Gunung Kidul (ANTARA) - Komunitas Pemancing Handayani Rock Fishing mengajak wisatawan untuk tidak takut berwisata ke pantai di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, karena pantai aman.
Ketua Pelaksana Kegiatan HRF 2019 Amri Santoso di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan upayanya mengenalkan wisata pantai di Gunung Kidul. Salah satunya dengan memancing di tebing atau dikenal rock fishing.
"Kegiatan ini dilatarbelakangi karena semakin hari kunjungan wisata di pantai selatan Gunung Kidul semakin menurun. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali berita-berita yang simpang siur terkait dengan kondisi pantai selatan jawa terutama Gunung Kidul," kata Amri.
Ia mengatakan beberapa waktu lalu, ada unggahan video terkait gelombang tinggi tahun lalu. Dua hari ini HRF buktikan bahwa pantai di Gunung Kidul aman, karena lombanya juga berjalan dengan lancar.
Dia mengatakan, pihaknya juga mengajak pengunjung dan pengikut lomba untuk menjaga kelestarian alam. Salah satunya dengan mengumpulkan sampah plastik.
"Selain mengajak berkunjung, kami juga mengajak untuk menjaga lingkungan. Laut untuk masa depan kita, jika rusak siapa yang mau berkunjung dan mencari ikan nantinya," katanya.
Salah satu panitia, Fajar Guntoro mengatakan dalam kegiatan ini tidak hanya lomba memancing saja tetapi panitia dalam kegiatan ini komunitas HRF juga berkampanye akan kelestarian lingkungan yaitu mensosialisasikan kepada para pemancing agar tidak membuang sampah plastik di laut atau dilokasi memancing. Apalagi sampah plastik sedang mendapatkan sorotan oleh pemerintah pusat. Sehingga ia dan kawan-kawan mengkampanyekan untuk tidak membuang sampah plastik sembarangan.
"Untuk mengkampanyekan jangan buang sampah plastik sembarangan kami juga menggelar lomba untuk pengawas," katanya.
Ia mengatakan sebanyak 104 tim yang ikut GRFT 2019 akan didampingi satu pengawas. Pengawas tersebut direkrut dari masyarakat sekitar Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari.
"Dengan cara seperti ini maka secara tidak langsung kami mengajak para pemancing untuk tidak membuang sampah plastik sembarangan. Kondisi laut selatan Kabupaten Gunung Kidul saat ini masih sangat asri jarang sekali sampah-sampah plastik ditemui untuk itu kelestarian laut harus tetap dijaga," katanya.
Ia bertugas mensurvei lokasi-lokasi yang cocok untuk digunakan sebagai tempat lokasi memancing di tebing, dan mendapatkan sebanyak 105 lokasi yang digunakan oleh 104 tim.
Salah seorang pemancing asal Sleman, Wigiarso menceritakan pengalaman memancing di tebing pantai selatan. Dia mengaku banyak tantangan yang harus dilalui jika ingin memancing di tebing kawasan pantai selatan. Mulai jalanan yang sulit dilalui hingga harus sangat berhati-hati lantaran angin kencang.
"Memancing di Gunung Kidul itu asyik, bisa menikmati pantai yang indah," katanya.
Ketua Pelaksana Kegiatan HRF 2019 Amri Santoso di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan upayanya mengenalkan wisata pantai di Gunung Kidul. Salah satunya dengan memancing di tebing atau dikenal rock fishing.
"Kegiatan ini dilatarbelakangi karena semakin hari kunjungan wisata di pantai selatan Gunung Kidul semakin menurun. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali berita-berita yang simpang siur terkait dengan kondisi pantai selatan jawa terutama Gunung Kidul," kata Amri.
Ia mengatakan beberapa waktu lalu, ada unggahan video terkait gelombang tinggi tahun lalu. Dua hari ini HRF buktikan bahwa pantai di Gunung Kidul aman, karena lombanya juga berjalan dengan lancar.
Dia mengatakan, pihaknya juga mengajak pengunjung dan pengikut lomba untuk menjaga kelestarian alam. Salah satunya dengan mengumpulkan sampah plastik.
"Selain mengajak berkunjung, kami juga mengajak untuk menjaga lingkungan. Laut untuk masa depan kita, jika rusak siapa yang mau berkunjung dan mencari ikan nantinya," katanya.
Salah satu panitia, Fajar Guntoro mengatakan dalam kegiatan ini tidak hanya lomba memancing saja tetapi panitia dalam kegiatan ini komunitas HRF juga berkampanye akan kelestarian lingkungan yaitu mensosialisasikan kepada para pemancing agar tidak membuang sampah plastik di laut atau dilokasi memancing. Apalagi sampah plastik sedang mendapatkan sorotan oleh pemerintah pusat. Sehingga ia dan kawan-kawan mengkampanyekan untuk tidak membuang sampah plastik sembarangan.
"Untuk mengkampanyekan jangan buang sampah plastik sembarangan kami juga menggelar lomba untuk pengawas," katanya.
Ia mengatakan sebanyak 104 tim yang ikut GRFT 2019 akan didampingi satu pengawas. Pengawas tersebut direkrut dari masyarakat sekitar Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari.
"Dengan cara seperti ini maka secara tidak langsung kami mengajak para pemancing untuk tidak membuang sampah plastik sembarangan. Kondisi laut selatan Kabupaten Gunung Kidul saat ini masih sangat asri jarang sekali sampah-sampah plastik ditemui untuk itu kelestarian laut harus tetap dijaga," katanya.
Ia bertugas mensurvei lokasi-lokasi yang cocok untuk digunakan sebagai tempat lokasi memancing di tebing, dan mendapatkan sebanyak 105 lokasi yang digunakan oleh 104 tim.
Salah seorang pemancing asal Sleman, Wigiarso menceritakan pengalaman memancing di tebing pantai selatan. Dia mengaku banyak tantangan yang harus dilalui jika ingin memancing di tebing kawasan pantai selatan. Mulai jalanan yang sulit dilalui hingga harus sangat berhati-hati lantaran angin kencang.
"Memancing di Gunung Kidul itu asyik, bisa menikmati pantai yang indah," katanya.