Jakarta (ANTARA) - Pengamat pendidikan Rocky Gerung mengatakan guru adalah rahim bangsa, sehingga kemajuan Indonesia ditentukan oleh guru-guru yang berakal sehat.

"Saat Jepang dibom atom, Kaisar perintahkan untuk menghitung jumlah guru yang tersisa. Mereka fokus membangun pendidikan terlebih dulu," kata Rocky dalam diskusi publik yang diadakan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.



Rocky menyoroti slogan yang ada pada spanduk di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipasang untuk memperingati Hari Guru Nasional. Slogan tersebut berbunyi "Guru Penggerak Indonesia Maju", yang merujuk pada visi "Indonesia Maju" Presiden Joko Widodo.

Rocky mempertanyakan, bila guru adalah penggerak kemajuan Indonesia, maka siapa yang menggerakkan para guru. Menurut Rocky, ide pada frasa "Indonesia Maju" juga harus jernih terlebih dahulu untuk menggerakkan para guru.



"Kita harus mendudukkan persoalan dengan akal sehat. Jangan kita membayangkan masa depan dengan memori di masa lalu yang buruk," tutur Rocky merujuk pada permasalahan-permasalahan terkait guru yang masih dihadapi dunia pendidikan Indonesia.

Rocky menjadi salah satu narasumber dalam Diskusi Publik bertajuk "Derita Guru dalam Sistem Pendidikan Indonesia" yang diadakan Fraksi PKS DPR dengan pidato kunci oleh Presiden PKS Muhammad Sohibul Imam.

"Slogan Hari Guru, Guru penggerak Indonesia maju. Di sini disebutkan guru menderita. Bagaimana guru bisa memajukan Indonesia kalau menderita?" tanyanya.

Selain Rocky, narasumber lain yang hadir dalam diskusi yang dimoderatori Ali Chudori dari Departemen Pendidikan DPP PKS itu adalah Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Abdul Mukti Bisri, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan MQ Wisnu Aji.
 

Pewarta : Dewanto Samodro
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024