Jakarta (ANTARA Lampung) - Ratusan ribu pengunjung memadati tujuan wisata berbasis budaya di Jakarta Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), untuk merayakan liburan Hari Raya Natal dan Tahun Baru sepanjang dua pekan terakhir Desember 2016.
"TMII menyiapkan rangkaian acara bertajuk Pekan Desember untuk menyerap pengunjung, terutama dari Jakarta Timur," kata Kepala Bagian Humas TMII, Gerry Lahama, di Jakarta, Ahad (1/1).
Gerry sendiri belum mempunyai data pasti jumlah pengunjung. Namun dari 17 hingga 31 Desember 2016, telah ada sekitar 180.000 orang yang tercatat memasuki kawasan seluas 100 hektar tersebut.
Sementara di sisi lain, Gerry mengungkapkan bahwa kisaran jumlah pengunjung pada hari pertama tahun baru adalah sekitar 61.000 sampai dengan 100.000.
Angka tersebut sedikit meleset dari perkiraan semula, di mana panitia berharap bisa menarik lebih dari 400.000 pengunjung ke area yang ingin menjadi gambaran kecil budaya-budaya lokal Indonesia itu.
Sebagian dari pengunjung pada malam pergantian waktu hitung Masehi itu mengaku ingin melihat pesta kembang api mewarnai langit Jakarta dengan 5.000 tembakan--terutama setelah pemerintah Jakarta melarang pesta serupa di kawasan Monumen Nasional karena terlalu dekat dengan Istana Negara sehingga dinilai kurang aman.
Suasana perayaan tahun baru di area seluas 100 hektar itu, hingga Minggu siang, terpantau meriah meski sempat ada kekhawatiran mengenai aspek keamanan setelah pemerintah Jakarta membatalkan acara bebas kendaraan bermotor di jalan-jalan protokol dekat Istana Negara.
Pihak TMII mengantisipasi kekhawatiran itu dengan menambah jumlah pasukan gabungan keamanan, yang semula direncanakan melibatkan 800 personil, menjadi hampir 1.000 orang.
Sementara itu sebagian pengunjung pada Minggu mengaku membawa keluarga untuk berkeliling di "Indonesia mini" karena dekat dan relatif murah--meski pihak TMII menaikkan harga tiket masuk menjadi Rp30.000 per orang.
"Daripada menghabiskan uang berlibur ke luar kota, saya memilih ke sini yang dekat," kata Anto, seorang pengunjung TMII pada Minggu siang.
Sepanjang dua pekan terakhir bulan Desember tahun lalu, pihak TMII telah menggelar berbagai acara yang menampilkan budaya lokal sejumlah daerah Indonesia seperti wayang kulit, keroncong, dan ketoprak (seni drama Jawa). (Ant)
"TMII menyiapkan rangkaian acara bertajuk Pekan Desember untuk menyerap pengunjung, terutama dari Jakarta Timur," kata Kepala Bagian Humas TMII, Gerry Lahama, di Jakarta, Ahad (1/1).
Gerry sendiri belum mempunyai data pasti jumlah pengunjung. Namun dari 17 hingga 31 Desember 2016, telah ada sekitar 180.000 orang yang tercatat memasuki kawasan seluas 100 hektar tersebut.
Sementara di sisi lain, Gerry mengungkapkan bahwa kisaran jumlah pengunjung pada hari pertama tahun baru adalah sekitar 61.000 sampai dengan 100.000.
Angka tersebut sedikit meleset dari perkiraan semula, di mana panitia berharap bisa menarik lebih dari 400.000 pengunjung ke area yang ingin menjadi gambaran kecil budaya-budaya lokal Indonesia itu.
Sebagian dari pengunjung pada malam pergantian waktu hitung Masehi itu mengaku ingin melihat pesta kembang api mewarnai langit Jakarta dengan 5.000 tembakan--terutama setelah pemerintah Jakarta melarang pesta serupa di kawasan Monumen Nasional karena terlalu dekat dengan Istana Negara sehingga dinilai kurang aman.
Suasana perayaan tahun baru di area seluas 100 hektar itu, hingga Minggu siang, terpantau meriah meski sempat ada kekhawatiran mengenai aspek keamanan setelah pemerintah Jakarta membatalkan acara bebas kendaraan bermotor di jalan-jalan protokol dekat Istana Negara.
Pihak TMII mengantisipasi kekhawatiran itu dengan menambah jumlah pasukan gabungan keamanan, yang semula direncanakan melibatkan 800 personil, menjadi hampir 1.000 orang.
Sementara itu sebagian pengunjung pada Minggu mengaku membawa keluarga untuk berkeliling di "Indonesia mini" karena dekat dan relatif murah--meski pihak TMII menaikkan harga tiket masuk menjadi Rp30.000 per orang.
"Daripada menghabiskan uang berlibur ke luar kota, saya memilih ke sini yang dekat," kata Anto, seorang pengunjung TMII pada Minggu siang.
Sepanjang dua pekan terakhir bulan Desember tahun lalu, pihak TMII telah menggelar berbagai acara yang menampilkan budaya lokal sejumlah daerah Indonesia seperti wayang kulit, keroncong, dan ketoprak (seni drama Jawa). (Ant)