Badung (ANTARA) - Sebanyak 100 jongkong nelayan dengan 200 peserta mengikuti "Parade Jukung Tradisional" dalam rangkaian Festival Budaya Bahari II di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
"Melalui parade 'jukung' (jongkong) ini kami mencoba untuk mengangkat potensi wilayah pesisir dengan berbagai keindahannya serta berbagai atraksi wisata yang bersinergi dengan budaya bahari," ujar Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra, di Mangupura, Selasa.
"Parade Jukung Tradisional" tersebut mengambil start di depan Balai Kelompok Nelayan Merta Segara Canggu dan finis di kawasan Pantai Kuta di kawasan Badung Selatan.
"Parade Jukung Tradisional" itu diikuti sejumlah nelayan dari berbagai kelompok nelayan, di antaranya dari Desa Cemagi enam kelompok dan Pererenan, Canggu, Tibubeneng, serta Kerobokan Kelod, masing-masing satu kelompok.
Made Badra mengatakan potensi keindahan alam di Badung, khususnya wilayah pesisir dan pantainya yang membentang sepanjang 82 kilometer dengan ragam potensi yang dimiliki, dapat dimanfaatkan untuk promosi pariwisata bahari.
"Potensi keindahan alam di wilayah pantai ini akan terus kami kembangkan guna memperkuat pembangunan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir Kabupaten Badung," katanya.
Dengan begitu, ia berharap nantinya nelayan tidak saja meningkatkan hasil tangkapan ikan untuk memperoleh pendapatan, tetapi mereka ikut menjaga kelestarian pantai untuk menarik minat wisatawan.
"Mereka kami harapkan dapat membuat suatu atraksi untuk wisatawan agar semakin menarik minat wisatawan yang akan berdampak pada peningkatan wisatawan ke Badung," ujar Made Badra.
"Melalui parade 'jukung' (jongkong) ini kami mencoba untuk mengangkat potensi wilayah pesisir dengan berbagai keindahannya serta berbagai atraksi wisata yang bersinergi dengan budaya bahari," ujar Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra, di Mangupura, Selasa.
"Parade Jukung Tradisional" tersebut mengambil start di depan Balai Kelompok Nelayan Merta Segara Canggu dan finis di kawasan Pantai Kuta di kawasan Badung Selatan.
"Parade Jukung Tradisional" itu diikuti sejumlah nelayan dari berbagai kelompok nelayan, di antaranya dari Desa Cemagi enam kelompok dan Pererenan, Canggu, Tibubeneng, serta Kerobokan Kelod, masing-masing satu kelompok.
Made Badra mengatakan potensi keindahan alam di Badung, khususnya wilayah pesisir dan pantainya yang membentang sepanjang 82 kilometer dengan ragam potensi yang dimiliki, dapat dimanfaatkan untuk promosi pariwisata bahari.
"Potensi keindahan alam di wilayah pantai ini akan terus kami kembangkan guna memperkuat pembangunan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir Kabupaten Badung," katanya.
Dengan begitu, ia berharap nantinya nelayan tidak saja meningkatkan hasil tangkapan ikan untuk memperoleh pendapatan, tetapi mereka ikut menjaga kelestarian pantai untuk menarik minat wisatawan.
"Mereka kami harapkan dapat membuat suatu atraksi untuk wisatawan agar semakin menarik minat wisatawan yang akan berdampak pada peningkatan wisatawan ke Badung," ujar Made Badra.