Medan (ANTARA Lampung) - Presiden Joko Widodo memberikan nasihat adat dengan menggunakan bahasa Mandailing dalam Ngunduh Mantu atau pernikahan puterinya Kahiyang Ayu dengan Bobby Afif Nasution di Medan, Sabtu.
        
Dalam proses adat "ajar poda" (nasihat orang tua) tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah petuah adat Mandailing bagi Kahiyang Ayu dan Bobby Afif Nasution dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
        
Mengutip petuah adat "Holong do maroban domu, domu maroban parsaulian", Jokowi meningatkan kewajiban untuk saling menyayangi dan saling melengkapi
   
"Kasih sayang membawa persatuan, dan persatuan membawa kebaikan," katanya.
        
Kemudian, Jokowi mengutip petuah "hangoluan, teas hamatean" mengenai perlunya menjaga sopan santun dalam setiap  pergaulan untuk meraih kebahagiaan.
        
Nasihat selanjutnya, "Soan tobu di bibir dohot diate-ate" atau perlunya kejujuran dengan menunjukkan sikap yang baik dalam perkataan dan perbuatan.
        
"Manis bukan hanya di mulut, tapi juga di hati," katanya.
        
Sesuai adat dan budaya Mandailing, Jokowi juga berpesan dengan petuah "Tangi silulut on, in te siria on" yakni agar Bobby-Kahiyang perlu menunjukkan bakti kepada keluarga besar dengan selalu menolong keluarga yang mengalami kesusahan dan kedukaan.
        
"Jika ada kemalangan, wajib datang meski tidak diundang, sekaligus menolong," katanya.
        
Sedangkan nasihat terakhir adalah "Bahat disabur sabi, anso bahat salongon" yang berarti pentingnya selalu berbuat baik agar dapat memberikan dampak yang baik juga dalam kehidupan.
        
"Kalau banyak menanam, maka akan banyak memetik hasil. Artinya, perbanyak kebajikan agar dapat menuai kebahagiaan," kata Jokowi.
        
Secara pribadi dan atas nama keluarga, Jokowi juga menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas sambutan dan keramahtamahan yang luar biasa dalam Ngunduh Mantu itu, terutama penganugerahan marga Siregar untuk puterinya Kahiyang Ayu.
        
"Kami harapkan persaudaraan yang terjalin akan membawa berkah, terutama bagi bangsa Indonesia," katanya.
 

Presiden menari "Tortor"
  
Presiden Joko Widodo melakukan tari tortor dalam puncak pesta pernikahan putrinya, Kahiyang Ayu dan Bobby Afif Nasution, di perumahan Bukit Hijau Regency Taman Setia Budi di Kota Medan, Sabtu.
       
Presiden Joko Widodo datang bersama Ibu Negara Iriana Jokowi untuk melakukan prosesi adat Manortor sesi ke-3.
       
Setelah tiba di tempat acara, Presiden dan Ibu Negara duduk diapit oleh keluarga Siregar yang mengangkat Kahiyang sebagai "mora" atau anak perempuannya.
       
Presiden manortor bersama dengan keluarga dari Siregar dan keluarga dekatnya, termasuk yang berasal dari Solo. Sebelum manortor, Presiden mengenakan ulos dan dengan posisi telapak tangan menghadap ke bawah.
       
Ia tampak luwes melakukan gerakan yang diakuinya belajar dari "Youtube" dengan didampingi oleh para bapak.
       
Presiden manortor selama sekitar 10 menit dengan diiringi musik dari gondang sembilan. Saat menari, para penari pun mendapat lemparan beras kuning simbol kemakmuran.
       
Setelah Presiden, bergantian Ibu Negara Iriana Jokowi manortor juga diiringi oleh para ibu dari keluarga Siregar dan keluarga dari Solo.
         
Tampak istri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Luhut Panjaitan, istri Menteri Sekretariat Negara Pratikno, dan besan Iriana, yaitu Ibunda Bobby ikut menari.
       
Ibu Iriana menari dengan tanpa mengenakaan alas kaki selama sekitar 10 menit. Ia juga tampak luwes menari, sedangkan Presiden melihat istrinya menari dari kursinya.
       
Kedua tari tortor itu adalah tari tortor mora yang menunjukkan Presiden dan Ibu Iriana sudah masuk dalam keluarga Siregar. 


ANTARA


Pewarta : Irwan Arfa dan Desca Lidya Natalia
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024