Sukadana, Lampung Timur, (ANTARA Lampung) - Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung meluncurkan Program Nemui Nyimah sebagai bentuk layanan publik untuk menjaring aspirasi dan keluhan warga.

Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim di Sukadana,  mengharapkan adanya Program Nemui Nyimah bisa menyambungkan langsung komunikasi warganya dengan Pemerintah Daerah Lampung Timur.

Karena menurutnya, selama ini keluhan dan saran warganya biasa dilakukan melalaui media Program E-lapor dan Call Center yang terlebih dulu diluncurkan.

Program mingguan ini dibuka setiap hari Kamis mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB memungkinkan warga Lampung Timur untuk bertatap muka dan menyampaikan langsung keluhan dan sarannya dengan setiap dinas atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

"Jika ada keluhan dan masukan terhadap program Pemerintah Daerah Lampung Timur yang kurang pas warga bisa menyampaikanya secara langsung," kata Chusnunia Chalim.

Chusnunia menambahkan Program Nemui Nyimah sesuai slogan "Gotong Royong" yang diusung Pemda Lampung Timur membangun Lampung Timur.

"Ini implementasi membangun Lampung Timur secara bersama-sama sesuai slogan gotong royong Pemda Lampung Timur mambangun Bumi Tuwah Bepadan, jadi gotong royong bukan hanya sebuah slogan," tambahnya.

Peluncuran program tersebut dilaksanakan pada Kamis (6/7) oleh Bupati Chusninia Chalim bersama wakilnya Zaiful Bokhari di Gedung Pusiban Komplek Pemerintah Daerah (Pemda) Lampung Timur.

Sementara warga mengharapkan pejabat atau ASN Lampung Timur untuk tinggal di daerah tersebut karena masih banyak yang tinggal di luar kabupaten tersebut, termasuk di Kota Bandarlampung.

"Banyak setiap pagi hari kerja saya melihat kendaraan plat merah milik Pemkab Lampung Timur beriringan ke luar Bandarlampung menuju Lampung Timur. Ini menandakan mereka tinggal di Bandarlampung," kata Agustoni, warga asal Lampung Timur yang kini bermukim di Kota Bandarlampung.

Karena itu, lanjut dia, para ASN yang mendapat jatah kendaraan dinas tersebut harus tinggal di Lampung Timur. "Saya yakin mereka pasti memiliki jabatan. Mana mungkin ASN tak miliki jabatan mendapat jatah memakai kendaraan dinas," kata dia.


Pewarta : Muklasin
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024