Teheran (Antara/IRNA-0ANA) - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Marzeiyeh Afkham, Kamis mengatakan bahwa laporan-laporan tertentu oleh beberapa kantor berita tentang kerja sama Iran dan Amerika Serikat di Irak adalah "tak berdasar."
Kantor-kantor berita tertentu telah mengutip Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, bahwa Iran siap untuk bekerja sama dengan AS di Irak sebagai imbalan untuk mencabut sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terhadap Iran.
Afkham mengatakan Kamis bahwa laporan itu merupakan salah tafsir dari pernyataan Menteri Luar Negeri dan "benar-benar tidak berdasar."
Sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan dukungan negaranya kepada rakyat Suriah dalam menghadapi kelompok teroris takfiri dan mengatasi krisis.
Berpidato di tengah massa di Provinsi Adrabil, barat laut Iran, Rouhani meninjau aksi-aksi terorisme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok takfiri dan entitas Zionis di wilayah tersebut, yang menyebabkan mayoritas rakyat Suriah mengungsi.
Belum lagi kejahatan besar yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan pembantaian rakyat Irak atas nama Islam, kata Rouhani.
Presiden Iran menekankan perlunya persatuan dan solidaritas untuk menghadapi ancaman dan tantangan yang akan datang.
Kantor-kantor berita tertentu telah mengutip Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, bahwa Iran siap untuk bekerja sama dengan AS di Irak sebagai imbalan untuk mencabut sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terhadap Iran.
Afkham mengatakan Kamis bahwa laporan itu merupakan salah tafsir dari pernyataan Menteri Luar Negeri dan "benar-benar tidak berdasar."
Sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan dukungan negaranya kepada rakyat Suriah dalam menghadapi kelompok teroris takfiri dan mengatasi krisis.
Berpidato di tengah massa di Provinsi Adrabil, barat laut Iran, Rouhani meninjau aksi-aksi terorisme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok takfiri dan entitas Zionis di wilayah tersebut, yang menyebabkan mayoritas rakyat Suriah mengungsi.
Belum lagi kejahatan besar yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan pembantaian rakyat Irak atas nama Islam, kata Rouhani.
Presiden Iran menekankan perlunya persatuan dan solidaritas untuk menghadapi ancaman dan tantangan yang akan datang.