Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Perbaikan jembatan pada Jalan Lintas Tengah Sumatera di Tegineneng Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas cukup panjang terutama pada ruas dari arah Kota Bandarlampung menuju Kotabumi, Lampung Utara atau Palembang, Sumatera Selatan.
Kemacetan kendaraan terutama mobil pribadi, bus, dan truk itu, Kamis, membuat para pengguna dan pengemudi kendaraan yang terjebak macet mengeluhkannya serta mengharapkan pihak berwenang segera menyelesaikan perbaikan jalan itu sebelum kepadatan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini berlangsung.
"Kemacetan yang terjadi bisa berjam-jam, mau melintas ke Metro saja terjebak macet cukup lama karena jembatan di Tegineneng itu ditutup sedang diperbaiki," kata Wono, warga Bandarlampung yang bermobil hendak menuju Metro melalui Jalan Lintas Tengah Lampung melewati jembatan yang satu di antaranya telah ditutup beberapa waktu ini.
Pada Jalan Lintas Tengah Sumatera ruas Bandarlampung-Tegineneng terdapat dua jalur dengan dua jembatan yang biasanya dapat digunakan. Namun salah satu jembatan itu, saat ini sedang dalam perbaikan sehingga ditutup dan tak bisa dilalui kendaraan.
Akibatnya kendaraan yang melewati jembatan itu harus antre bergantian satu-satu melewatinya, dengan badan jalan di tengah jembatan dibagi dua jalur untuk kendaraan dari kiri kanan jalan yang melewatinya.
Menurut para pengguna kendaraan yang melewati jalan itu, kemacetan yang dialami bisa cukup lama pada jam padat pagi, siang, dan sore hari.
Para pengguna jalan itu mengkhawatirkan kemacetan akan menjadi makin parah, kian panjang dan makin lama, bila saat kepadatan arus mudik dan balik Lebaran nanti perbaikan jembatan itu belum juga dirampungkan.
"Bagaimana nanti saat arus mudik dan balik Lebaran kalau sekarang saja sudah macet cukup parah," kata Suwanto, pengguna jalan itu pula.
Dia berharap perbaikan kerusakan jembatan itu dapat segera dirampungkan agar arus lalu-lintas menjadi normal kembali.
Menurut informasi dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Lampung, perbaikan kedua jembatan itu akan dilakukan dan diperkirakan memerlukan waktu setidaknya hingga beberapa bulan ini. Namun salah satu jembatan yang saat ini ditutup, ditargetkan perbaikannya akan rampung menjelang Lebaran nanti.
Perbaikan kedua jembatan itu dilakukan karena dinilai umurnya sudah tua dan dikhawatirkan bila tidak segera diperbaiki akan bisa rusak parah atau roboh, sehingga dapat mengancam kelancaran arus transportasi barang dan manusia dari dan di Provinsi Lampung.
Tahap awal perbaikan jembatan itu dilakukan pada aspal jembatan yang berada di jalur kedua (arus balik dari Kabupaten Lampung Tengah menuju Kota Bandarlampung) yang ditargetkan sebelum Lebaran sudah selesai.
Sedangkan jembatan yang berada pada jalur balik dari Kota Bandarlampung menuju Kabupaten Lampung Tengah direncanakan akan diperbaiki diperbaiki secara total bukan hanya aspalnya tapi juga besi penopangnya.
Informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum, menjelang Lebaran 1436 Hijriah tahun 2015 ini, perbaikan kerusakan Jalan Lintas Sumatera (baik Jalan Lintas Tengah, Lintas Barat, Lintas Timur) termasuk kerusakan jembatannya akan terus dilakukan dengan sistem tambal sulam yang ditarget rampung pada sepuluh hari menjelang Idulfitri nanti.
Selain ruas Jalan Lintas Sumatera, perbaikan juga dilakukan pada kerusakan jembatan yang terdapat pada jalan negara itu di Lampung, antara lain enam jembatan yang telah dilakukan perbaikan sejak Mei 2015, yaitu tiga jembatan berada di Jalan Lintas Tengah Sumatera, dua jembatan di Jalan Lintas Timur Sumatera, dan satu jembatan di Jalan Lintas Barat Sumatera di Provinsi Lampung.
Di Provinsi Lampung terdapat tiga ruas utama Jalan Lintas Sumatera yang merupakan jalan nasional/negara, yaitu Jalan Lintas Barat Sumatera sepanjang 430 meter, Jalan Lintas Timur Sumatera sepanjang 289 km, dan Jalan Lintas Tengah Sumatera sepanjang 318 km.
