Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan beralihnya pengelolaan Bandara Radin Inten II Lampung ke PT Angkasa Pura (AP) II bertujuan agar dapat lebih berkembang lagi.

"Pengalihan pengelolaan ke AP II melalui skema KSP Barang Milik Negara merupakan upaya pemerintah meningkatkan partisipasi swasta atau BUMN dalam pengembangan infrastruktur," katanya di Lampung, Sabtu.

Dia melanjutkan, potensi pertumbuhan sektor penerbangan di Lampung cukup besar di antaranya untuk penerbangan umrah dan pariwisata.

Dengan itu, dia memaparkan bahwa runway di Bandara Radin Inten II akan dikembangkan sehingga dapat melayani penerbangan pesawat berbadan lebar (wide body).

“Tahun 2020 mendatang landasan akan ditingkatkan untuk bisa didarati Airbus A330," kata dia.

Baca Juga: Tiga bandara beralih, Angkasa Pura kelola Bandara Radin Inten

Dia juga minta AP II untuk melihat peluang lain dalam mengoptimalkan Bandara Radin Inten II.

Menurut dia, Bandara Radin Inten II dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti penerbangan jet pribadi.

"Diharapkan AP II dapat mengelola secara profesional dan melihat potensi apa yang bisa dikembangkan. Pemerintah kini tengah berupaya meningkatkan aksesibilitas bandara di antaranya dengan moda transportasi kereta," kata dia lagi.

Baca Juga: Gubernur Arinal persiapkan penerbangan internasional Lampung-Jeddah

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada AP II untuk mengelola Bandara Radin Inten II.


Ia siap mengelola bandara tersebut dan mengembangkan konektivitas penerbangan di Lampung.

"Bandara Radin Inten II akan bersinergi dengan bandara-bandara lain di bawah pengelolaan AP II yang saat ini ada 17 bandara. Tentunya kami melakukan pengembangan infrastruktur di bandara yang diserahkan ke AP II melalui skema KSP Barang Milik Negara seperti Bandara Radin Inten II di Lampung dan Tjilik Riwut di Palangkaraya.” katanya.

Pewarta : Damiri
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024