Jakarta (Antaranews Lampung) - Ribuan pendekar Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam Pagar Nusa berkumpul dan berikrar siap mengamankan para kiai NU dari gangguan dan serangan yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Ikrar para pendekar NU itu berlangsung di Lapangan Puser Bumi, Ciperna Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu, yang disampaikan Ketua Umum PP Pagar Nusa, Nabiel Haroen di hadapan Rais Aam PBNU, KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, KH Said Aqiel Siradj dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Menpora Imam Nahrawi.
Siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (28/1), menyebutkan, kedatangan para pendekar NU ini untuk menghadiri kegiatan Ijazah Kubro dan Pengukuhan PP Pagar Nusa masa khidmat 2017-2022.
Kasus penganiayaan Kyai NU di Cicalengka Bandung Barat beberapa waktu lalu mengundang keprihatinan para pendekar NU.
"Kami tunggu perintah dari para kyai. Kapanpun siap bergerak, tentu saja tetap dalam koridor hukum," kata Nabiel.
Rais Aam PBNU, Ma'ruf Amin mengapresiasi ikrar ini karena ikrar itu membuat para ulama NU jadi lebih tenang melayani umat dan tidak khawatir lagi dengan teror yang muncul.
"Sudah semestinya para ulama dan kiai dilindungi, karena mereka adalah pewaris para Nabi," jelas Makruf Amin.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku bangga dengan militansi para pendekar NU dalam ikut mengawal perjuangan kemerdekaan RI.
"Tanpa peran para pendekar NU kecil kemungkinan Indonesia akan merdeka. Dengan senjata ala kadarnya, kita bisa mengusir penjajah. Ini semua berkat jasa para pendekar NU," pujinya.
Menurut Panglima TNI, dengan dilandasi semangat patriotisme, intelektualisme, dan cita-cita besar menjadi bangsa yang berdaulat dan bermartabat, akhirnya santri yang bersatu dengan segenap komponen bangsa lainnya mampu mengusir penjajah dari muka bumi Indonesia.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, partisipasi aktif santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada saat ini sangat luar biasa.
"Selain berjuang dengan sangat patriotik dengan mengandalkan fisik dan persenjataan sederhana, santri juga berjuang dengan intelektual takziah melalui ide-ide pemikiran dan gagasan yang berani serta siap menempuh resiko apapun demi kemerdekaan," tuturnya.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa melalui silahturahmi dengan keluarga besar Pagar Nusa di Kabupaten Cirebon, menjadi kesempatan yang baik untuk dijadikan sebagai momentum kebersamaan dalam rangka meluruskan niat dan menguatkan ikhtiar demi melanjutkan pengabdian dan dharma bhakti yang terbaik kepada NKRI, serta bersama-sama dalam upaya menegakkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatangan MoU pengiriman pelatih silat antara Pagar Nusa NU dengan Taiping Su Federation, organisasi Pencak Silat Tunisia.
"Ini menandai kebangkitan silat Indonesia. Nanti pada Agustus, untuk pertama kalinya, silat akan dipertandingkan di Asian Games, dan kita menjadi tuan rumah," tambah Menpora Imam Nahrawi.
Ikrar para pendekar NU itu berlangsung di Lapangan Puser Bumi, Ciperna Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu, yang disampaikan Ketua Umum PP Pagar Nusa, Nabiel Haroen di hadapan Rais Aam PBNU, KH Ma'ruf Amin, Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, KH Said Aqiel Siradj dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta Menpora Imam Nahrawi.
Siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (28/1), menyebutkan, kedatangan para pendekar NU ini untuk menghadiri kegiatan Ijazah Kubro dan Pengukuhan PP Pagar Nusa masa khidmat 2017-2022.
Kasus penganiayaan Kyai NU di Cicalengka Bandung Barat beberapa waktu lalu mengundang keprihatinan para pendekar NU.
"Kami tunggu perintah dari para kyai. Kapanpun siap bergerak, tentu saja tetap dalam koridor hukum," kata Nabiel.
Rais Aam PBNU, Ma'ruf Amin mengapresiasi ikrar ini karena ikrar itu membuat para ulama NU jadi lebih tenang melayani umat dan tidak khawatir lagi dengan teror yang muncul.
"Sudah semestinya para ulama dan kiai dilindungi, karena mereka adalah pewaris para Nabi," jelas Makruf Amin.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku bangga dengan militansi para pendekar NU dalam ikut mengawal perjuangan kemerdekaan RI.
"Tanpa peran para pendekar NU kecil kemungkinan Indonesia akan merdeka. Dengan senjata ala kadarnya, kita bisa mengusir penjajah. Ini semua berkat jasa para pendekar NU," pujinya.
Menurut Panglima TNI, dengan dilandasi semangat patriotisme, intelektualisme, dan cita-cita besar menjadi bangsa yang berdaulat dan bermartabat, akhirnya santri yang bersatu dengan segenap komponen bangsa lainnya mampu mengusir penjajah dari muka bumi Indonesia.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, partisipasi aktif santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada saat ini sangat luar biasa.
"Selain berjuang dengan sangat patriotik dengan mengandalkan fisik dan persenjataan sederhana, santri juga berjuang dengan intelektual takziah melalui ide-ide pemikiran dan gagasan yang berani serta siap menempuh resiko apapun demi kemerdekaan," tuturnya.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa melalui silahturahmi dengan keluarga besar Pagar Nusa di Kabupaten Cirebon, menjadi kesempatan yang baik untuk dijadikan sebagai momentum kebersamaan dalam rangka meluruskan niat dan menguatkan ikhtiar demi melanjutkan pengabdian dan dharma bhakti yang terbaik kepada NKRI, serta bersama-sama dalam upaya menegakkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatangan MoU pengiriman pelatih silat antara Pagar Nusa NU dengan Taiping Su Federation, organisasi Pencak Silat Tunisia.
"Ini menandai kebangkitan silat Indonesia. Nanti pada Agustus, untuk pertama kalinya, silat akan dipertandingkan di Asian Games, dan kita menjadi tuan rumah," tambah Menpora Imam Nahrawi.