Selain itu, terdapat sejumlah jalur jalan alternatif dari dan ke Lampung, termasuk Jalan Lintas Pantai Timur Sumatera, dengan total sebanyak sedikitnya lima ruas jalan sepanjang keseluruhan 590 km.
Kemacetan kendaraan terutama mobil pribadi, bus, dan truk itu, Kamis, membuat para pengguna dan pengemudi kendaraan yang terjebak macet mengeluhkannya serta mengharapkan pihak berwenang segera menyelesaikan perbaikan jalan itu sebelum kepadatan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini berlangsung.
"Kemacetan yang terjadi bisa berjam-jam, mau melintas ke Metro saja terjebak macet cukup lama karena jembatan di Tegineneng itu ditutup sedang diperbaiki," kata Wono, warga Bandarlampung yang bermobil hendak menuju Metro melalui Jalan Lintas Tengah Lampung melewati jembatan yang satu di antaranya telah ditutup beberapa waktu ini.
Pada Jalan Lintas Tengah Sumatera ruas Bandarlampung-Tegineneng terdapat dua jalur dengan dua jembatan yang biasanya dapat digunakan. Namun salah satu jembatan itu, saat ini sedang dalam perbaikan sehingga ditutup dan tak bisa dilalui kendaraan.
Akibatnya kendaraan yang melewati jembatan itu harus antre bergantian satu-satu melewatinya, dengan badan jalan di tengah jembatan dibagi dua jalur untuk kendaraan dari kiri kanan jalan yang melewatinya.
Menurut para pengguna kendaraan yang melewati jalan itu, kemacetan yang dialami bisa cukup lama pada jam padat pagi, siang, dan sore hari.
Para pengguna jalan itu mengkhawatirkan kemacetan akan menjadi makin parah, kian panjang dan makin lama, bila saat kepadatan arus mudik dan balik Lebaran nanti perbaikan jembatan itu belum juga dirampungkan.
"Bagaimana nanti saat arus mudik dan balik Lebaran kalau sekarang saja sudah macet cukup parah," kata Suwanto, pengguna jalan itu pula.
Dia berharap perbaikan kerusakan jembatan itu dapat segera dirampungkan agar arus lalu-lintas menjadi normal kembali.
Menurut informasi dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Lampung, perbaikan kedua jembatan itu akan dilakukan dan diperkirakan memerlukan waktu setidaknya hingga beberapa bulan ini. Namun salah satu jembatan yang saat ini ditutup, ditargetkan perbaikannya akan rampung menjelang Lebaran nanti.
Perbaikan kedua jembatan itu dilakukan karena dinilai umurnya sudah tua dan dikhawatirkan bila tidak segera diperbaiki akan bisa rusak parah atau roboh, sehingga dapat mengancam kelancaran arus transportasi barang dan manusia dari dan di Provinsi Lampung.
Tahap awal perbaikan jembatan itu dilakukan pada aspal jembatan yang berada di jalur kedua (arus balik dari Kabupaten Lampung Tengah menuju Kota Bandarlampung) yang ditargetkan sebelum Lebaran sudah selesai.
Sedangkan jembatan yang berada pada jalur balik dari Kota Bandarlampung menuju Kabupaten Lampung Tengah direncanakan akan diperbaiki diperbaiki secara total bukan hanya aspalnya tapi juga besi penopangnya.
Informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum, menjelang Lebaran 1436 Hijriah tahun 2015 ini, perbaikan kerusakan Jalan Lintas Sumatera (baik Jalan Lintas Tengah, Lintas Barat, Lintas Timur) termasuk kerusakan jembatannya akan terus dilakukan dengan sistem tambal sulam yang ditarget rampung pada sepuluh hari menjelang Idulfitri nanti.
Selain ruas Jalan Lintas Sumatera, perbaikan juga dilakukan pada kerusakan jembatan yang terdapat pada jalan negara itu di Lampung, antara lain enam jembatan yang telah dilakukan perbaikan sejak Mei 2015, yaitu tiga jembatan berada di Jalan Lintas Tengah Sumatera, dua jembatan di Jalan Lintas Timur Sumatera, dan satu jembatan di Jalan Lintas Barat Sumatera di Provinsi Lampung.
Di Provinsi Lampung terdapat tiga ruas utama Jalan Lintas Sumatera yang merupakan jalan nasional/negara, yaitu Jalan Lintas Barat Sumatera sepanjang 430 meter, Jalan Lintas Timur Sumatera sepanjang 289 km, dan Jalan Lintas Tengah Sumatera sepanjang 318 km.
Selain itu, terdapat sejumlah jalur jalan alternatif dari dan ke Lampung, termasuk Jalan Lintas Pantai Timur Sumatera, dengan total sebanyak sedikitnya lima ruas jalan sepanjang keseluruhan 590 km.