Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Sebanyak 373 pemudik pada arus mudik dan balik Lebaran memeriksakan kesehatannya di sejumlah posko kesehatan kabupaten/kota se-Lampung, sejak 10 Juli hingga 22 Juli 2015.
"Puncak kunjungan ke posko kesehatan terjadi pada dua hari sebelum Lebaran dengan penyebab keluhan adalah kecelakaan lalu lintas, keluhan pada pencernaan (gastritis), hipertensi, dan sakit kepala (cepalgia)," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana di Bandarlampung, Kamis.
Ia menyebutkan Dinas Kesehatan mendirikan 63 posko kesehatan bagi pemudik yang tersebar di 15 kabupaten dan kota se-Lampung.
Posko kesehatan tersebut, lanjut dia, tersebar di sepanjang jalur mudik. Dinas Kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan kegiatan, baik puskesmas yang terletak di jalur arus mudik-balik maupun puskesmas lain yang diperbantukan, termasuk rumah sakit pemerintah dan swasta di wilayah kerjanya.
Sementara itu, sedikitnya 200 orang pemudik mengalami pingsan dan sakit ketika berada di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan dalam perjalanan mudik dan balik Idulfitri 1436 Hirjriah.
"Lebih dari 200 orang yang memanfaatkan fasilitas posko kesehatan di pelabuhan ini," ujar Suyadi, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilayah Kerja di Bakauheni.
Menurut dia, umumnya pemudik itu mengalami kelelahan akibat harus lama mengantre saat hendak menyeberang ke pelabuhan ini.
Data pemudik yang perlu mendapatkan perawatan itu, kata dia, berdasarkan catatan mulai H-7 hingga H+5 hari ini.
Keluhan pemudik itu umumnya tidak mengalami penyakit yang membahayakan, kebanyakan hanya keluhan penyakit biasa saja.
Ada pula pemudik yang harus dirujuk ke rumah sakit karena tidak bisa ditangani lebih lanjut di posko kesehatan pelabuhan ini.
Pasien yang dirujuk itu, di antaranya Budiono, pemudik dari Lampung Timur yang harus dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan maksimal.
Setiap hari selama arus mudik dan balik Lebaran 2015, di Pelabuhan Bakauheni minimal dua sampai lima orang yang memanfaatkan fasilitas posko kesehatan tersebut.
"Puncak kunjungan ke posko kesehatan terjadi pada dua hari sebelum Lebaran dengan penyebab keluhan adalah kecelakaan lalu lintas, keluhan pada pencernaan (gastritis), hipertensi, dan sakit kepala (cepalgia)," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana di Bandarlampung, Kamis.
Ia menyebutkan Dinas Kesehatan mendirikan 63 posko kesehatan bagi pemudik yang tersebar di 15 kabupaten dan kota se-Lampung.
Posko kesehatan tersebut, lanjut dia, tersebar di sepanjang jalur mudik. Dinas Kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan kegiatan, baik puskesmas yang terletak di jalur arus mudik-balik maupun puskesmas lain yang diperbantukan, termasuk rumah sakit pemerintah dan swasta di wilayah kerjanya.
Sementara itu, sedikitnya 200 orang pemudik mengalami pingsan dan sakit ketika berada di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan dalam perjalanan mudik dan balik Idulfitri 1436 Hirjriah.
"Lebih dari 200 orang yang memanfaatkan fasilitas posko kesehatan di pelabuhan ini," ujar Suyadi, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilayah Kerja di Bakauheni.
Menurut dia, umumnya pemudik itu mengalami kelelahan akibat harus lama mengantre saat hendak menyeberang ke pelabuhan ini.
Data pemudik yang perlu mendapatkan perawatan itu, kata dia, berdasarkan catatan mulai H-7 hingga H+5 hari ini.
Keluhan pemudik itu umumnya tidak mengalami penyakit yang membahayakan, kebanyakan hanya keluhan penyakit biasa saja.
Ada pula pemudik yang harus dirujuk ke rumah sakit karena tidak bisa ditangani lebih lanjut di posko kesehatan pelabuhan ini.
Pasien yang dirujuk itu, di antaranya Budiono, pemudik dari Lampung Timur yang harus dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan maksimal.
Setiap hari selama arus mudik dan balik Lebaran 2015, di Pelabuhan Bakauheni minimal dua sampai lima orang yang memanfaatkan fasilitas posko kesehatan tersebut.