Lampung Selatan (ANTARA) - Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin memastikan keamanan dan keselamatan wisatawan saat berkunjung di lokasi wisata pantai di Kabupaten Lampung Selatan pada saat libur Lebaran Idul Fitri 2025.
Hal tersebut disampaikan Kapolres saat menggelar rapat koordinasi bersama pengelola pantai, dinas terkait, dan perwakilan sekolah guna mengantisipasi keamanan dan keselamatan wisatawan dari bahaya rip current atau arus balik gelombang laut, saat menjelang libur Lebaran Idul Fitri 2025.
"Keamanan pengunjung pantai menjadi perhatian utama, mengingat arus kuat yang dapat menyeret wisatawan ke tengah laut ini sering kali menjadi penyebab kecelakaan fatal," kata Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin, di Kalianda Kamis.
Oleh karena itu dirinya sangat menekankan kepada tim di lapangan terkait pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan untuk mencegah terjadinya peristiwa dan korban jiwa.
Ia juga menyampaikan bahwa, tingginya jumlah wisatawan dari berbagai daerah seperti Palembang, Banten, Jambi, dan Jakarta diperkirakan akan menyebabkan lonjakan pengunjung di objek wisata pantai di Lampung Selatan.
"Keselamatan pengunjung adalah prioritas utama. Kami tidak ingin kejadian seperti di Pantai Drini, Gunungkidul, yang menewaskan tiga pelajar akibat rip current terjadi di wilayah kita," katanya.
Menurutnya, pengelola pantai harus meningkatkan kewaspadaan dengan memasang papan peringatan, menyiapkan petugas penyelamat, serta membangun sistem keamanan berbasis teknologi seperti CCTV.
Kapolres juga mengingatkan bahwa pengelola pantai yang tidak memenuhi standar keamanan akan diproses secara hukum jika terjadi kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa.
"Kami tidak main-main soal ini. Setiap pihak harus bertanggung jawab agar kejadian serupa tidak terjadi di Lampung Selatan," tegasnya.
Ia menerangkan, pemerintah daerah bersama aparat keamanan terus mendorong kesadaran wisatawan agar tidak hanya mengandalkan pihak berwenang, tetapi juga memahami risiko dan mematuhi aturan keselamatan saat berwisata ke pantai.
"Dalam satu bulan ke depan, kami akan melakukan supervisi ke berbagai objek wisata pantai untuk memastikan semua prosedur keamanan telah diterapkan. Harapannya, dengan adanya upaya ini, wisatawan dapat menikmati liburan dengan aman, nyaman, dan tanpa insiden yang merugikan," ucapnya.
Untuk diketahui, rip current merupakan fenomena alam yang terjadi akibat pertemuan ombak sejajar dengan garis pantai, menciptakan arus balik berkekuatan tinggi yang bisa mencapai kecepatan lebih dari dua meter per detik. Kondisi ini sangat berbahaya bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai.