Lampung Selatan, Lampung (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mendorong penguatan perhutanan sosial Lampung Selatan dengan bantuan bibit kakao dan kopi sebagai bagian rehabilitasi hutan yang melibatkan masyarakat guna menjaga kawasan lindung tetap produktif dan berkelanjutan.

"Jadi hari ini kita penanaman pohon dan pemberian bibit (kopi-kakao) kepada Kelompok Usaha Perhutanan Sosial," kata Zulhas saat berdialog dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di Desa Way Kalam, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa.

Zulhas bersama sejumlah duta besar lima negara Eropa terdiri dari Norwegia, Belanda, Prancis, Jerman, dan Belgia serta Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/UNDP) menyerahkan 3.000 bibit kopi dan kakao kepada kelompok tani di desa tersebut.

"Jadi terima kasih kepada UNDP, hari ini kita akan dibantu bibit, ada 3.000 di sini. Jadi nanti per orang 15 bibit, kali 200 (penerima). Kalau kurang, saya tambah lagi. Kalau kurang, oke?" ucap Zulhas.

Menurutnya pengelolaan hutan yang tepat memberi manfaat ekonomi tanpa merusak ekosistem, sehingga masyarakat tetap dapat memanfaatkan komoditas non-kayu tanpa mengubah fungsi lindung kawasan yang sangat vital.

Zulhas mengingatkan pentingnya memilih tanaman yang menjaga daya serap air seperti kopi, pala, coklat, dan buah-buahan karena tanaman semusim berpotensi merusak tanah dan mempercepat terjadinya banjir besar.

"Tapi tidak boleh untuk lahan pertanian sayuran. Kalau ini kita potong (pohonnya) ganti sayuran, di bawah (bisa) banjir. Betul ya?" tutur Zulhas.
 

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan bersama sejumlah Duta Besar negara Eropa hingga perwakilan United Nations Development Programme (UNDP) berdialog dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di Desa Way Kalam, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (2/12/2025). ANTARA/Harianto

 

Ia juga menyampaikan kesiapan menanggung kebutuhan bibit masyarakat, termasuk kemungkinan membeli langsung tanaman yang diperlukan, agar program penanaman dapat berjalan konsisten dan memberikan manfaat ekonomi nyata bagi warga setempat.

Menurut Zulhas penyerahan bibit bersama para duta besar negara Eropa dan UNDP bagi kelompok perhutanan sosial Way Kalam, sebagai bentuk dukungan internasional terhadap penguatan ekonomi hijau di Lampung.

Zulhas menegaskan setiap penanaman di kawasan lindung harus memastikan kelestarian hutan sehingga masyarakat memperoleh manfaat ekonomi sambil tetap menjaga perlindungan lingkungan dari risiko bencana banjir dan longsor.

Ia mengajak kelompok perhutanan sosial untuk konsisten menjaga kawasan hutan karena keberlanjutan ekosistem menentukan keselamatan warga, mengingat kerusakan daerah atas akan berdampak langsung pada pemukiman di bawahnya.

"Mau enggak kita bencana? Kita jaga. Nah yang hutan lindung ini enggak boleh diapapakan. Dia boleh diambil manfaatnya (tanam) durian, durian buahnya kita ambil, oke," kata Zulhas.

Diketahui Zulhas mengajak sejumlah duta besar negara Eropa mengunjungi perhutanan sosial di Lampung Selatan untuk menunjukkan keberhasilan pemberdayaan masyarakat, pengelolaan hutan berkelanjutan, serta peluang kolaborasi internasional.

Duta besar negara Eropa itu di antaranya Norwegia, Belanda, Prancis, Jerman, dan Belgia. Selain penyerahan bibit kopi dan kakao Menko Zulhas bersama para dubes hingga perwakilan UNDP melakukan penanaman bibit kopi dan kakao di kawasan perhutanan sosial tersebut.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Zulhas perkuat perhutanan sosial Lampung lewat bantuan bibit kakao

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Satyagraha
Copyright © ANTARA 2025