Bogor (ANTARA Lampung) - Beberapa konsep dan sistem nilai kearifan lokal yang tersebar di Indonesia bisa menjadi modal sekaligus teladan bagi upaya penyelesaian berbagai konflik yang terjadi di tingkat lokal, nasional, bahkan global, kata seorang budayawan di Bogor, Ahad.

Budayawan Uten Sutendy yang juga Ketua Panitia Pelaksana Konferensi Internasional mengenai kearifan lokal mengatakan konferensi tersebut akan digelar pada Maret 2018 di Bali oleh Perhimpunan Advokasi Kebijakan (PAK)-HAM Papua dengan tema "Penyelamatan Kearifan Lokal dan HAM bagi Penyelamatan Sumber Daya Alam Nusantara untuk Dunia".

Berbagai paham dan ideologi yang selama ini menjadi acuan banyak orang dan institusi negara, sebagian telah gagal dalam menciptakan perdamain dan ketenteraman dunia, kata Uten seraya menambahkan, "Malah di antaranya menjadi bagian dan sumber konflik itu sendiri".

Menurutnya, saat ini kekuatan kepentingan ekonomi dan politik sangat besar hingga mampu menggeser peran penting aspek spritual, agama, dan kebudayaan dalam membangun kesejahteraan umat manusia.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendiri PAK-HAM Papua, Yislam Alwini menambahkan, dampak globalisasi telah menjadi keresahan dunia internasional.

"Selama ini pengelolaan sumberdaya alam dilakukan secara liberalisme, kapitalisme, maupun komunisme, tetapi Indonesia memiliki kearifan lokal, di mana masyarakatnya jauh lebih takut melanggar hukum adat dari pada hukum konvensional," kata Yislam.

Yislam mengatakan pemanasan global yang terjadi di sejumlah negara belahan dunia antara lain disebabkan oleh terabaikannya kearifan lokalnya, karenanya Indonesia sebagai pusat paru-paru dunia dapat mengambil peran untuk menurunkan panas bumi, melalui kearifan lokalnya.

"Indonesia harus memberikan contoh lebih banyak dengan mengedepankan kearifan lokalnya," dia menambahkan, "Ini menjadi satu kajian kita supaya masyarakat dapat patuh dengan aturan yang ada disandingkan dengan kearifan lokal," katanya.

Menurut Direktur PAK-HAM Papua, Matius Murib, konferensi internasional tersebut akan digaungkan secara masif, karena bukan hanya menjadi persoalan Indonesia tapi juga dunia, mengingat Indonesia memiliki fungsi sentral dalam upaya penyelamatan lingkungan.

"Ini harusnya menjadi fokus negara, karena kerusakan alam di di Indonesia akan berimbas dengan negara lainnya. Upaya untuk penyelamatan sumberdaya alam berbasis kearifan lokal harus dikedepankan," kata Matius.

(ANTARA)

Pewarta : Libertina Widyamurti Ambari
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024