Jabung, Lampung Timur (Antaranews Lampung) - Ribuan ikan di aliran Sungai Way Sekampung, Kabupaten Lampung Timur, Lampung, dilaporkan mati mendadak sejak lebaran kedua dan hingga sekarang.
Mashur (40) warga Desa Asahan Kecamatan Jabung, Lampung Timur, Kamis (21/6), saat dihubungi mengatakan, belum diketahui penyebap kematian berbagai jenis ikan air tawar di Sungai Way Sekampung yang melewati desanya itu.
"Ikannya pada mabok dan mati sehingga sungainya jadi bau," kata Mashur.
Ia menyebutkan berbagai ikan yang mati di antaranya baung, kakap, dan beberbagai jenis ikan tawar lainya dan biota hidup di sungai seperti kerang yang biasa dikonsumi warga sebagai obat.
Warga masih menduga kematian ikan-ikan tersebut dampak dari limbah yang sengaja dibuang ke aliran Sungai Waysekampung.
"Kami masih menduga dari limbah yang dibuang oleh perusahan-perusahan yang berada di hulu sungai," ujarnya.
Menurut dia, kematian ikan-ikan di Sungai Way Sekampung bukan baru kali ini terjadi, pada tahun sebelumnya kondisi serupa juga terjadi terutama pada pada hari libur seperti Hari Raya Lebaran.
Ia menambahkan belum ada tindak lanjut dari instansi pemerintah agar kejadian tersebut tidak berulang kembali mengingat sungai Way Sekampung bagi sebagian warga adalah tempat mengais rejeki.
Camat Jabung Hendri Gunawan saat dihubungi membenarkan matinya ikan-ikan di sungai Way Sekampung di daerahnya.
"Saya taunya dari medsos, tapi laporan langsung dari warga belum saya terima, tapi memang benar itu," kata Camat Jabung Hendri.
Hendri mengatakan segera setelah mengetahui informasi itu sudah menyampaikanya ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lampung Timur.
Namun menurut dia, pihak BLH Lampung Timur kesulitan menguji sample air Sungai Way Sekampung untuk megetahui penyebap kematian ikan-ikan tersebut mengingat kematianya telah berlangsung hampir seminggu ini.
"Ya jawaban BLH karena kejadianya hari lebaran pertama jadi BLH kesulitan untuk mengujinya, kalau diambil sampelnya sekarang ya agak sulit," katanya.
Camat Jabung itu mengakui kematian ikan di alur Sungai Way Sekampung pernah terjadi pada tahun 2016 lalu tapi dirinya tidak mau bersepekulasi penyebap kematian ikan tersebut karena limbah perusahaan.
Saat itu sempat dilakukan penelitian oleh BLH Lampung Timur dan hasilnya telah disampikan kepada instansi Pemerintah Provinsi Lampung.
"Kasusnya hampir serupa, setelah lebaran pertama. Dulu sudah dilaporkan ke BLH. Hasil penelitian BLH kabupaten di laporkan ke provinsi, hasil penelitian PT Fermenteech tidak ada masalah. Dan satu perusahan lagi yang di Lampung Selatan karena itu masuk wilayah setempat maka oleh BLH kabupaten dilaporkan ke provinsi dan hasilnya kita tidak tahu," tutupnya.
Mashur (40) warga Desa Asahan Kecamatan Jabung, Lampung Timur, Kamis (21/6), saat dihubungi mengatakan, belum diketahui penyebap kematian berbagai jenis ikan air tawar di Sungai Way Sekampung yang melewati desanya itu.
"Ikannya pada mabok dan mati sehingga sungainya jadi bau," kata Mashur.
Ia menyebutkan berbagai ikan yang mati di antaranya baung, kakap, dan beberbagai jenis ikan tawar lainya dan biota hidup di sungai seperti kerang yang biasa dikonsumi warga sebagai obat.
Warga masih menduga kematian ikan-ikan tersebut dampak dari limbah yang sengaja dibuang ke aliran Sungai Waysekampung.
"Kami masih menduga dari limbah yang dibuang oleh perusahan-perusahan yang berada di hulu sungai," ujarnya.
Menurut dia, kematian ikan-ikan di Sungai Way Sekampung bukan baru kali ini terjadi, pada tahun sebelumnya kondisi serupa juga terjadi terutama pada pada hari libur seperti Hari Raya Lebaran.
Ia menambahkan belum ada tindak lanjut dari instansi pemerintah agar kejadian tersebut tidak berulang kembali mengingat sungai Way Sekampung bagi sebagian warga adalah tempat mengais rejeki.
Camat Jabung Hendri Gunawan saat dihubungi membenarkan matinya ikan-ikan di sungai Way Sekampung di daerahnya.
"Saya taunya dari medsos, tapi laporan langsung dari warga belum saya terima, tapi memang benar itu," kata Camat Jabung Hendri.
Hendri mengatakan segera setelah mengetahui informasi itu sudah menyampaikanya ke Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Lampung Timur.
Namun menurut dia, pihak BLH Lampung Timur kesulitan menguji sample air Sungai Way Sekampung untuk megetahui penyebap kematian ikan-ikan tersebut mengingat kematianya telah berlangsung hampir seminggu ini.
"Ya jawaban BLH karena kejadianya hari lebaran pertama jadi BLH kesulitan untuk mengujinya, kalau diambil sampelnya sekarang ya agak sulit," katanya.
Camat Jabung itu mengakui kematian ikan di alur Sungai Way Sekampung pernah terjadi pada tahun 2016 lalu tapi dirinya tidak mau bersepekulasi penyebap kematian ikan tersebut karena limbah perusahaan.
Saat itu sempat dilakukan penelitian oleh BLH Lampung Timur dan hasilnya telah disampikan kepada instansi Pemerintah Provinsi Lampung.
"Kasusnya hampir serupa, setelah lebaran pertama. Dulu sudah dilaporkan ke BLH. Hasil penelitian BLH kabupaten di laporkan ke provinsi, hasil penelitian PT Fermenteech tidak ada masalah. Dan satu perusahan lagi yang di Lampung Selatan karena itu masuk wilayah setempat maka oleh BLH kabupaten dilaporkan ke provinsi dan hasilnya kita tidak tahu," tutupnya.