Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo meresmikan taman bermain anak yang berlokasi di Lampung Elephant Park (Taman Gajah Lampung), di Bandarlampung, Minggu sore.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pelepasan balon ke udara.
Taman Bermain Anak ini merupakan pembangunan tahap kedua dari Lampung Elephant Park yang rencana pembangunannya dibagi menjadi tiga tahap.
Pada pembangunan tahap pertama Lampung Elephant Park tahun 2017 yang lalu telah dibangun taman terbuka, lapangan basket, skate park, taman air mancur, dan mushala.
Pada tahap kedua, dilanjutkan dengan pembangunan taman bermain anak, panggung terbuka, kamar mandi dan toilet, Pos Keamanan Pol PP, dan pusat suvenir.
Sedangkan pembangunan tahap ketiga rencanannya akan dibangun area parkir kendaraan dan taman terbuka hijau.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo saat peresmian Taman Bermain Anak Lampung Elephant Park menyatakan bahwa dasar pemikiran dibangun Lampung Elephant Park adalah karena kurang ruang publik dan ruang terbuka hijau di Kota Bandarlampung.
"Berdasarkan indeks pertumbuhan ekonomi, Provinsi Lampung mengalami peningkatan yang sangat baik. Tapi ternyata berbanding terbalik dengan indeks kebahagiaan masyarakat Kota Bandarlampung, sehingga kita berusaha cari tahu apa yang salah, ternyata salah satu parameternya adalah kurang ruang publik yang membuat indeks kebahagiaan Kota Bandarlampung rendah," ujar Gubernur Ridho.
Lebih lanjut Gubernur Ridho juga menyatakan bahwa pembangunan ruang terbuka hijau bukanlah tugas dari pemerintah provinsi, namun demikian pemprov tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat Lampung dengan membangun ruang-ruang publik yang dapat digunakan oleh masyarakat Bandarlampung.
"Tadinya ini kita hanya coba-coba, karena sebenarnya bukan tugasnya pemprov, tapi karena kita juga punya aset yang dapat dimanfaatkan maka kita coba trial and error, dan ternyata animo masyatakat sangat baik, makanya kita teruskan," ujar Gubernur.
Selain Lampung Elephant Park, Pemprov Lampung juga tengah melakukan revitalisasi PKOR Way Halim agar dapat menjadi ruang publik yang representatif untuk masyarakat Lampung.
"Selain itu, ada juga observatorium atau teropong bintang terbesar yang sedang kita bangun di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman di Gunung Betung, ke depan bisa kita gunakan sebagai wahana wisata pendidikan," katanya.
Ia berharap agar fasilitas ruang publik yang dibangun Pemprov Lampung dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan juga meminta masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan semua fasilitas yang ada.
"Pemprov kan tidak punya Dinas Kebersihan, adanya di pemerintah kota, oleh karenanya saya mohon kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas yang ada, ini milik bersama, kita jaga bersama-sama," ujar Gubernur pula.
Pada peresmian Taman Bermain Anak Lampung Elephant Park tersebut turut hadir juga Ketua Tim Pengerak PKK Provinsi Lampung Aprilani Yustin Ficardo yang juga Bunda PAUD Provinsi Lampung.
Yustin mengajak anak-anak TK dan PAUD di Bandarlampung untuk turut serta dalam lomba mewarnai gambar dalam rangka peresmian Taman Bermain Anak Lampung Elephant Park itu.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pelepasan balon ke udara.
Taman Bermain Anak ini merupakan pembangunan tahap kedua dari Lampung Elephant Park yang rencana pembangunannya dibagi menjadi tiga tahap.
Pada pembangunan tahap pertama Lampung Elephant Park tahun 2017 yang lalu telah dibangun taman terbuka, lapangan basket, skate park, taman air mancur, dan mushala.
Pada tahap kedua, dilanjutkan dengan pembangunan taman bermain anak, panggung terbuka, kamar mandi dan toilet, Pos Keamanan Pol PP, dan pusat suvenir.
Sedangkan pembangunan tahap ketiga rencanannya akan dibangun area parkir kendaraan dan taman terbuka hijau.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo saat peresmian Taman Bermain Anak Lampung Elephant Park menyatakan bahwa dasar pemikiran dibangun Lampung Elephant Park adalah karena kurang ruang publik dan ruang terbuka hijau di Kota Bandarlampung.
"Berdasarkan indeks pertumbuhan ekonomi, Provinsi Lampung mengalami peningkatan yang sangat baik. Tapi ternyata berbanding terbalik dengan indeks kebahagiaan masyarakat Kota Bandarlampung, sehingga kita berusaha cari tahu apa yang salah, ternyata salah satu parameternya adalah kurang ruang publik yang membuat indeks kebahagiaan Kota Bandarlampung rendah," ujar Gubernur Ridho.
Lebih lanjut Gubernur Ridho juga menyatakan bahwa pembangunan ruang terbuka hijau bukanlah tugas dari pemerintah provinsi, namun demikian pemprov tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat Lampung dengan membangun ruang-ruang publik yang dapat digunakan oleh masyarakat Bandarlampung.
"Tadinya ini kita hanya coba-coba, karena sebenarnya bukan tugasnya pemprov, tapi karena kita juga punya aset yang dapat dimanfaatkan maka kita coba trial and error, dan ternyata animo masyatakat sangat baik, makanya kita teruskan," ujar Gubernur.
Selain Lampung Elephant Park, Pemprov Lampung juga tengah melakukan revitalisasi PKOR Way Halim agar dapat menjadi ruang publik yang representatif untuk masyarakat Lampung.
"Selain itu, ada juga observatorium atau teropong bintang terbesar yang sedang kita bangun di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman di Gunung Betung, ke depan bisa kita gunakan sebagai wahana wisata pendidikan," katanya.
Ia berharap agar fasilitas ruang publik yang dibangun Pemprov Lampung dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan juga meminta masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan semua fasilitas yang ada.
"Pemprov kan tidak punya Dinas Kebersihan, adanya di pemerintah kota, oleh karenanya saya mohon kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas yang ada, ini milik bersama, kita jaga bersama-sama," ujar Gubernur pula.
Pada peresmian Taman Bermain Anak Lampung Elephant Park tersebut turut hadir juga Ketua Tim Pengerak PKK Provinsi Lampung Aprilani Yustin Ficardo yang juga Bunda PAUD Provinsi Lampung.
Yustin mengajak anak-anak TK dan PAUD di Bandarlampung untuk turut serta dalam lomba mewarnai gambar dalam rangka peresmian Taman Bermain Anak Lampung Elephant Park itu.