Kalirejo, Lampung Tengah, (ANTARA LAMPUNG) - Harga komoditas jahe hasil panen para petani di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, merosot sehingga petani setempat tidak bisa meraih keuntungan yang maksimal.

"Harga jahe petan di sini merosot, waktu menanam harganya cukup baik di atas Rp10.000/kg, tetapi begitu panen harganya hanya sekitar Rp3.000/kg," kata petani di Desa Kalirejo, Kabupeten Lampung Tengah, Sulton, di Kalirejo, Minggu.

Menurut dia, jika harga jahe di bawah Rp5.000/kg, maka akan sulit mencari kentungan, karena akan banyak dihabiskan untuk menutupi biaya produksi saja.

Para petani setempat juga mengemukakan bahwa jahe yang laku di pasaran umumnya jahe yang ukurannya kecil-kecil (jahe emprit), sedangkan jahe yang ukuannya besar-besar atau yang oleh petani sering disebut sebagai jahe gajah harganya relatif lebih rendah.

Sebelumnya, sejumlah petani di Kabupaten Lampung Tengah gemar menanam jahe sebagai penghasilan tambahan bagi keluarga mereka.

Petani di Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, sekitar 60 Km Utara Kota Bandarlampung, Rusman (70) di Trimurjo, mengatakan, petani senang menanam jahe karena mudah menjualnya.

"Tanaman jahe mudah menjualnya, terkadang di kebun sudah didatangi pembeli, dengan masa tanam hingga panen sekitar tujuh bulan" katanya.

Rusman menjelaskan, memasuki bulan Februari 2014 ini harga jahe merosot menjadi sekitar Rp5.000/kg, sebelumnya mencapai Rp10.000/kg.

"Kalau jahe putih sekarang harganya lagi menurun sekitar Rp5.000/kg, sedangkan jahe merah biasanya harganya dua kali lipat dari jahe putih," katanya.

Rusman yang juga salah seorang tokoh masyarakat yang juga mantan pamong desa itu menjelaskan, untuk menjual komoditas jahe tidak sulit.

Hal itu karena salah satu bahan pelengkap bumbu masak di dapur itu selain dibeli oleh pedagang pengumpul juga sudah banyak dibeli oleh tetangga.

"Jahe menjualnya mudah, kalau tidak dibawa ke pasar, juga ada pembeli yang datang, bahkan banyak juga tetangga yang membeli," katanya lagi.

Tentang selisih harga, jahe merah lebih mahal dari harga jahe putih, Rusman mengatakan anatara lain karena jahe merah relatif lebih jarang, dan bisa digunakan untuk jamu.

Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu sentra pertanian di Provinsi Lampung, karena daerah ini memiliki lahan dan merupakan produsen hasil pertanian dan perkebunan, seperti padi, jagung, kopi, coklat, lada, karet, kelapa sawit, dan perikanan darat.

Pewarta : M Tohamakhsum
Editor :
Copyright © ANTARA 2024