Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung Susan Novelia mengimbau pengendara kendaraan yang akan melintasi Lintas Barat Sumatera selama libur akhir tahun dapat menunda perjalanan bila kondisi cuaca hujan lebat untuk mencegah terdampak longsor yang sering terjadi di ruas jalan tersebut.
"Seperti yang kita ketahui jalur Lintas Barat Sumatera seperti ruas jalan Krui-Liwa menjadi ruas yang rawan terjadi longsor karena topografinya di pegunungan dan tebing," ujar Susan Novelia di Bandarlampung, Jumat.
Ia pun mengimbau dengan adanya risiko tersebut, maka bagi pengguna jalan yang hendak melalui ruas jalan di sepanjang Lintas Barat Sumatera dapat menunda perjalanan bila kondisi cuaca sedang hujan lebat.
"Mengingat cuaca sekarang yang tidak bisa ditebak termasuk kami sudah mendapat info dari BMKG terkait cuaca ekstrem di hari-hari tertentu intensitasnya tinggi. Maka bila kondisi hujan, lebih baik pengendara tidak meneruskan perjalanan ke Lintas Barat Sumatera untuk mencegah terdampak longsor, serta lebih baik menunggu hingga cuaca cerah kembali," katanya.
Susan menjelaskan pengguna jalan dapat menunggu dan beristirahat di posko yang telah disediakan, salah satunya di daerah Bengkunat, Pesisir Barat dan di Simpang Liwa, Lampung Barat.
"Kami menyediakan 11 posko yang ada di lintas barat, lintas tengah dan lintas timur. Kalau yang di arah lintas barat dirasa cuacanya masih ekstrem bisa ke posko yang ada di Bengkunat disana disediakan fasilitas lengkap," ucap dia.
Ia melanjutkan di dalam posko tersebut telah disiagakan petugas, kemudian tim medis serta ambulans dari Puskesmas terdekat. Kemudian tersedia juga fasilitas berupa ruang untuk beristirahat, makan dan minum.
"Untuk menjaga kelancaran dan menjaga keselamatan pengguna jalan juga telah disediakan alat berat disana karena ini memasuki musim hujan. Mengingat Provinsi Lampung adalah gerbang Sumatera jadi lonjakan arus libur tahun baru ini di upayakan diantisipasi semaksimal mungkin," tambahnya.
Berdasarkan data BPJN Lampung untuk lokasi penempatan alat berat atau disaster relief unit dan material penanganan darurat seperti vibration roller, dump truck, tandem roller, excavator, motor grader dan mobile crane ada di 11 lokasi meliputi ruas Gedong Tataan-Batas Kota Bandarlampung, Ruas Bukit Kemuning-Terbanggi besar.
Lalu di Ruas Kemuning-Padang Tambak, Ruas Kota Liwa-Simpang Gunung Kemala, Ruas Bengkunat-Sanggi, Ruas Sanggi-Gedong Tataan, Ruas Sukamaju-Simpang Kalianda.