Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Aktor film terkenal Lukman Sardi dan sutradara wanita Nia Iskandar Dinata muncul di Bandarlampung dan menjadi perhatian wartawan dan warga setempat.
Namun keduanya datang bukan sebagaimana umumnya aktor-aktris-sutradara, untuk berjumpa dengan fans atau penggemarnya.
Lukman yang dikenal sebagai aktor watak dalam sejumlah film laris itu juga bukan sedang syuting atau melakukan aktivitas di dunia perfilman yang membuatnya menjadi terkenal seperti sekarang ini.
Lukman Sardi sejak dua tahun terakhir telah dinobatkan sebagai Brand Ambasador Program Laki-laki Peduli atau MenCare Plus yang dijalankan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) bersama Rutgers WPF Indonesia, dan Nia Dinata Iskandar sebagai partner Program Laki-laki Peduli.
Lukman pun sempat mengeluhkan pemberitaan, khususnya media entertainment yang berlebihan ketika mengangkat permasalahan pribadi yang dialami para artis dan aktor terkenal, tapi masih minim memberitakan persoalan yang diusungnya melalui Program MenCare Plus itu.
"Kalau saya datang sebagai duta MenCare, mana ada wartawan infotainment yang memburu untuk wawancara dan meliput," ujarnya seraya tersenyum.
Namun dia menegaskan selama ini memberikan dukungan pada peran laki-laki peduli dan cinta pada keluarga, sehingga mengajak kaum laki-laki untuk mencintai secara utuh pada anak, istri dan keluarganya untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh.
Ayah tiga anak laki-laki itu pun mengaku, dalam kesehariannya selalu berbagi pekerjaan dengan istrinya, termasuk dalam mengasuh anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga.
"Kenapa suami tidak ikut membantu, bukankah dalam keluarga kita sudah menjadi satu, sehingga semuanya harus dipikul bersama-sama," ujarnya.
Pada seminar akhir tahun dan road show Program MenCare Plus, diselenggarakan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung, di Bandarlampung, Jumat (19/12), Lukman Sardi selaku brand ambasador Laki-laki Peduli mengingatkan agar para suami juga harus terlibat dalam pengasuhan anak, mendidik anak, dan menjalin hubungan dengan istri tanpa kekerasan agar menumbuhkan kondisi keluarga yang harmonis.
"Semuanya harus dilakukan dari hati kita, mengingat manusia diciptakan Tuhan dengan rasa cinta sebagai fondasi utama untuk membangun keluarga, tidak berdasarkan kepentingan tertentu, tapi semua dilandasi dengan cinta meskipun dengan ekspresi yang berbeda-beda," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa keluarga adalah bagian terpenting, mengingat anak belajar dari orang tuanya dan tidak ada buku untuk menjadi orang tua yang baik.
"Saya juga belajar dari orang tua untuk mendidik anak-anak, tapi dengan tidak semuanya diambil. Saya ingin anak tumbuh dengan rasa cinta, seperti ditumbuhkan dari orang tuanya. Bila anak-anak kita terus tumbuh pada akhirnya dunia akan penuh cinta dan kedamaian," katanya.
Naluri dan Cinta
Nia Dinata selaku partner Program MenCare Plus mengatakan peran sebagai laki-laki peduli itu seharusnya tidak hanya karena perubahan zaman, tapi juga merupakan naluri, rasa cinta suami pada istri.
"Apalagi dalam Islam, peran laki-laki peduli dan cinta pada keluarganya itu merupakan nilai-nilai yang dianut dan telah dijalankan oleh Rasulullah SAW," ujarnya.
Manager Program MenCare Plus PKBI Lampung Sindung Haryanto saat ini sudah semestinya peran perempuan tidak lagi menjadi "alat" eksploitasi pihak lain, dan telah mampu mengambil keputusan atas dirinya sendiri.
"Semua harus berubah ke sana, kalau tidak akan terlindas zaman, sehingga kita semua perlu menyesuaikan dengan perubahan tersebut," katanya.
Dia menjelaskan bahwa Program MenCare Plus adalah kampanye keayahan global (a global fatherhood campaign) yang dilaksanakan di empat negara, yaitu Brazil, Afrika Selatan, dan Rwanda serta Indonesia. Tapi program serupa telah dijalankan pada banyak negara.
Sindung menyebutkan, sebanyak empat dari lima laki-laki menjadi ayah.
Namun, katanya, laki-laki masih menjadi pengambil keputusan utama, sehingga hingga saat ini masih terjadi kesenjangan gender, subordinasi, stereotype labelling, beban ganda, dan tindak kekerasan dilakukan kepada perempuan.
