Sukadana, Lampung (ANTARA LAMPUNG) - Luas penanaman komoditas karet di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, bertambah seiring dengan meningkat minat petani membudidayakan tanaman perkebunan itu.
Kepala Bidang Produksi Perkebunan Dinas Perkebuhan dan Kehutanan (Disbunhut) Kabupaten Lampung Timur, Saidi di Sukadana, mengatakan, penambahan luas tanam karet mencapai 713 hektare pada saat ini.
Ia menyebutkan, luas anam karet sebelumnya tercatat seluas 5.199,75 hektare kemudian bertambah menjadi 5.913 hektare atau terjadi penambahan sekitar 713,37 hektare.
"Total produksi karet yang ada saat ini mencapai 714,37 ton," katanya.
Saidi menerangkan, penambahan luas tanaman karet itu paling luas terhadap tanaman belum menghasilkan seluas 84,72 hektare.
Menurutnya, selain dari pengalokasian APBD untuk perluasan juga didukung dengan meningkatnya animo masyarakat untuk menanam komoditas bernilai ekonomis tinggi tersebut dan harganya cenderung stabil beberapa tahun ini.
"Harga getah karet atau lateks terus meningkat sehingga para petani banyak beralih tanam sehingga peluasan tersebut merupakan mutasi tanaman sebelumnya," imbuhnya.
Ia menambahkan, produksi karet saat ini mencapai 714,37 ton dari 356,77 ton pada tahun lalu karena terjadi penambahan sekitar 713,30 ton dan produksi 358 ton. (ANT)
Kepala Bidang Produksi Perkebunan Dinas Perkebuhan dan Kehutanan (Disbunhut) Kabupaten Lampung Timur, Saidi di Sukadana, mengatakan, penambahan luas tanam karet mencapai 713 hektare pada saat ini.
Ia menyebutkan, luas anam karet sebelumnya tercatat seluas 5.199,75 hektare kemudian bertambah menjadi 5.913 hektare atau terjadi penambahan sekitar 713,37 hektare.
"Total produksi karet yang ada saat ini mencapai 714,37 ton," katanya.
Saidi menerangkan, penambahan luas tanaman karet itu paling luas terhadap tanaman belum menghasilkan seluas 84,72 hektare.
Menurutnya, selain dari pengalokasian APBD untuk perluasan juga didukung dengan meningkatnya animo masyarakat untuk menanam komoditas bernilai ekonomis tinggi tersebut dan harganya cenderung stabil beberapa tahun ini.
"Harga getah karet atau lateks terus meningkat sehingga para petani banyak beralih tanam sehingga peluasan tersebut merupakan mutasi tanaman sebelumnya," imbuhnya.
Ia menambahkan, produksi karet saat ini mencapai 714,37 ton dari 356,77 ton pada tahun lalu karena terjadi penambahan sekitar 713,30 ton dan produksi 358 ton. (ANT)