Bandarlampung (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Wahrul Fauzi Silalahi meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) mengungkap pemain besar perdagangan benih bening lobster (BBL) secara ilegal di provinsi ini.
"Tentu kami mengapresiasi pihak Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengungkap kasus penyelundupan BBL di Lampung sebanyak 51.951 ekor," katanya saat memberi keterangan di Bandarlampung, Senin.
Namun, menurut dia, sejumlah kasus BBL ilegal di Lampung yang berhasil diungkap itu, hanyalah pemain kecil dan kurir di tingkat bawah, sehingga perlu ada pengembangan kasus ini dengan merujuk kepada pemain besar.
"Pengungkapan kasus penyelundupan BBL oleh KKP beberapa waktu lalu merupakan momen penting untuk melestarikan di perairan Provinsi Lampung. Ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga biota laut, melestarikan lingkungan, dan memastikan akses bagi para nelayan,” kata dia.
Oleh sebab itu, ia pun meminta Kapolda Lampung segera mengambil alih pengembangan kasus untuk mengidentifikasi aktor utama serta aliran uang yang terlibat, baik ke atas maupun ke bawah, guna memutus rantai penyelundupan BBL ini.
"Penyelundupan BBL di Lampung ini telah berlangsung cukup lama. Bahkan saya mengira ada indikasi bahwa aparat penegak hukum, dalam hal ini Polres Pesisir Barat dan Polda Lampung telah membiarkan situasi ini," kata dia.
Terlebih, kata dia, dalam kasus terakhir di mana sebanyak 51.951 ekor BBL dengan nilai uang Rp7,8 miliar mampu diselamatkan oleh KKP dari penyelundupan.
"Saya bahkan bertanya-tanya apakah ada praktik suap yang melibatkan oknum-oknum APH, sehingga yang mampu membongkar proses penyelundupan BBL ini KKP," katanya dengan nada tanya.
Wahrul pun meminta Kapolda Lampung memberikan atensi kepada Kapolres Pesisir Barat untuk melakukan evaluasi terhadap situasi yang ada dan tidak bersikap pasif dalam upaya menjaga kelestarian BBL.
"Bisa kita bayangkan, jika benih ini dilepasliarkan maka dapat tumbuh menjadi lobster dewasa yang memiliki nilai triliunan rupiah. Tentu hal ini berpengaruh besar dari segi ekonomi, serta berdampak positif bagi biota laut dan kesejahteraan nelayan," kata dia.
Anggota DPRD Lampung minta aparat ungkap pemain besar BBL ilegal
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Wahrul Fauzi Silalahi (tengah) saat memberikan keterangan kepada awak media, di Bandarlampung, Senin (16/12/2024). ANTARA/Dian Hadiyatna.