Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta agar setiap penyelenggaraan pameran wisata (travel fair) untuk lebih banyak mempromosikan dan menjual paket wisata Inbound (perjalanan wisata dalam negeri).
Menpar Arief Yahya saat membuka pameran Kompas Travel Fair (KTF) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat menjelaskan travel fair dapat menjadi strategi jitu untuk menjaring wisatawan. Namun keuntungan ini baru bisa didapatkan jika penyelenggara menambah produk domestik dan inbound dalam penjualannya.
“‘Naturally’ travel fair semacam ini adalah fokus ke outbound. Maka dari itu kami mendorong untuk memperbanyak inbound dan paket domestik. Agar lebih banyak domestik dan inbound, pilihan terbaiknya dikombinasikan, selain offline travel fair juga ada online travel fair,” katanya.
Menpar berharap ke depan, event seperti KTF sudah merambah digital, terlebih saat ini wisatawan sudah “search, look, book, and pay” menggunakan aplikasi online.
"Saya sering mengatakan, semakin digital semakin global. Bukan hanya orang Indonesia yang akan beli, tapi seluruh dunia bisa beli. Karena pasar online sudah 70 persen, sementara offline cuma 30 persen. Dari online juga kita bisa dapat inbound lebih banyak," jelasnya.
Menpar menyarankan, KTF 2020 harus lebih banyak mengundang destinasi-destinasi yang menjadi seller-nya. Kemenpar akan membantu sewa slot tempat karena transaksi hampir pasti akan terjadi dan jika tempatnya tidak disediakan di Indonesia, maka negara lain yang akan mengambil peluang tersebut.
KTF 2019 menyajikan beragam penawaran pilihan baru di antaranya wisata halal, paket wisata domestik, dan petualangan. Total ada 122 exhibitor yang terdiri dari travel agent, airlines, hotel and resorts, dan lainnya dalam pameran ini. Pameran menargetkan 25 ribu pengunjung, dengan target transaksi mencapai Rp111 miliar.
Tema yang diangkat KTF tahun ini adalah Papua Barat karena disana terdapat Raja Ampat yang memiliki spot diving terbaik dunia. Selain itu, Menpar pun siap mendorong untuk pengembangan destinasi di Papua Barat, salah satunya menjadikan Raja Ampat sebagai _center of diving_ sehingga dampak pariwisata terasa hingga masyarakat sekitar.
Menpar juga akan mengenalkan Konsep Nomadic Tourism di Raja Ampat, seperti Glamping dan Homepod, dengan menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Desa 2020.
“Dari sisi pengembangan SDM, Kemenpar akan bekerja sama membentuk program studi pariwisata di Raja Ampat, dimana lulusannya akan disertifikasi standar ASEAN,” katanya.
KTF 2019 merupakan penyelenggaraan KTF yang ke-8 kalinya, diselenggarakan pada 20-22 September 2019 serentak di 4 kota besar di Indonesia, di antaranya, Jakarta Convention Center, KTF Regional Surabaya di Pakuwon Mall, KTF Region Medan di Centre Point Mall, dan KTF Region Makassar di Phinisi Point.
Menpar Arief Yahya saat membuka pameran Kompas Travel Fair (KTF) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat menjelaskan travel fair dapat menjadi strategi jitu untuk menjaring wisatawan. Namun keuntungan ini baru bisa didapatkan jika penyelenggara menambah produk domestik dan inbound dalam penjualannya.
“‘Naturally’ travel fair semacam ini adalah fokus ke outbound. Maka dari itu kami mendorong untuk memperbanyak inbound dan paket domestik. Agar lebih banyak domestik dan inbound, pilihan terbaiknya dikombinasikan, selain offline travel fair juga ada online travel fair,” katanya.
Menpar berharap ke depan, event seperti KTF sudah merambah digital, terlebih saat ini wisatawan sudah “search, look, book, and pay” menggunakan aplikasi online.
"Saya sering mengatakan, semakin digital semakin global. Bukan hanya orang Indonesia yang akan beli, tapi seluruh dunia bisa beli. Karena pasar online sudah 70 persen, sementara offline cuma 30 persen. Dari online juga kita bisa dapat inbound lebih banyak," jelasnya.
Menpar menyarankan, KTF 2020 harus lebih banyak mengundang destinasi-destinasi yang menjadi seller-nya. Kemenpar akan membantu sewa slot tempat karena transaksi hampir pasti akan terjadi dan jika tempatnya tidak disediakan di Indonesia, maka negara lain yang akan mengambil peluang tersebut.
KTF 2019 menyajikan beragam penawaran pilihan baru di antaranya wisata halal, paket wisata domestik, dan petualangan. Total ada 122 exhibitor yang terdiri dari travel agent, airlines, hotel and resorts, dan lainnya dalam pameran ini. Pameran menargetkan 25 ribu pengunjung, dengan target transaksi mencapai Rp111 miliar.
Tema yang diangkat KTF tahun ini adalah Papua Barat karena disana terdapat Raja Ampat yang memiliki spot diving terbaik dunia. Selain itu, Menpar pun siap mendorong untuk pengembangan destinasi di Papua Barat, salah satunya menjadikan Raja Ampat sebagai _center of diving_ sehingga dampak pariwisata terasa hingga masyarakat sekitar.
Menpar juga akan mengenalkan Konsep Nomadic Tourism di Raja Ampat, seperti Glamping dan Homepod, dengan menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Desa 2020.
“Dari sisi pengembangan SDM, Kemenpar akan bekerja sama membentuk program studi pariwisata di Raja Ampat, dimana lulusannya akan disertifikasi standar ASEAN,” katanya.
KTF 2019 merupakan penyelenggaraan KTF yang ke-8 kalinya, diselenggarakan pada 20-22 September 2019 serentak di 4 kota besar di Indonesia, di antaranya, Jakarta Convention Center, KTF Regional Surabaya di Pakuwon Mall, KTF Region Medan di Centre Point Mall, dan KTF Region Makassar di Phinisi Point.