Yogyakarta (ANTARA) - Para seniman yang tergabung dalam Paguyuban Seni dan Budaya Malioboro menggelar kegiatan Kampung Wisata Kuliner yang akan menonjolkan aneka menu dari berbagai daerah di pelosok Nusantara di Kawasan Wisata Pajeksan, Malioboro, Kota Yogyakarta, pada 26-27 Oktober.

Kampung Wisata Kuliner merupakan salah satu agenda dalam rangkaian acara "Maliboro Peduli 2019" yang mengusung tema "Manunggaling Gandeng Gendong Nyawiji Tumuju Ing Karaharjan".

"Kegiatan ini untuk memantik para wisatawan supaya lebih banyak datang ke Pajeksan," kata Ketua Panitia Malioboro Peduli 2019 Dimas Surya di Yogyakarta, Rabu.
Baca juga: Retribusi objek wisata Gunung Kidul capai Rp17,486 miliar

Menurut Dimas, akan ada puluhan jenis kuliner nusantara. Aneka masakan dan penganan itu akan dijual melalui sejumlah tenda bazar yang akan berdiri di sepanjang Jalan Pajeksan, Malioboro. "Ada kuliner lokal Yogyakarta seperti gudeg, pecel, soto hingga beragam masakan nusantara lainnya yang mendapat sentuhan budaya China," kata dia.

Selain menyajikan kuliner, kata dia, acara yang akan dimulai pukul 08.00 WIB hingga 23.00 WIB itu juga menampilkan pentas seni dan budaya, serta festival musik.

Di antaranya Kelompok Penyanyi Jalanan Malioboro (KPJM), pertunjukan seni barongsai dan liang liong, serta ketoprak yang akan dibawakan oleh Kethoprak Ongkek Suryo Bawono dan Marwoto yang merupakan seniman asli Pajeksan Yogyakarta.
Baca juga: Jogja Bike menjelajahi kampung wisata di Yogyakarta


"Kegiatan ini juga sekaligus mendorong kesadaran masyarakat Yogyakarta, khususnya Pajeksan untuk membuat atraksi-atraksi wisata. Sebab selama ini wisatawan bingung mau ngapain setelah masuk Jalan Pajeksan," kata dia.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Seni dan Budaya Malioboro Sudiono menyebutkan kegiatan "Malioboro Peduli" telah dihelat untuk kesembilan kalinya sejak era reformasi.

"Acara ini kami harapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga melestarikan budaya. Karena di lingkungan Pajeksan walaupun banyak penampilan seni tetapi kelihatannya kurang rapi," kata dia.
Baca juga: Kampung wisata jadi andalan Yogyakarta gaet wisatawan mancanegara

Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024