Metro (ANTARA) - Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Provinsi Lampung dr Soeradi Soedjarwo mengaku pemasangan baliho Kagama yang tidak mencantumkan foto Wakil Wali Kota Metro Djohan tidak ada unsur kesengajaan.
"Itu tidak ada maksud apa-apa, dan tidak ada unsur kesengajaan," kata Soeradi, usai menghadap Wakil Wali Kota, di Metro, Lampung, Rabu.
Dia menjelaskan, justru kegiatan yang akan dilaksanakan yakni onthel bareng dan pagelaran wayang kulit untuk menyatukan umat beragama dan meningkatkan tali silaturahmi.
"Jadi sekali lagi masalah ini hanya di percetakan. Tidak ada unsur apa-apa. Ya mungkin kelalaian mereka saja," katanya lagi.
Wakil Wali Kota Metro Djohan mengatakan, Ketua Kagama Lampung yang mewakili panitia telah bertemu dirinya untuk meminta maaf.
"Tadi Pak Soeradi sudah datang beliau meminta maaf atas ketidaksengajaan ini. Beliau juga mengundang saya untuk hadir pada saat acara," katanya lagi.
Dia mengaku tidak marah pemasangan baliho tersebut, dirinya hanya mempertanyakan kenapa gambar dirinya tidak ada di baliho tersebut.
"Saya tidak marah. Tapi ini ada apa," ujarnya pula.
Baliho Kagama yang semula terpasang di Jalan AH Nasution, Kota Metro itu, kini sudah diganti dengan yang baru.
"Itu tidak ada maksud apa-apa, dan tidak ada unsur kesengajaan," kata Soeradi, usai menghadap Wakil Wali Kota, di Metro, Lampung, Rabu.
Dia menjelaskan, justru kegiatan yang akan dilaksanakan yakni onthel bareng dan pagelaran wayang kulit untuk menyatukan umat beragama dan meningkatkan tali silaturahmi.
"Jadi sekali lagi masalah ini hanya di percetakan. Tidak ada unsur apa-apa. Ya mungkin kelalaian mereka saja," katanya lagi.
Wakil Wali Kota Metro Djohan mengatakan, Ketua Kagama Lampung yang mewakili panitia telah bertemu dirinya untuk meminta maaf.
"Tadi Pak Soeradi sudah datang beliau meminta maaf atas ketidaksengajaan ini. Beliau juga mengundang saya untuk hadir pada saat acara," katanya lagi.
Dia mengaku tidak marah pemasangan baliho tersebut, dirinya hanya mempertanyakan kenapa gambar dirinya tidak ada di baliho tersebut.
"Saya tidak marah. Tapi ini ada apa," ujarnya pula.
Baliho Kagama yang semula terpasang di Jalan AH Nasution, Kota Metro itu, kini sudah diganti dengan yang baru.