"Angka penerapan Keluarga Berencana menjadi rendah, perceraian makin tinggi dengan penyebab laki-laki tidak bertanggung jawab, dan tindak kekerasan pada perempuan sampai pembunuhan terus terjadi di sekitar kita," katanya.
Ia mengingatkan, perlu konseling kepada pelaku kekerasan itu, agar tidak lagi melakukan dan terjadi kekerasan.
"Hentikan siklus kekerasan agar tidak terulang lagi," katanya.
Direktur Pelaksana Daerah PKBI Lampung Herdi Mansyah yang mendampingi Ketua Pengurus Harian Daerah PKBI Lampung Hj Nuraeni Effendi menegaskan bahwa MenCare Plus merupakan program bukan proyek, sehingga keberlanjutannya disiapkan dari sekarang.
Namun dia mengingatkan, model advokasi yang dikembangkan dalam MenCare Plus itu perlu dukungan pemerintah agar tidak hanya bergantung pada lembaga donor.
"LSM yang mampu membuat pilot project yang baik seharusnya diterapkan oleh pemerintah," katanya.
Dia menyebutkan adanya dukungan dari berbagai pihak, yaitu LSM, pers, dinas kesehatan, dan BKKBN dalam pelaksanaan Program Laki-laki Peduli itu.
"Tapi ternyata Biro Pemberdayaan Perempuan Pemprov Lampung malah tidak datang, padahal telah diminta menjadi salah satu narasumber kegiatan ini. Kenapa dari Biro PP Pemprov Lampung itu tidak datang tanpa konfirmasi, padahal sebelumnya Gubernur Lampung M Ridho Ficardo telah menegaskan dukungan bagi pelaksanaan program yang dijalankan oleh PKBI Lampung dan mitra lainnya," ujar Herdi Mansyah.
Sementara kendati datang sebagai Duta MenCare Plus, kehadiran Lukman Sardi dan Nia Dinata mendapatkan perhatian para wartawan yang juga menyempatkan untuk berfoto bersama dan meminta tanda tangan keduanya.
Lukman dan Nia pun menegaskan, akan terus mempromosikan kesetaraan gender dan peran bersama antara suami dan istri, serta mendorong para suami, terutama ayah muda, untuk lebih peduli dan makin banyak terlibat dalam urusan domestik di rumah, termasuk mengurus anak dan membantu istri sehingga keluarga harmonis, utuh dan kuat serta berkualitas dapat tercapai.
Namun keduanya datang bukan sebagaimana umumnya aktor-aktris-sutradara, untuk berjumpa dengan fans atau penggemarnya.
Lukman yang dikenal sebagai aktor watak dalam sejumlah film laris itu juga bukan sedang syuting atau melakukan aktivitas di dunia perfilman yang membuatnya menjadi terkenal seperti sekarang ini.
Lukman Sardi sejak dua tahun terakhir telah dinobatkan sebagai Brand Ambasador Program Laki-laki Peduli atau MenCare Plus yang dijalankan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) bersama Rutgers WPF Indonesia, dan Nia Dinata Iskandar sebagai partner Program Laki-laki Peduli.
Lukman pun sempat mengeluhkan pemberitaan, khususnya media entertainment yang berlebihan ketika mengangkat permasalahan pribadi yang dialami para artis dan aktor terkenal, tapi masih minim memberitakan persoalan yang diusungnya melalui Program MenCare Plus itu.
"Kalau saya datang sebagai duta MenCare, mana ada wartawan infotainment yang memburu untuk wawancara dan meliput," ujarnya seraya tersenyum.
Namun dia menegaskan selama ini memberikan dukungan pada peran laki-laki peduli dan cinta pada keluarga, sehingga mengajak kaum laki-laki untuk mencintai secara utuh pada anak, istri dan keluarganya untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh.
Ayah tiga anak laki-laki itu pun mengaku, dalam kesehariannya selalu berbagi pekerjaan dengan istrinya, termasuk dalam mengasuh anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga.
"Kenapa suami tidak ikut membantu, bukankah dalam keluarga kita sudah menjadi satu, sehingga semuanya harus dipikul bersama-sama," ujarnya.
Pada seminar akhir tahun dan road show Program MenCare Plus, diselenggarakan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung, di Bandarlampung, Jumat (19/12), Lukman Sardi selaku brand ambasador Laki-laki Peduli mengingatkan agar para suami juga harus terlibat dalam pengasuhan anak, mendidik anak, dan menjalin hubungan dengan istri tanpa kekerasan agar menumbuhkan kondisi keluarga yang harmonis.
