga Dusun Kalianggrung, Sumarno, yang rumahnya mengalami kerusakan ringan, menuturkan setelah shalat Dhuhur, cuaca sudah berubah, gumpalan awan hitam pekat mulai menutupi langit, dan kemudian udara dingin mulai terasa.
Kemudian lanjutnya sekitar pukul 14.00 WIB, hujan mulai turun dan mnguyur Dusunnya, namun awalnya warga tidak akan mengira kalau akan terjadi bencana seperti ini, karena awalnya hujan tidak disertai dengan angin kencang.
"Angin datang dari arah timur, sangat kencang. Hanya beberapa menit saja tetapi mengakibatkan kerusakan yang cukup parah," katanya.