Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ini terapresiasi setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

Rupiah menguat lima poin atau 0,04 persen menjadi Rp14.235 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.240 per dolar AS.

Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta Kamis mengatakan di luar dugaan Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI7DRR sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,50 persen.

"BI melakukan penurunan suku bunga acuan disebabkan ketidakpastian ekonomi global," katanya.

Kebijakan tersebut, menurut dia, konsisten dengan terjaganya inflasi, masih menariknya imbal hasil aset keuangan domestik, serta langkah preemptive untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dari dampak perlambatan ekonomi global.

Kendati demikian, lanjut dia, apresiasi rupiah relatif masih terbatas seiring berlanjutnya tensi perang dagang yang masih menjadi kekhawatiran bagi pertumbuhan ekonomi global.

"Untuk kesekian kalinya, Presiden AS Donald Trump kembali menyatakan bahwa dirinya berani melawan praktik perdagangan curang yang selama ini dieksekusi oleh China. Ini bukanlah perang dagang saya, ini adalah sebuah perang dagang yang harusnya sudah berlangsung sejak dulu," paparnya.

Di sisi lain, lanjut dia, pasar juga sedang fokus terhadap pidato Ketua the Fed Jerome Powell di Jackson Hole pada Jumat (23/8/2019) waktu setempat untuk mendapatkan tanda-tanda seberapa jauh the Fed siap untuk menurunkan suku bunga.

"Pasar masih mengharapkan penurunan suku bunga lebih lanjut karena pertumbuhan ekonomi global melambat. Sejumlah bank sentral memangkas suku bunga untuk menahan perlambatan ekonomi global yang disebabkan oleh perang dagang yang berkepanjangan antara Amerika Serikat dan China," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.234 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.259 per dolar AS.

Baca juga: IHSG Kamis ditutup melemah


Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024