"Semuanya harus dilakukan dari hati kita, mengingat manusia diciptakan Tuhan dengan rasa cinta sebagai fondasi utama untuk membangun keluarga, tidak berdasarkan kepentingan tertentu, tapi semua dilandasi dengan cinta meskipun dengan ekspresi yang berbeda-beda," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa keluarga adalah bagian terpenting, mengingat anak belajar dari orang tuanya dan tidak ada buku untuk menjadi orang tua yang baik.
"Saya juga belajar dari orang tua untuk mendidik anak-anak, tapi dengan tidak semuanya diambil. Saya ingin anak tumbuh dengan rasa cinta, seperti ditumbuhkan dari orang tuanya. Bila anak-anak kita terus tumbuh pada akhirnya dunia akan penuh cinta dan kedamaian," katanya.
Naluri dan Cinta
Nia Dinata selaku partner Program MenCare Plus mengatakan peran sebagai laki-laki peduli itu seharusnya tidak hanya karena perubahan zaman, tapi juga merupakan naluri, rasa cinta suami pada istri.
"Apalagi dalam Islam, peran laki-laki peduli dan cinta pada keluarganya itu merupakan nilai-nilai yang dianut dan telah dijalankan oleh Rasulullah SAW," ujarnya.
Manager Program MenCare Plus PKBI Lampung Sindung Haryanto saat ini sudah semestinya peran perempuan tidak lagi menjadi "alat" eksploitasi pihak lain, dan telah mampu mengambil keputusan atas dirinya sendiri.
"Semua harus berubah ke sana, kalau tidak akan terlindas zaman, sehingga kita semua perlu menyesuaikan dengan perubahan tersebut," katanya.
Dia menjelaskan bahwa Program MenCare Plus adalah kampanye keayahan global (a global fatherhood campaign) yang dilaksanakan di empat negara, yaitu Brazil, Afrika Selatan, dan Rwanda serta Indonesia. Tapi program serupa telah dijalankan pada banyak negara.
Sindung menyebutkan, sebanyak empat dari lima laki-laki menjadi ayah.
Namun, katanya, laki-laki masih menjadi pengambil keputusan utama, sehingga hingga saat ini masih terjadi kesenjangan gender, subordinasi, stereotype labelling, beban ganda, dan tindak kekerasan dilakukan kepada perempuan.
"Angka penerapan Keluarga Berencana menjadi rendah, perceraian makin tinggi dengan penyebab laki-laki tidak bertanggung jawab, dan tindak kekerasan pada perempuan sampai pembunuhan terus terjadi di sekitar kita," katanya.
Ia mengingatkan, perlu konseling kepada pelaku kekerasan itu, agar tidak lagi melakukan dan terjadi kekerasan.
"Hentikan siklus kekerasan agar tidak terulang lagi," katanya.
Direktur Pelaksana Daerah PKBI Lampung Herdi Mansyah yang mendampingi Ketua Pengurus Harian Daerah PKBI Lampung Hj Nuraeni Effendi menegaskan bahwa MenCare Plus merupakan program bukan proyek, sehingga keberlanjutannya disiapkan dari sekarang.
Namun dia mengingatkan, model advokasi yang dikembangkan dalam MenCare Plus itu perlu dukungan pemerintah agar tidak hanya bergantung pada lembaga donor.
"LSM yang mampu membuat pilot project yang baik seharusnya diterapkan oleh pemerintah," katanya.
Dia menyebutkan adanya dukungan dari berbagai pihak, yaitu LSM, pers, dinas kesehatan, dan BKKBN dalam pelaksanaan Program Laki-laki Peduli itu.
"Tapi ternyata Biro Pemberdayaan Perempuan Pemprov Lampung malah tidak datang, padahal telah diminta menjadi salah satu narasumber kegiatan ini. Kenapa dari Biro PP Pemprov Lampung itu tidak datang tanpa konfirmasi, padahal sebelumnya Gubernur Lampung M Ridho Ficardo telah menegaskan dukungan bagi pelaksanaan program yang dijalankan oleh PKBI Lampung dan mitra lainnya," ujar Herdi Mansyah.
Sementara kendati datang sebagai Duta MenCare Plus, kehadiran Lukman Sardi dan Nia Dinata mendapatkan perhatian para wartawan yang juga menyempatkan untuk berfoto bersama dan meminta tanda tangan keduanya.
Lukman dan Nia pun menegaskan, akan terus mempromosikan kesetaraan gender dan peran bersama antara suami dan istri, serta mendorong para suami, terutama ayah muda, untuk lebih peduli dan makin banyak terlibat dalam urusan domestik di rumah, termasuk mengurus anak dan membantu istri sehingga keluarga harmonis, utuh dan kuat serta berkualitas dapat tercapai.