Vertigo atau pusing “tujuh keliling†bukanlah penyakit, tetapi suatu gejala/tanda adanya gangguan keseimbangan yang dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit pada telinga, gangguan mata, gangguan hormonal seperti kehamilan/menopause, infeksi, kecemasan, depresi, kurang istirahat, kurang tidur, kecapean, terlambat makan, keracunan obat ataupun penyakit-penyakit otak seperti stroke maupun tumor otak.
Kelainan ini dapat menyerang siapa saja terutama mereka yang sangat sibuk dan usia tua.
Kita mengenal otak kecil sebagai pusat keseimbangan tubuh kita. Ada pula mata, telinga dan batang tubuh yang juga termasuk dalam alat keseimbangan kita. Semua gangguan yang mengenai alat-alat keseimbangan ini akan menimbulkan gejala vertigo.
Ada 2 jenis vertigo, yaitu vertigo sentral dan perifer.
Vertigo sentral: jika pusing berputar (biasanya pusing dan mual tidak hebat) disertai dengan keluhan lain seperti penglihatan menjadi ganda/gelap sesaat, pingsan, kesemutan ataupun kelemahan anggota tubuh perlu lebih diwaspadai dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut karena dapat menjadi suatu pertanda/gejala stroke, tumor ataupun kelainan lain pada otak kecil atau otak bagian belakang.
Vertigo perifer sendiri dibagi atas atas dua, yakni :
- vertigo vestibuler dikenal sebagai “true vertigoâ€(kelainannya pada telinga/rumah siput) memberikan gejala pusing berputar, seperti gasing atau terbalik. Vertigo jenis ini bisa disertai gangguan pendengaran atau sakit pada telinga.
- non vestibuler disebut juga “dizzinessâ€(kelainan pada organ selain telinga) yang memberikan keluhan seperti melayang, rasa ringan atau rasa mau terbang. Pencetusnya biasanya objek visual, kemacetan, dan keramaian.
Vertigo perifer umumnya tidaklah membahayakan, hanya tidak nyaman dan sangat mengkhawatirkan penderitanya, karena selain memberikan rasa pusing berputar, juga disertai mual muntah hebat, keringat dingin, dan jantung berdebar-debar. Keluhan ini timbul oleh karena adanya gangguan keseimbangan saraf otonom. Umumnya penderita lebih suka ada dalam posisi diam, berbaring dan menutupkan mata.
Pengobatan vertigo terdiri dari pengobatan kausal (mencari penyebabnya, meskipun banyak yang tak diketahui), pengobatan simptomatik (mengatasi gejalanya) dan pengobatan rehabilitatif untuk melatih mata dan otot tubuh dengan koordinasi dari sentral seperti berbaring sambil melirik ke atas-bawah, samping kiri-kanan, kemudian sambil menatap jari-jari yang digerakkan kian lama kian cepat, serta melakukan latihan berjalan dengan mata buka tutup atau dengan kepala menatap ke atas. Untuk mengatasi serangan akut biasanya dipakai antihistamin seperti betahistin (merislon, mertigo) ditambah dengan obat mual muntah, dan antimo juga bisa digunakan.
Bagi penderita vertigo perifer, terutama yang sangat pusing bila berubah posisi baik dari duduk ke berbaring maupun sebaliknya, dianjurkan untuk tidak bangun/berbalik secara tiba-tiba/kaget karena akan memperparah pusingnya, tetapi bergerak secara perlahan/bertahap sambil memejamkan mata.
Tidak perlu terlalu cemas/takut, karena kecemasan berlebihan akan merangsang otak kita (hipotalamus) menghasilkan suatu “corticotropin releasing factor†sehingga juga menjadi pencetus vertigo. Sangat dianjurkan untuk memiliki pola hidup yang teratur dan sehat serta berolah raga (yang dianjurkan bowling, basket dan jogging).
Jadi, hidup jangan terlalu stress supaya tidak menjadi penyakit.
*dr Ruth Mariva SpS, dokter spesialis saraf RS Imanuel Bandarlampung
Kelainan ini dapat menyerang siapa saja terutama mereka yang sangat sibuk dan usia tua.
Kita mengenal otak kecil sebagai pusat keseimbangan tubuh kita. Ada pula mata, telinga dan batang tubuh yang juga termasuk dalam alat keseimbangan kita. Semua gangguan yang mengenai alat-alat keseimbangan ini akan menimbulkan gejala vertigo.
Ada 2 jenis vertigo, yaitu vertigo sentral dan perifer.
Vertigo sentral: jika pusing berputar (biasanya pusing dan mual tidak hebat) disertai dengan keluhan lain seperti penglihatan menjadi ganda/gelap sesaat, pingsan, kesemutan ataupun kelemahan anggota tubuh perlu lebih diwaspadai dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut karena dapat menjadi suatu pertanda/gejala stroke, tumor ataupun kelainan lain pada otak kecil atau otak bagian belakang.
Vertigo perifer sendiri dibagi atas atas dua, yakni :
- vertigo vestibuler dikenal sebagai “true vertigoâ€(kelainannya pada telinga/rumah siput) memberikan gejala pusing berputar, seperti gasing atau terbalik. Vertigo jenis ini bisa disertai gangguan pendengaran atau sakit pada telinga.
- non vestibuler disebut juga “dizzinessâ€(kelainan pada organ selain telinga) yang memberikan keluhan seperti melayang, rasa ringan atau rasa mau terbang. Pencetusnya biasanya objek visual, kemacetan, dan keramaian.
Vertigo perifer umumnya tidaklah membahayakan, hanya tidak nyaman dan sangat mengkhawatirkan penderitanya, karena selain memberikan rasa pusing berputar, juga disertai mual muntah hebat, keringat dingin, dan jantung berdebar-debar. Keluhan ini timbul oleh karena adanya gangguan keseimbangan saraf otonom. Umumnya penderita lebih suka ada dalam posisi diam, berbaring dan menutupkan mata.
Pengobatan vertigo terdiri dari pengobatan kausal (mencari penyebabnya, meskipun banyak yang tak diketahui), pengobatan simptomatik (mengatasi gejalanya) dan pengobatan rehabilitatif untuk melatih mata dan otot tubuh dengan koordinasi dari sentral seperti berbaring sambil melirik ke atas-bawah, samping kiri-kanan, kemudian sambil menatap jari-jari yang digerakkan kian lama kian cepat, serta melakukan latihan berjalan dengan mata buka tutup atau dengan kepala menatap ke atas. Untuk mengatasi serangan akut biasanya dipakai antihistamin seperti betahistin (merislon, mertigo) ditambah dengan obat mual muntah, dan antimo juga bisa digunakan.
Bagi penderita vertigo perifer, terutama yang sangat pusing bila berubah posisi baik dari duduk ke berbaring maupun sebaliknya, dianjurkan untuk tidak bangun/berbalik secara tiba-tiba/kaget karena akan memperparah pusingnya, tetapi bergerak secara perlahan/bertahap sambil memejamkan mata.
Tidak perlu terlalu cemas/takut, karena kecemasan berlebihan akan merangsang otak kita (hipotalamus) menghasilkan suatu “corticotropin releasing factor†sehingga juga menjadi pencetus vertigo. Sangat dianjurkan untuk memiliki pola hidup yang teratur dan sehat serta berolah raga (yang dianjurkan bowling, basket dan jogging).
Jadi, hidup jangan terlalu stress supaya tidak menjadi penyakit.
*dr Ruth Mariva SpS, dokter spesialis saraf RS Imanuel Bandarlampung