Lampung Tengah (ANTARA LAMPUNG) - Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Andi Taufik mengapresiasi program ronda yang dilaksanakan Bupati Lampung Tengah Mustafa karena berhasil menggerakan seluruh masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah.
"Meski ronda adalah hal biasa, namun konsep menggerakan seluruh masyarakat dan terjun langsung mengikuti ronda merupakan kelebihan ronda yang dilakukan Mustafa. Bahkan berkat program ronda ini Lampung Tengah berpeluang menjadi destinasi wisata nasional," kata Andi saat menggelar rapat bersama Dewan Riset Daerah (DRD) Lampung Tengah di Gunung Sugih, Selasa.
Ia menjelaskan, budaya ronda yang dilakukan Bupati Mustafa telah sering disampaikan pada setiap pertemuan di tingkat nasional. Bahkan, Lampung Tengah berpeluang menjadi destinasi tingkat nasional melalui inovasi tersebut.
"Budaya ronda di Lampung Tengah tersistem dan terintegrasi ke pelayanan publik. Apalagi Bupati Lampung Tengah mau terjun langsung. Saya rasa di Indonesia tidak ada bupati yang seperti itu. Budaya ronda yang dilakukan Pak Bupati sudah sering dibahas dan dipertontonkan di beberapa pertemuan nasional, banyak daerah lain yang tertarik," ujarnya.
Ketertarikan daerah atau provinsi lain untuk mempelajari program ronda, lanjut Andi, akan membuka peluang Lampung Tengah sebagai destinasi nasional. Beberapa daerah diprediksi berkunjung ke Lampung Tengah ingin mengetahui konsep ronda di daerah ini.
"Jangan heran kalau nanti bakal banyak daerah lain yang ingin ke Lampung Tengah untuk belajar konsep keamanan yang dibangun Pak Mustafa. Ini adalah peluang yang harus kita tangkap. Saya sendiri baru pertama kali ke Lampung Tengah. Ketika mendengar Lampung Timur, Bandar Lampung, Lampung Utara, Lampung Tengah, saya hanya berpikir Lampung. Tapi sejak tau ronda, saya jadi tau itu semua kabupaten yang berbeda-beda," katanya.
Sementara Bupati Lampung Tengah Mustafa mengaku berterima kasih karena program ronda yang digagasnya diapresiasi di tingkat nasional. Terlebih program ronda dapat ditiru oleh kabupaten/kota lain di Indonesia untuk menciptakan keamanan daerah dengan sistem yang berkaitan langsung kepada pelayanan publik.
Pada kesempatan itu Bupati memberikan paparan singkat satu per satu inovasi yang dilakukan. Seperti di bidang pertanian telah membuat konsep "One zone one product" yang tujuannya untuk menjaga stabilitas harga komoditas pertanian.
Kemudian mengubah perwajahan dan pelayanan serta keamanan di RSUD Demang Sepulau Raya, dan kini rumah sakit tersebut sudah ramai, bahkan tahun ini direncanakan akan mendapatkan akreditasi paripurna dari lembaga akreditasi.
Selanjutnya, ada program jemput sakit, pulang sehat dengan menggratiskan semua ambulan di puskesmas, kata Mustafa.
Disamping itu, kata Mustafa, pihaknya juga melakukan perbaikan peningkatan sejumlah ruas jalan dalam upaya menggerakkan perekonomian masyarakat.
Ia meminta kepada kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bekerja serius dan sungguh-sungguh demi kemajuan Lampung Tengah.
"Dinas yang kinerjanya baik akan diberikan 'reward'. Sebaliknya dinas yang kinerjanya buruk akan saya berikan 'punishment'," tegas Bupati.
"Meski ronda adalah hal biasa, namun konsep menggerakan seluruh masyarakat dan terjun langsung mengikuti ronda merupakan kelebihan ronda yang dilakukan Mustafa. Bahkan berkat program ronda ini Lampung Tengah berpeluang menjadi destinasi wisata nasional," kata Andi saat menggelar rapat bersama Dewan Riset Daerah (DRD) Lampung Tengah di Gunung Sugih, Selasa.
Ia menjelaskan, budaya ronda yang dilakukan Bupati Mustafa telah sering disampaikan pada setiap pertemuan di tingkat nasional. Bahkan, Lampung Tengah berpeluang menjadi destinasi tingkat nasional melalui inovasi tersebut.
"Budaya ronda di Lampung Tengah tersistem dan terintegrasi ke pelayanan publik. Apalagi Bupati Lampung Tengah mau terjun langsung. Saya rasa di Indonesia tidak ada bupati yang seperti itu. Budaya ronda yang dilakukan Pak Bupati sudah sering dibahas dan dipertontonkan di beberapa pertemuan nasional, banyak daerah lain yang tertarik," ujarnya.
Ketertarikan daerah atau provinsi lain untuk mempelajari program ronda, lanjut Andi, akan membuka peluang Lampung Tengah sebagai destinasi nasional. Beberapa daerah diprediksi berkunjung ke Lampung Tengah ingin mengetahui konsep ronda di daerah ini.
"Jangan heran kalau nanti bakal banyak daerah lain yang ingin ke Lampung Tengah untuk belajar konsep keamanan yang dibangun Pak Mustafa. Ini adalah peluang yang harus kita tangkap. Saya sendiri baru pertama kali ke Lampung Tengah. Ketika mendengar Lampung Timur, Bandar Lampung, Lampung Utara, Lampung Tengah, saya hanya berpikir Lampung. Tapi sejak tau ronda, saya jadi tau itu semua kabupaten yang berbeda-beda," katanya.
Sementara Bupati Lampung Tengah Mustafa mengaku berterima kasih karena program ronda yang digagasnya diapresiasi di tingkat nasional. Terlebih program ronda dapat ditiru oleh kabupaten/kota lain di Indonesia untuk menciptakan keamanan daerah dengan sistem yang berkaitan langsung kepada pelayanan publik.
Pada kesempatan itu Bupati memberikan paparan singkat satu per satu inovasi yang dilakukan. Seperti di bidang pertanian telah membuat konsep "One zone one product" yang tujuannya untuk menjaga stabilitas harga komoditas pertanian.
Kemudian mengubah perwajahan dan pelayanan serta keamanan di RSUD Demang Sepulau Raya, dan kini rumah sakit tersebut sudah ramai, bahkan tahun ini direncanakan akan mendapatkan akreditasi paripurna dari lembaga akreditasi.
Selanjutnya, ada program jemput sakit, pulang sehat dengan menggratiskan semua ambulan di puskesmas, kata Mustafa.
Disamping itu, kata Mustafa, pihaknya juga melakukan perbaikan peningkatan sejumlah ruas jalan dalam upaya menggerakkan perekonomian masyarakat.
Ia meminta kepada kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bekerja serius dan sungguh-sungguh demi kemajuan Lampung Tengah.
"Dinas yang kinerjanya baik akan diberikan 'reward'. Sebaliknya dinas yang kinerjanya buruk akan saya berikan 'punishment'," tegas Bupati.