Metro (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Metro memproyeksikan 2.800 unit kendaraan melakukan uji kir di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Kota Metro.
"UPT PKB saat ini mati suri maka akan kami hidupkan kembali. Karena setelah kami hitung yang dari Kota Metro saja sekitar 2.800 kendaraan, baik pick up maupun dump truck yang akan melakukan uji kir di sini," kata Kadishub Metro Zulpikri, Senin.
Ia mengatakan bahwa yang akan melakukan uji kir di UPT PKB Kota Metro bukan hanya dari Metro, tetapi juga kendaraan dari Lampung Timur, Punggur dan Karang Anyar.
"Ini kita hitung yang dari Lampung Timur saja 3.000 kendaraan. Pangsa pasarnya nanti selain dari Metro, Lampung Timur, Punggur, dan sebagian dari Karang Anyar," katanya.
Ia menjelaskan, jika UPT PKB sudah aktif, juga akan menambah pendapatan asli daerah (PAD).
"Kalau sebelumnya itu pertahun Rp50 juta. Kalau nanti sudah aktif lagi bisa lebih banyak, kemungkinan Rp300 jutaan setahun," jelasnya.
Menurut Zulpikri, saat ini Dishub tengah melakukan kalibrasi ulang alat untuk uji kir di UPT PKB.
"Kita perbaiki dulu alatnya. Itu ada lima alat untuk ujinya. Dan harus di kalibrasi. Nanti kalau sudah tim dari Kemenhub akan turun untuk melihat apakah UPT PKB kita layak melakukan pengujian," katanya.
Ia menambahkan, nantinya untuk mencegah terjadinya kebocoran PAD, pihaknya tidak memperbolehkan pengunjung untuk membayar ditempat.
"Jadi nanti begitu masuk, terus dilakukan pengujian. Setelah selesai pemilik kendaraan langsung transfer di bank, setelah ada bukti transfer baru mobil boleh keluar," tambahnya.
"UPT PKB saat ini mati suri maka akan kami hidupkan kembali. Karena setelah kami hitung yang dari Kota Metro saja sekitar 2.800 kendaraan, baik pick up maupun dump truck yang akan melakukan uji kir di sini," kata Kadishub Metro Zulpikri, Senin.
Ia mengatakan bahwa yang akan melakukan uji kir di UPT PKB Kota Metro bukan hanya dari Metro, tetapi juga kendaraan dari Lampung Timur, Punggur dan Karang Anyar.
"Ini kita hitung yang dari Lampung Timur saja 3.000 kendaraan. Pangsa pasarnya nanti selain dari Metro, Lampung Timur, Punggur, dan sebagian dari Karang Anyar," katanya.
Ia menjelaskan, jika UPT PKB sudah aktif, juga akan menambah pendapatan asli daerah (PAD).
"Kalau sebelumnya itu pertahun Rp50 juta. Kalau nanti sudah aktif lagi bisa lebih banyak, kemungkinan Rp300 jutaan setahun," jelasnya.
Menurut Zulpikri, saat ini Dishub tengah melakukan kalibrasi ulang alat untuk uji kir di UPT PKB.
"Kita perbaiki dulu alatnya. Itu ada lima alat untuk ujinya. Dan harus di kalibrasi. Nanti kalau sudah tim dari Kemenhub akan turun untuk melihat apakah UPT PKB kita layak melakukan pengujian," katanya.
Ia menambahkan, nantinya untuk mencegah terjadinya kebocoran PAD, pihaknya tidak memperbolehkan pengunjung untuk membayar ditempat.
"Jadi nanti begitu masuk, terus dilakukan pengujian. Setelah selesai pemilik kendaraan langsung transfer di bank, setelah ada bukti transfer baru mobil boleh keluar," tambahnya.