Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo melaksanakan Salat Iduladha berjemaah dengan warga masyarakat Bandarlampung di Lapangan Saburai, Senin.
Gubernur didampingi istri dan kedua putranya tiba beberapa saat sebelum pelaksanaan Salat Iduladha dimulai.
Ribuan jemaah memadati Lapangan Saburai untuk melaksanakan Salat Id 1437 Hijriah ini. Bertindak selaku imam dalam pelaksanaan salat adalah Hasbuna dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung, sedangkan khatib adalah KH Khairuddin Tahmid yang juga Ketua Umum MUI Provinsi Lampung.
Dalam khotbahnya KH Khairuddin Tahmid mengatakan, "Salah satu yang amat kita butuhkan dalam menjalani kehidupan yang baik adalah keteladanan dari sosok orang yang bisa diteladani. Dengan adanya keteladanan, kita memiliki tolok ukur untuk menilai apakah hidup kita sudah baik atau belum. Salah satunya adalah meneladani Nabi Ibrahim, dimana dapat kita ambil pelajaran bahwa meneladani Nabi lbrahim AS. Ajarannya terus dilestarikan dan dikembangkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan meniscayakan kita untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan keluarga serta memperbaiki orang lain. Selanjutnya terus bergerak dalam menegakkan nilai-nilai kebenaran dan mau berkorban untuk mencapainya.
KH Khairuddin Tahmid juga mengungkapkan sisi lain dari keikhlasan berupa perbedaan dan keunggulan, distingsi dan excellence dari sosok Nabi lbrahim AS adalah betapa besar pengorbanan yang ditunjukkan kepada Allah SWT melalui ketulusannya dalam mengorbankan putra kesayangannya, Nabi lsmail AS.
Menurutnya, kisah keluarga Nabi lbrahim sarat akan pesan-pesan moral. Nabi Ibrahim adalah simbol bagi manusia yang rela mengorbankan apa saja demi mencapai keridaan Tuhan, rela menyembelih anaknya. bahkan rela mengorbankan diri dalam kobaran api.
Dalam penutup khotbahnya Ketua MUI Provinsi Lampung ini menegaskan, "Setiap orang mempunyai kelemahan terhadap sesuatu yang dicintainya. Kelemahan Nabi lbrahim terletak pada anak kesayangannya yang sudah lama didambakannya, dan dari sini pula kembali diuji oleh Allah SWT berupa godaan setan, tetapi Nabi lbrahim lulus dari ujian itu. Ia secara tulus dan ikhlas mau mengorbankan putra kesayangannya.
Sedangkan Nabi Ismail adalah simbol bagi sesuatu yang paling dicintai dan sekaligus berpotensi melemahkan dan menggoyahkan iman, simbol bagi sesuatu yang dapat mengajak kita untuk berpikir subjektif dan berpendirian egois.
"Mari kita mengintrospeksi dan mengukur diri kita masing-masing. Betapa mulia sosok Nabi Ibrahim yang demikian tangguh keimanan dan komitmennya dalam memegang prinsip-prinsip hidup, dengan menunjukkan pengorbanan yang optimal ke jalan yang diridai Allah SWT," katanya pula.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Lampung berkesempatan memberikan satu ekor sapi kepada Panitia Hari-Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi Lampung yang nantinya akan dikurbankan untuk warga masyarakat yang berhak menerimanya.
Hadir bersama dengan Gubernur Lampung dalam pelaksanaan Salat Iduladha, di antaranya Komandan Korem 043 Garuda Hitam Kol Supriyatna, Kepala Kanwil Agama Provinsi Lampung Suhaili, Penjabat Sekdaprov Lampung Sutono, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Adeham, serta para pejabat dari unsur Forkopimda Provinsi Lampung lainnya.
Gubernur didampingi istri dan kedua putranya tiba beberapa saat sebelum pelaksanaan Salat Iduladha dimulai.
Ribuan jemaah memadati Lapangan Saburai untuk melaksanakan Salat Id 1437 Hijriah ini. Bertindak selaku imam dalam pelaksanaan salat adalah Hasbuna dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung, sedangkan khatib adalah KH Khairuddin Tahmid yang juga Ketua Umum MUI Provinsi Lampung.
Dalam khotbahnya KH Khairuddin Tahmid mengatakan, "Salah satu yang amat kita butuhkan dalam menjalani kehidupan yang baik adalah keteladanan dari sosok orang yang bisa diteladani. Dengan adanya keteladanan, kita memiliki tolok ukur untuk menilai apakah hidup kita sudah baik atau belum. Salah satunya adalah meneladani Nabi Ibrahim, dimana dapat kita ambil pelajaran bahwa meneladani Nabi lbrahim AS. Ajarannya terus dilestarikan dan dikembangkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan meniscayakan kita untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan keluarga serta memperbaiki orang lain. Selanjutnya terus bergerak dalam menegakkan nilai-nilai kebenaran dan mau berkorban untuk mencapainya.
KH Khairuddin Tahmid juga mengungkapkan sisi lain dari keikhlasan berupa perbedaan dan keunggulan, distingsi dan excellence dari sosok Nabi lbrahim AS adalah betapa besar pengorbanan yang ditunjukkan kepada Allah SWT melalui ketulusannya dalam mengorbankan putra kesayangannya, Nabi lsmail AS.
Menurutnya, kisah keluarga Nabi lbrahim sarat akan pesan-pesan moral. Nabi Ibrahim adalah simbol bagi manusia yang rela mengorbankan apa saja demi mencapai keridaan Tuhan, rela menyembelih anaknya. bahkan rela mengorbankan diri dalam kobaran api.
Dalam penutup khotbahnya Ketua MUI Provinsi Lampung ini menegaskan, "Setiap orang mempunyai kelemahan terhadap sesuatu yang dicintainya. Kelemahan Nabi lbrahim terletak pada anak kesayangannya yang sudah lama didambakannya, dan dari sini pula kembali diuji oleh Allah SWT berupa godaan setan, tetapi Nabi lbrahim lulus dari ujian itu. Ia secara tulus dan ikhlas mau mengorbankan putra kesayangannya.
Sedangkan Nabi Ismail adalah simbol bagi sesuatu yang paling dicintai dan sekaligus berpotensi melemahkan dan menggoyahkan iman, simbol bagi sesuatu yang dapat mengajak kita untuk berpikir subjektif dan berpendirian egois.
"Mari kita mengintrospeksi dan mengukur diri kita masing-masing. Betapa mulia sosok Nabi Ibrahim yang demikian tangguh keimanan dan komitmennya dalam memegang prinsip-prinsip hidup, dengan menunjukkan pengorbanan yang optimal ke jalan yang diridai Allah SWT," katanya pula.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Lampung berkesempatan memberikan satu ekor sapi kepada Panitia Hari-Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi Lampung yang nantinya akan dikurbankan untuk warga masyarakat yang berhak menerimanya.
Hadir bersama dengan Gubernur Lampung dalam pelaksanaan Salat Iduladha, di antaranya Komandan Korem 043 Garuda Hitam Kol Supriyatna, Kepala Kanwil Agama Provinsi Lampung Suhaili, Penjabat Sekdaprov Lampung Sutono, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Adeham, serta para pejabat dari unsur Forkopimda Provinsi Lampung lainnya.