Lampung Barat (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung menyatakan terdapat luka pada bagian punggung dan kaki harimau sumatera yang masuk ke dalam kandang jebak di kawasan perkebunan Pekon (Desa) Sukabumi Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat (Lambar).
Dokter hewan BKSDA, Erni Suyanti, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Rabu, mengatakan, meskipun terdapat luka pada harimau tersebut, tetapi kondisi keseluruhan pada satwa yang dilindungi itu masih sehat.
"Iya, kondisi harimau saat ini cukup baik, meskipun ada luka bekas jerat di bagian kaki dan pinggang, luka di pinggang sudah dalam keadaan terbuka. Ada juga luka lain kemungkinan akibat gesekan dengan kandang jebak,” kata dia.
Berdasarkan hasil penyelidikan, pihaknya menduga harimau tersebut mempunyai keterkaitan dengan serangan terhadap manusia yang sebelumnya terjadi di wilayah Suoh, BNS, maupun Batu Brak.
"Hanya ada luka terbuka, tapi belum menunjukkan tanda infeksi berat. Kami akan terus pantau kondisinya hingga benar-benar pulih. Kami akan lakukan identifikasi menyeluruh melalui pola loreng dan uji DNA. Dari hasil itu akan diketahui apakah harimau ini merupakan individu yang sama dengan yang pernah memangsa manusia,” katanya.
Sementara itu, Dandim 0422/Lampung Barat yang juga merupakan Ketua Satgas konflik antar manusia Harimau Letkol Inf Rizky Kurniawan mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap hewan buas yang mungkin masih ada berkeliaran di wilayah tersebut.
“Kami dari Kodim 0422 Lampung Barat mewakili pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati jika menuju kebun. Binatang ini tidak tahu mana hutan, mana kebun warga, mereka hanya tahu mencari makan. Karena itu, kami mengingatkan masyarakat untuk tidak berkebun sendirian, perhatikan waktu aktif mereka, dan selalu waspada,” ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKSDA sebut ada luka pada harimau yang masuk perangkap di Lambar