Jakarta (ANTARA) - Samsung Indonesia menilai bahwa jangka waktu seseorang mengganti ponsel pintar sudah semakin singkat, bahkan pemakaian smartphone kini tidak sampai satu tahun, kemudian pengguna menggantinya dengan yang baru.
"Durasi pergantian ponsel beda-beda. Kalau di level flagship (model unggulan), karena konsumennya impulsif, banyak yang sudah ganti meski belum setahun," kata Corporate Marketing Director Samsung Indonesia, Elvira Jakub, dalam acara Google Think Telco yang diselenggarakan di kantor Google Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu.
Menurut Elvira, untuk ponsel dengan level di bawah flagship, durasi pemakaian smartphone rata-rata berkisar antara 1,5 sampai dua tahun.
Semakin mudah konsumen berganti smartphone didorong semakin banyak opsi untuk melakukan transaksi. Bukan hanya dengan tunai dan kartu kredit, kini konsumen pun dapat mengganti smartphone dengan yang baru melalui program tukar tambah yang kian digalakkan produsen.
"Program trade-in memudahkan konsumen yang ingin naik kelas. Dengan menukar smartphone lama dan menambah sejumlah uang, mereka bisa mendapatkan smartphone baru dengan spesifikasi di atas hape sebelumnya," katanya.
Elvira mengakui bahwa Samsung kini lebih agresif menjaring konsumen melalui program ini. Karena itu, Samsung tidak membatasi program trade-in pada smartphone merek Samsung semata namun juga melebarkan sayap pada smartphone merek lainnya.
"Durasi pergantian ponsel beda-beda. Kalau di level flagship (model unggulan), karena konsumennya impulsif, banyak yang sudah ganti meski belum setahun," kata Corporate Marketing Director Samsung Indonesia, Elvira Jakub, dalam acara Google Think Telco yang diselenggarakan di kantor Google Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu.
Menurut Elvira, untuk ponsel dengan level di bawah flagship, durasi pemakaian smartphone rata-rata berkisar antara 1,5 sampai dua tahun.
Semakin mudah konsumen berganti smartphone didorong semakin banyak opsi untuk melakukan transaksi. Bukan hanya dengan tunai dan kartu kredit, kini konsumen pun dapat mengganti smartphone dengan yang baru melalui program tukar tambah yang kian digalakkan produsen.
"Program trade-in memudahkan konsumen yang ingin naik kelas. Dengan menukar smartphone lama dan menambah sejumlah uang, mereka bisa mendapatkan smartphone baru dengan spesifikasi di atas hape sebelumnya," katanya.
Elvira mengakui bahwa Samsung kini lebih agresif menjaring konsumen melalui program ini. Karena itu, Samsung tidak membatasi program trade-in pada smartphone merek Samsung semata namun juga melebarkan sayap pada smartphone merek lainnya.