Metro (ANTARA) - Dua anak korban selamat dari kecelakaan maut di Tol Trans Sumatera Wilayah Natar, Lampung Selatan Pricilia (9) dan Vania (2) saat ini tengah dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Metro.
Baca juga: Isak tangis sambut kedatangan empat jenazah korban kecelakaan JTTS
Kondisi Pricilia bocah kelas empat SDN Talang, Telukbetung Selatan, Kota Bandarlampung tersebut mengalami luka di bagian kepala, tangan dan sudah mendapat penanganan dari dokter, sementara sang adik Vania mengalami luka lecet di bagian kepala.
Dian Jani Prasinta (32) yang menyelamatkan kedua korban menceritakan, dirinya hendak menuju Kota Metro untuk mengikuti pelatihan PPG di PGSD Unila. Sampai di Tol Natar, ia melihat kedua anak tersebut duduk di pinggir jalan tol.
"Saya itu mau ke Metro. Sampai TKP melihat Pricilia dengan berlumuran darah membawa adiknya ke pinggir jalan tol. Sementara sopir-sopir yang lewat hanya menjauhkan kedua anak itu dari mobil yang terbakar," kata dia saat diwawancara di RS Mardi Waluyo, Kota Metro, Sabtu.
Melihat hal tersebut, dirinya meminta petugas kepolisian yang berada di TKP untuk memberikan kedua anak tersebut ke mobilnya dan membawa ke runah sakit terdekat.
"Karena saya kan berlawanan arah. Korban dari Kotabumi sedangkan saya mau ke Metro. Makanya saya minta tolong petugas kepolisian untuk menyeberangkan kedua anak tersebut dan membawa ke rumah sakit ini," katanya lagi.
Di dalam perjalanan Dian pun mengaku sempat bertanya-tanya tentang Pricilia, bahwa katanya di dalam mobil tersebut ada enam orang, yaitu Pricilia, Vania, kedua orang tuannya dan bibi dari Pricilia . Keenamnya baru pulang menghadiri pesta di Kotabumi.
"Saat saya tanya tinggal dan sekolah, dia (Pricilia) bilang tinggal di Kelurahan Talang dan tidak memiliki keluarga di sana, namun ada keluarga dari ibunya di Metro dan bapaknya di Kotabumi,"jelasnya.
Saat ini menurut Dian, keluarga Pricilia dari Metro telah datang ke RS Mardi Waluyo,"Ini sudah datang keluarganya, tapi saya harus memastikan kondisinya baik, sementara untuk keluarga yang tidak selamat telah dibawa ke RS Bhayangkara Lampung," ucapnya.
Ia menambahkan, Pricilia sampai saat ini masih belum mengetahui kondisi kedua orang tuanya. "Sudah bisa diajak ngomong, dia tidak tahu kondisi keluarganya," paparnya.
Sementara itu, Rohani Kepala SDN 5 Talang mendapat kabar siswanya mengalami kecelakaan dan belum bertemu keluarganya berusaha untuk mencari keberadaan keluarga korban. Namun, setelah dicari-cari tidak ditemukan keberadaan keluarga korban.
"Iya saya dari Bandar Lampung ke Metro untuk mencari keluarga. Kalau tidak ada keluarga mau saya bawa ke rumah saya. Karena keluarganya itu pindah-pindah.
Tapi sekarang sudah ada keluarganya," ucapnya.
Keluarga Korban Eko Arianto mengatakan, korban dari Bandarlampung hendak menuju ke Kota Metro untuk bersilaturahmi dengan keluarganya.
Saat ini, Pricilia dan Vania sudah dibawa pihak keluarga ke kediaman neneknya di Kota Metro.
Baca lagi: Jasad korban kecelakaan tol trans sumatera di makamkan di Lampung Utara
Baca juga: Isak tangis sambut kedatangan empat jenazah korban kecelakaan JTTS
Kondisi Pricilia bocah kelas empat SDN Talang, Telukbetung Selatan, Kota Bandarlampung tersebut mengalami luka di bagian kepala, tangan dan sudah mendapat penanganan dari dokter, sementara sang adik Vania mengalami luka lecet di bagian kepala.
Dian Jani Prasinta (32) yang menyelamatkan kedua korban menceritakan, dirinya hendak menuju Kota Metro untuk mengikuti pelatihan PPG di PGSD Unila. Sampai di Tol Natar, ia melihat kedua anak tersebut duduk di pinggir jalan tol.
"Saya itu mau ke Metro. Sampai TKP melihat Pricilia dengan berlumuran darah membawa adiknya ke pinggir jalan tol. Sementara sopir-sopir yang lewat hanya menjauhkan kedua anak itu dari mobil yang terbakar," kata dia saat diwawancara di RS Mardi Waluyo, Kota Metro, Sabtu.
Melihat hal tersebut, dirinya meminta petugas kepolisian yang berada di TKP untuk memberikan kedua anak tersebut ke mobilnya dan membawa ke runah sakit terdekat.
"Karena saya kan berlawanan arah. Korban dari Kotabumi sedangkan saya mau ke Metro. Makanya saya minta tolong petugas kepolisian untuk menyeberangkan kedua anak tersebut dan membawa ke rumah sakit ini," katanya lagi.
Di dalam perjalanan Dian pun mengaku sempat bertanya-tanya tentang Pricilia, bahwa katanya di dalam mobil tersebut ada enam orang, yaitu Pricilia, Vania, kedua orang tuannya dan bibi dari Pricilia . Keenamnya baru pulang menghadiri pesta di Kotabumi.
"Saat saya tanya tinggal dan sekolah, dia (Pricilia) bilang tinggal di Kelurahan Talang dan tidak memiliki keluarga di sana, namun ada keluarga dari ibunya di Metro dan bapaknya di Kotabumi,"jelasnya.
Saat ini menurut Dian, keluarga Pricilia dari Metro telah datang ke RS Mardi Waluyo,"Ini sudah datang keluarganya, tapi saya harus memastikan kondisinya baik, sementara untuk keluarga yang tidak selamat telah dibawa ke RS Bhayangkara Lampung," ucapnya.
Ia menambahkan, Pricilia sampai saat ini masih belum mengetahui kondisi kedua orang tuanya. "Sudah bisa diajak ngomong, dia tidak tahu kondisi keluarganya," paparnya.
Sementara itu, Rohani Kepala SDN 5 Talang mendapat kabar siswanya mengalami kecelakaan dan belum bertemu keluarganya berusaha untuk mencari keberadaan keluarga korban. Namun, setelah dicari-cari tidak ditemukan keberadaan keluarga korban.
"Iya saya dari Bandar Lampung ke Metro untuk mencari keluarga. Kalau tidak ada keluarga mau saya bawa ke rumah saya. Karena keluarganya itu pindah-pindah.
Tapi sekarang sudah ada keluarganya," ucapnya.
Keluarga Korban Eko Arianto mengatakan, korban dari Bandarlampung hendak menuju ke Kota Metro untuk bersilaturahmi dengan keluarganya.
Saat ini, Pricilia dan Vania sudah dibawa pihak keluarga ke kediaman neneknya di Kota Metro.
Baca lagi: Jasad korban kecelakaan tol trans sumatera di makamkan di Lampung Utara