Badung (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung, Bali, Ida Bagus Oka Dirga, menyerahkan 3.000 sertifikat kompetensi kepada pekerja dari industri pariwisata di wilayah itu.
"Melalui uji kompetensi ini, kami berharap dapat mewujudkan tenaga kerja di bidang pariwisata yang andal dan mampu bersaing, baik dengan tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja asing," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Pemkab Badung Ida Bagus Oka Dirga, di Mangupura, Senin.
Uji kompetensi tersebut, diikuti 3.000 orang karyawan yang bekerja di sektor pariwisata yang terdiri dari 2.000 peserta uji baru dan 1.000 peserta recognition of current competency (RCC) atau perpanjangan sertifikat.
"Sertifikat kompetensi hanya berlaku tiga tahun dan apabila telah kadaluarsa harus mengajukan perpanjangan kembali," kata Oka Dirga.
Ia menjelaskan, pelaksanaan uji kompetensi kepada karyawan di sektor pariwisata itu merupakan salah satu wujud kontribusi dari Pemkab Badung kepada para pekerja bidang pariwisata karena sektor pariwisata dari tahun ke tahun telah berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2019, tercatat Pemerintah Kabupaten Badung telah memiliki sekitar 43.000 tenaga kerja tersertifikasi dengan biaya mandiri, APBN dan APBD Kabupaten Badung sebanyak 12.465 orang.
"Uji kompetensi yang dilaksanakan pada tahun 2019 meliputi tujuh bidang, yakni, front office, tata graha, tata boga, tata hidangan, spa, pemandu wisata dan engineering," ujarnya.
Ia menambahkan, ke depannya uji kompetensi akan dilaksanakan secara berlanjut bekerja sama dengan penguji atau asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), seperti LSP Pariwisata Indonesia (Parindo), LSP Pariwisata Bali (Par.Bali) dan LSP Engineering Hospitality.
Sementara itu, salah satu perwakilan perusahaan yang menerima sertifikat kompetensi Yeni Nofian Hendriyani mengatakan dirinya sangat menyambut baik pelaksanaan uji kompetensi itu karena dapat membebaskan biaya uji kompetensi.
"Dengan mengikuti kegiatan ini, kami juga mampu meningkatkan keahlian dalam bidangnya masing-masing," katanya.
Ia berharap, kedepannya Pemkab Badung dapat meningkatkan kuota gratis uji kompetensi dan membuka bidang uji kompetensi lain, seperti Informasi dan teknologi, sales marketing, tenaga keamanan dan HRD.
"Melalui uji kompetensi ini, kami berharap dapat mewujudkan tenaga kerja di bidang pariwisata yang andal dan mampu bersaing, baik dengan tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja asing," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Pemkab Badung Ida Bagus Oka Dirga, di Mangupura, Senin.
Uji kompetensi tersebut, diikuti 3.000 orang karyawan yang bekerja di sektor pariwisata yang terdiri dari 2.000 peserta uji baru dan 1.000 peserta recognition of current competency (RCC) atau perpanjangan sertifikat.
"Sertifikat kompetensi hanya berlaku tiga tahun dan apabila telah kadaluarsa harus mengajukan perpanjangan kembali," kata Oka Dirga.
Ia menjelaskan, pelaksanaan uji kompetensi kepada karyawan di sektor pariwisata itu merupakan salah satu wujud kontribusi dari Pemkab Badung kepada para pekerja bidang pariwisata karena sektor pariwisata dari tahun ke tahun telah berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2019, tercatat Pemerintah Kabupaten Badung telah memiliki sekitar 43.000 tenaga kerja tersertifikasi dengan biaya mandiri, APBN dan APBD Kabupaten Badung sebanyak 12.465 orang.
"Uji kompetensi yang dilaksanakan pada tahun 2019 meliputi tujuh bidang, yakni, front office, tata graha, tata boga, tata hidangan, spa, pemandu wisata dan engineering," ujarnya.
Ia menambahkan, ke depannya uji kompetensi akan dilaksanakan secara berlanjut bekerja sama dengan penguji atau asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), seperti LSP Pariwisata Indonesia (Parindo), LSP Pariwisata Bali (Par.Bali) dan LSP Engineering Hospitality.
Sementara itu, salah satu perwakilan perusahaan yang menerima sertifikat kompetensi Yeni Nofian Hendriyani mengatakan dirinya sangat menyambut baik pelaksanaan uji kompetensi itu karena dapat membebaskan biaya uji kompetensi.
"Dengan mengikuti kegiatan ini, kami juga mampu meningkatkan keahlian dalam bidangnya masing-masing," katanya.
Ia berharap, kedepannya Pemkab Badung dapat meningkatkan kuota gratis uji kompetensi dan membuka bidang uji kompetensi lain, seperti Informasi dan teknologi, sales marketing, tenaga keamanan dan HRD.