Bandarlampung,  (ANTARA LAMPUNG) - Indepth Publishing bekerjasama dengan Caritas Tanjungkarang bekerjasama menerbitkan buku kumpulan cerpen dan sketsa karya Yuli Nugrahani dan Dana E Rachmat guna menghormati kebhinekaan.
        
Humas Indepth Publishing, Andi, di Bandarlampung, Rabu menjelaskan, penerbitan buku tersebut memanfaatkan momen peringatan kemerdekaan Republik Indonesia dengan maksud untuk menghormati kesejatian manusia yang memiliki keragaman cara pandang, budaya, etnis dan keyakinan.
        
"Buku ini memuat 12 cerpen karya Yuli Nugrahani dan 12 sketsa dibuat oleh pelukis Dana E Rachmat. 12 cerpen dan 12 sketsa ini menggambarkan kesederhanaan yang mencuat dari keragaman masyarakat, khususnya masyarakat Lampung. Hal-hal yang sepele yang mudah kita jumpai sehari-hari di sekitar kita," Andi menjelaskan.
        
Dalam cerpennya, Yuli Nugrahani mencuatkan kesederhanaan itu. Misalnya pada cerpen "Menuntut Bukti"(halaman 36).
        
"Yuli melukiskan seorang tokoh perempuan tua yang merindukan suaminya yang hilang pada sebuah peristiwa pertikaian. Pergulatannya dalam masa penantian itu dilukiskan untuk menandaskan bahwa seorang yang hilang, sangat besar artinya bagi orang yang kehilangan. Seseorang yang hilang, bisa jadi dianggap biasa dalam surat kabar atau media, tapi kehilangan itu memberi pengaruh pada seluruh hidup orang yang dekat, orang yang mencintainya," ujar Andi.
        
Adapun sketsa Dana E Rachmat yang berjudul Pak Lik Wagimin, Puncak Betung, 21 April 2007 (hal x). Gambar seorang laki-laki yang berdiri dengan tongkat di dekat api unggun, terlihat sangat sederhana dan biasa.
        
Namun lukisan ini juga istimewa karena mampu mengabadikan seorang manusia yang dekat dengan alam, yang mungkin keberadaannya tidak diingat oleh manusia-manusia zaman kini yang sudah jauh dari alam.
        
Andi menambahkan, buku 'Daun-daun Hitam' berusaha menampilkan hal-hal yang biasa yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang.
        
Uskup Tanjungkarang Y Harun Yuwono dalam kata pengantarnya menyatakan, melalui buku tersebut ada undangan kemanusiaan dari penyusunnya bagi kita untuk menunjukkan jalan bagi yang tersesat.

"Membantu menemukan orang-orang yang kehilangan, memperhatikan orang-orang seperti Mak Unti, membela yang tertindas seperti Sar dan keluarganya, menjaga kebhinekaan yang harmonis tanpa pernah menodainya degan laku yang membawa traumatis, menjaga dan membela lingkungan hidup, dan meretas 'human trafficking'," ujar Harun lagi.
        
Yuli penulis asal Lampung. Adapun Dana E Rachmat sejak 1988 menekuni bidang jurnalistik sebagai karikaturis, kartunis, illustrator, penulis dan pengamat budaya.
        
Buku ini sudah tersebar di beberapa komunitas sosial dan sastra yang ada di Indonesia khususnya di Sumatera, Jawa, Madura, dan Kalimantan. Sejauh ini komunitas yang sudah merencanakan untuk mengadakan perbincangan berdasar buku ini dan akan dihadiri oleh penulisnya adalah Komunitas Kampoeng Jerami Sumenep (5 September), Komunitas Pelangi Sastra Malang (6 September), Komunitas MAVI Malang (6 September) dan sebuah komunitas penulis muda di Yogyakarta (12 September).

Pewarta : Gatot Arifianto
Editor : Samino Nugroho
Copyright © ANTARA 2024